Ular Hijau Ekor Merah Melintang di Jalan Baran Klaten, Relawan: Berbisa Tinggi!

Ular Hijau Ekor Merah Melintang di Jalan Baran Klaten, Relawan: Berbisa Tinggi!

Achmad Husain Syauqi - detikJateng
Jumat, 25 Jul 2025 10:00 WIB
Ular hijau ekor merah dievakuasi relawan RCTD Klaten di Desa Baran, Cawas, Klaten, Kamis (24/7/2025) malam.
Ular hijau ekor merah dievakuasi relawan RCTD Klaten di Desa Baran, Cawas, Klaten, Kamis (24/7/2025) malam. Foto: Dok. RCTD Klaten
Klaten -

Seekor ular hijau ekor merah (Trimeresurus insularis) mengejutkan warga Desa Baran, Kecamatan Cawas, Klaten. Ular jenis viper tersebut dievakuasi relawan saat melintas jalan desa.

"Jenis ular viper. Awalnya melintas di jalan desa sehingga warga kaget," kata relawan Reaksi Cepat Tanggap Darurat (RCTD) Klaten, Ngadino kepada detikJateng, Jumat (25/7/2025) pagi.

Dijelaskan Ngadino, laporan warga Desa Baran masuk sekitar pukul 22.30 WIB, Kamis (24/7). Dalam laporannya, warga memberitahukan ular itu berwarna hijau dan ekornya merah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kata warga ekornya merah yang masuk berbisa tinggi. Saya bersama Pak Mardiyono atau Mbah Jangkung langsung ke lokasi," kata Ngadino.

Menurut Ngadino, saat dirinya tiba di lokasi, ular itu sudah tidak melintang di jalan. Posisi ular di ranting bambu tepi jalan.

ADVERTISEMENT

"Ular di ranting bambu tepi jalan tapi tetap dekat dengan permukiman penduduk sehingga berbahaya. Evakuasi hanya sebentar karena ular tidak agresif," lanjut Ngadino.

"Ular cukup besar dengan panjang sekitar satu meter. Sebesar setang motor," imbuhnya.

Ngadino mengatakan ular jenis itu biasanya keluar saat malam dan tidak termasuk ular yang agresif saat bertemu orang.

"Ular tidak agresif, tapi jika kaget bisa bereaksi. Lebih baik dihindari jika bertemu jenis ular ini atau laporkan," pungkasnya.

Relawan RCTD lainnya, Mardiyono mengatakan laporan dari warga bernama Rosyid. Awalnya dilaporkan ular hijau ekor merah.

"Awalnya melintas dan melihat ular hijau ekor merah. Diusir tapi tetap tidak mau pindah sehingga menghubungi mas Ngadino," kata Mardiyono kepada detikJateng.

"Kita langsung ke lokasi karena ular berbisa tinggi sehingga takut berbahaya bagi pengguna jalan," imbuhnya.




(dil/apl)


Hide Ads