Seekor kambing, atau wedhus gembel berdasarkan perkataan masyarakat setempat, di Temanggung viral di media sosial. Penyebabnya, di bagian kulit hewan itu terdapat tulisan berlafaz 'Allah'.
"Kambing dengan corak bulu seperti lafal alloh. Pemilik kambing Pak Templek asal kranggan ini tidak menyangka kambing miliknya memiliki keunikan. Pasalnya bukan di cat atau buat corak bulu kambing seperti ini," kata akun Instagram @suduttemanggung, dilihat detikJateng Rabu (16/7/2025).
Dalam foto yang beredar, kambing itu masih anakan berwarna hitam. Lafaz 'Allah' sendiri ditemukan di bagian tubuh sebelah kiri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cerita Pemilik
Saat ditelusuri, kambing ini ternyata dimiliki seorang pria bernam Imam Samudra (27), warga Dusun Kauman, Desa Ngropoh, Kecamatan Kranggan, Temanggung. Ia mengungkapkan wedhus gembel unik itu dibeli dari pemilik sebelumnya pada Kamis (10/7).
"Awal mula saya dapat ini, status pedagang terus dikabari ada yang mau jual di Tegesan, Kandangan. Terus saya negosiasi deal dan sekarang di sini sudah hampir sepekan," tuturnya.
Saat itu, dia membeli enam ekor kambing, termasuk cempe atau anak kambing yang kemudian viral.
"Harga (beli) nggak bisa dipublikasikan. Beli sistem borongan. Tapi, yang punya (pemilik awalnya) sudah tahu kalau ada lafalnya Allah. Terus dilempar ke saya," tuturnya.
![]() |
"Perkiraan saya, ini (induknya) baru manak pertama, tapi kok unik. Penasaran saya kambing (domba) kok yang kayak gitu (ada lafaz Allah), kalau domba warna hitam terus bervariasi kulit putih banyak. Cuman, kalau ini ada kaligrafinya, terus lafaz Allah sampai kepala ini juga," lanjutnya.
Sudah Ada yang Menawar
Ayah Imam, Sutikno, menuturkan dirinya sudah berdagang kambing sejak 1975 silam. Namun, baru kali ini dia menemukan ada kambing yang di tubuhnya ada lafaz 'Allah'.
"Ini ada lafalnya Allah. Saya dari dulu, dari kecil sampai saat ini (mendapatkan) kambing yang langka. Ada uniknya, ada lafal Allah," ujarnya.
Ia mengaku sudah ada yang menawar ternaknya tersebut. Namun, dia berujar masih berhasrat menyimpan anak kambingnya.
"Sudah ada yang nawar, ada yang nawar Rp 15 sampai Rp 20 juta (orang) dari Tembarak. Kemudian, ada dari Karangwuni Tlogomulyo nawar Rp 25 sampai Rp 35 juta. Tapi, belum saya lepas karena masih sayang sama dombanya," tutur Sutikno yang juga Kepala Dusun Kauman itu.
"(Penawar tertinggi) Ya dilepas, sesuai dengan harga, kita lepas," pungkasnya.
(apu/apu)