Penderita TBC di Indonesia saat ini mencapai 1.009.000 orang dan masih menjadi penyebab utama kesakitan dan kematian. Untuk mencegah sebaran penyakit ini, Wamenkes Dante Saksono Harbuwono meminta agar pemerintah desa memanfaatkan dana desa untuk pencegahan dan pengobatan.
Saat melakukan kunjungan kerja di Desa Pruwatan, Kecamatan Bumiayu, Jumat (18/7/2025) sore, Wamenkes menjelaskan, data WHO dalam Global TB Report menyebutkan, Indonesia menjadi penyumbang penderita TBC terbanyak kedua setelah India. Di mana pada 2024 lalu, jumlah penderita TBC sebanyak 1.009.000 orang. Jumlah ini setara 385 per 100 ribu penduduk dan dengan tingkat mortalitas atau kematian 48,6 persen.
"Jumlah penderita TBC di Indonesia pada 2024 sebanyak 1.009.000 orang atau setara 385 dalam 100 ribu penduduk. Jumlah ini menempati peringkat kedua terbanyak setelah India," ungkap Wamenkes.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada tahun 2020-2024 upaya pencegahan diarahkan untuk mempercepat upaya Indonesia mencapai eliminasi TBC pada 2030. Capaian berikutnya yang ditargetkan adalah Indonesia bebas TBC pada 2050.
Wamenkes menekankan, perlu perhatian dari semua pihak untuk mewujudkan target tersebut. Termasuk peran serta pemerintah desa dengan lebih aktif menggerakan para kader kadernya.
Dalam kunjungan ini, Wamenkes memberikan apresiasi terhadap Pemdes Pruwatan yang memanfaatkan dana desa untuk pencegahan dan pengobatan TBC. Para kader kesehatan desa diberi anggaran dari dana desa untuk berkeliling memantau kondisi kesehatan warganya.
"Jadi kader di sini selalu aktif memantau kondisi kesehatan warganya. Kalau ada laporan warga terkena batuk sampai seminggu lebih, akan dibawa ke puskesmas dan diperiksa. Kader siap antar jemput," terangnya.
Terkait masalah ini, Bupati Brebes, Paramitha Widya Kusuma membeberkan, temuan terduga dan temuan kasus TBC. Dia merinci penemuan Terduga TBC sebagai berikut :
β’ 2020 : 6.505
β’ 2021 : 7.233
β’ 2022 : 15.193
β’ 2023 ; 22.073
β’ 2024 : 24.360
β’ 2025 (Jan-Juli): 13.090
Penemuan Kasus TBC:
β’ 2020 : 2.514
β’ 2021 : 2.874
β’ 2022 : 4.861
β’ 2023 ; 6.206
β’ 2024 : 7.438
β’ 2025 (Jan-Juli): 3.621
Angka Keberhasilan Pengobatan (Treatment Succes Rate):
β’ TBC Sensitif Obat (TBC SO)
o 2020 : 50%
o 2021 : 85%
o 2022 : 81%
o 2023 ; 84%
o 2024 : 78%
o 2025 (Jan-Juli): 69%
β’ TBC Resisten Obat (TBC RO)
o 2024 : 68%
o 2025 (Jan-Juli): 75%
"Saya minta desa desa lain meniru Pruwatan dalam mencegah dan mengobati TBC. Sehingga kasus TBC bisa dihilangkan," pungkasnya.
Baca juga: Logo Gajah PSI Dipuji Jokowi: Keren Banget |
(apl/afn)