Ciri-ciri Gula Darah Tinggi yang Perlu Diwaspadai, Apa Saja?

Ciri-ciri Gula Darah Tinggi yang Perlu Diwaspadai, Apa Saja?

Nur Umar Akashi - detikJateng
Selasa, 15 Jul 2025 13:43 WIB
Ilustrasi cek kadar gula darah untuk menguji diabetes
Ilustrasi cek kadar gula darah. (Foto: Getty Images/iStockphoto/spukkato)
Solo - Selain tekanan darah, kadar gula darah yang tinggi juga menjadi momok bagi banyak orang. Lalu, bagaimana cara kita tahu kadar gula darah tinggi? Adakah ciri-ciri yang bisa dijadikan patokan untuk mulai waspada?

Dalam bahasa Inggris, kadar gula tinggi dalam darah disebut hiperglikemia. Singkatnya, orang dengan kondisi hiperglikemia punya kadar gula yang lebih tinggi dibanding batas normal. Adapun jika terlalu rendah, disebut hipoglikemia.

Lebih lanjut, menurut penjelasan dari laman Northeast Medical Group, gula darah normal saat puasa adalah 99 mg/dL atau lebih rendah. Bila kadar gula dalam darah mencapai 100 mg/dL atau lebih tinggi, maka dianggap abnormal.

Ketika berada di kisaran 100-125 mg/dL, seseorang sudah masuk kategori prediabetes. Di sisi lain, angka 126 mg/dL atau lebih tinggi dianggap masuk diabetes tipe 2. Namun, bagaimana cara kita mengetahui angka-angka tersebut?

Sebenarnya, detikers hanya perlu pergi ke penyedia kesehatan terdekat dan meminta tes glukosa darah. Jika belum sempat tes, detikers bisa mengenali kadar gula darah tinggi melalui beberapa ciri khusus berikut ini.

Ciri-ciri Kadar Gula Darah Tinggi

Dirangkum dari laman Florida Endocrinology & Diabetes Center dan Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh, ciri-ciri kadar gula darah tinggi meliputi:

1. Sering Kencing

Tanda pertama yang menunjukkan kadar gula darah detikers tinggi adalah sering kencing. Pasalnya, ketika kadar gula naik, ginjal akan memfilter dan menyerap glukosa yang berlebih. Namun, jika ginjal 'kelelahan', sisa glukosa tersebut akan dikeluarkan melalui urin. Akibatnya, seseorang jadi lebih sering buang air kecil.

2. Pandangan Kabur alias Blur

Lensa mata bisa dipengaruhi kadar gula darah yang tinggi sehingga membuat pandangan jadi kabur. Apa hubungannya? Kadar glukosa yang terlalu banyak dalam aliran darah membuat cairan dari lensa mata tertarik. Hasilnya, mata tidak bisa melihat dengan fokus.

3. Cepat Lapar

Ketika belum lama makan, tetapi lapar sudah kembali menyerang, kamu perlu waspada. Pasalnya, hal tersebut merupakan salah satu ciri kadar gula dalam darah yang tinggi. Hal ini dikarenakan tubuh tidak bisa mengubah makanan menjadi energi karena resistensi atau kekurangan insulin.

Sudah jadi pengetahuan umum bahwa makanan dipecah menjadi glukosa, lalu diubah menjadi energi dengan bantuan insulin. Apabila insulin tidak cukup atau diresistensi oleh tubuh, glukosa bakal menumpuk dalam darah, tetapi tidak bisa digunakan oleh sel.

Efek dominonya, tubuh mengira terjadi kekurangan makanan. Tubuh pun mengirim sinyal ke otak yang membuat seseorang ingin makan lagi. Padahal, yang terjadi sebenarnya adalah kegagalan pengubahan glukosa menjadi energi.

4. Mual dan Muntah

Dalam beberapa kasus, kadar gula darah tinggi berujung mual dan muntah. Kondisi tidak mengenakkan ini disebabkan tubuh memecah lemak untuk mendapatkan energi, alih-alih glukosa. Pemecahan tersebut menghasilkan keton asam sebagai hasil sampingannya. Ketika terakumulasi dalam darah, keton berpotensi menyebabkan mual dan muntah.

5. Sakit Kepala

Sering sakit kepala juga merupakan salah satu tanda kadar gula darah tinggi. Alasannya mudah saja, otak kekurangan cairan akibat dehidrasi yang jadi salah satu efek kadar gula darah tinggi. Rasa sakit di kepala juga mungkin disebabkan respons tubuh terhadap resistensi atau kekurangan insulin.

6. Rasa Lelah Berkepanjangan

Seperti halnya detikers ketahui, glukosa merupakan sumber energi utama tubuh. Apabila glukosa dari hasil pemecahan makanan tidak berhasil masuk sel akibat masalah insulin, tubuh jadi kekurangan asupan energi. Alhasil, rasa lelah berkepanjangan muncul.

7. Mudah Haus

Tidak hanya lapar saja, mudah haus juga merupakan salah satu gejala kadar gula darah tinggi. Sejatinya, efek ini berkaitan erat dengan kebiasaan sering buang air kecil yang telah dijelaskan sepintas di atas.

Tatkala buang air kecil, detikers tentu mengeluarkan cairan dalam tubuh. Nah, apabila terus-menerus kencing, stok cairan tubuh akan menipis sehingga timbul dehidrasi. Dalam situasi tersebut, tubuh akan mengirim sinyal ke otak untuk minum lebih banyak air. Akibatnya, penderita jadi mudah haus.

8. Berat Badan Turun

Tatkala tubuh tidak bisa menggunakan glukosa sebagai energi karena kekurangan atau resistensi insulin, lemak akan dipecah sebagai bahan bakar. Bersama lemak, otot juga digunakan sebagai gantinya. Alhasil, tubuh seseorang mengalami penurunan berat.

9. Luka Lambat Sembuh

Kadar gula di dalam darah yang terlalu tinggi bisa merusak pembuluh darah, melemahkan sistem kekebalan tubuh, dan mengganggu sirkulasi. Akibatnya, tubuh membutuhkan waktu yang lebih lama untuk menyembuhkan luka dan rentan terkena infeksi.

Cara Menurunkan Kadar Gula Darah Tinggi

Lalu, apa yang bisa dilakukan untuk menurunkan kadar gula darah? Diringkas dari Healthline, di bawah ini sejumlah tipsnya:

  1. Rutin berolahraga: Kegiatan ini berpengaruh menaikkan sensitivitas peningkatan insulin sekaligus mengatur berat badan. Di antara olahraga yang bisa dilakukan adalah angkat beban (weightlifting), bersepeda, hiking, dan lari.
  2. Atur asupan karbohidrat: Tubuh memecah karbohidrat menjadi gula, dan utamanya glukosa. Apabila terlalu banyak makan karbohidrat, kadar gula darah bakal melonjak.
  3. Makan lebih banyak serat: Serat memperlambat pencernaan karbohidrat dan penyerapan gula sehingga menekan kemungkinan lonjakan gula darah. Pola konsumsi tinggi serat juga menaikkan kemampuan tubuh untuk meregulasi dan meminimalisir kadar gula darah berlebih.
  4. Minum cukup air: Asupan air yang cukup akan membantu ginjal detikers mengeluarkan kelebihan gula dalam tubuh melalui urin. Perlu diingat bahwa air yang diminum sebaiknya adalah air putih, bukan minuman berpemanis.
  5. Atur stres: Mungkin, belum banyak yang tahu fakta bahwasanya stres berpengaruh terhadap kadar gula darah. Pasalnya, saat stres, tubuh akan merilis hormon glukagon dan kortisol. Keduanya menyebabkan kadar gula darah naik.
  6. Tidur dengan baik: Kebiasaan tidur tak teratur atau kurang menyebabkan kadar gula darah dan sensitivitas insulin terpengaruh. Kurang tidur juga menyebabkan kadar kortisol naik.
  7. Konsumsi makanan yang kaya kromium dan magnesium: Alasannya, kadar gula darah tinggi dan diabetes dikaitkan dengan defisiensi nutrisi mikro, seperti kromium dan magnesium. Oleh karena itu, cobalah untuk memenuhi asupannya.
  8. Jaga berat badan: Penelitian membuktikan, pengurangan 5% berat badan bisa menaikkan regulasi kadar gula darah.

Demikian pembahasan ringkas seputar ciri gula darah tinggi dan cara menurunkannya. Semoga bisa menambah wawasan detikers, ya!


(sto/apu)


Hide Ads