Sekolah rakyat menengah pertama Kabupaten Pati resmi dibuka. Warga pun menyambut baik program sekolah rakyat karena membantu kalangan keluarga kurang mampu.
Seperti Jumiyati (47), warga Jaken, Kabupaten Pati. Hari ini dia mengantarkan keponakannya bersekolah di sekolah rakyat yang berada di sekitar Kompleks Margo Laras Desa Sukaharjo Kecamatan Margorejo.
Jumiyati mengaku bersyukur karena keponakannya bisa melanjutkan sekolah dengan adanya program dari Presiden Prabowo Subianto. Sebab keponakannya dari keluarga kurang mampu. Ibu keponakannya sudah meninggal dunia. Sedangkan ayahnya sudah tidak ada kabar lagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sangat membantu sekali. Nggak punya ibu. Ayahnya nggak ngurusin," kata Jumiyati saat berbincang dengan detikJateng di lokasi Sekolah Rakyat, Senin (14/7/2025).
"Harapannya supaya bisa sekolah lebih baik dan mengejar cita-citanya," lanjut dia.
Warga lainnya, Yuyun Sugiharti, warga Batangan juga mengaku senang adanya program sekolah rakyat. Program ini, kata dia, memberikan asa dari keluarga kurang mampu untuk memperoleh pendidikan yang layak.
"Alhamdulillah sangat membantu sekali ya. Karena kita dari keluarga kurang mampu. Terima kasih Pak Prabowo," jelasnya.
![]() |
Terpisah, Kepala Sekolah Rakyat Menengah Pertama 12 Pati, Wulan Fitrianti mengatakan sekolah rakyat di Pati resmi dibuka. Menurutnya secara sarana dan prasarana telah siap menunjang kegiatan belajar mengajar.
Terdapat kelas ada 4 ruangan. Dengan jumlah 100 siswa dibagi dalam 4 rombongan belajar dan masing-masing 25 anak.
"48 siswa putri dan 52 siswa putra," jelasnya.
Selain itu ada fasilitas asrama bagi siswa. Ada delapan asrama. Terdiri empat asrama putra dan putri. Terkait kehidupan di asrama mereka nanti ada pendamping dari wali asrama dan wali asuh juga.
"Terdiri dari 11 guru mapel (mata pelajaran). 3 tambahan guru agama. Karena kita dapat mapel beragama muslim, Kristen, dan Buddha," terang dia.
Pada hari masuk pertama siswa dilakukan tes kesehatan. Kemudian masa pengenalan lingkungan sekolah dengan durasi mencapai 2 minggu.
"Karena dari pusat MPLS satu sampai dua minggu tergantung kondisi anak anak," ujarnya.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pati, Andrik Sulaksono berharap sekolah rakyat di Pati menjadi sekolah terbaik dan unggulan. Sehingga menjadi barometer sekolah rakyat yang ada di Indonesia.
"Karena merupakan hal perdana baru, kita berupaya maksimal mungkin agar bisa menjadi sekolah unggulan terbaik di Pati. Mudah mudahan bisa terwujud dan menjadi barometer sekolah rakyat yang ada di Indonesia," pungkas dia.
(apu/rih)