Ciri-ciri Benjolan di Ketiak yang Tidak Berbahaya dan yang Wajib Diwaspadai

Ciri-ciri Benjolan di Ketiak yang Tidak Berbahaya dan yang Wajib Diwaspadai

Ulvia Nur Azizah - detikJateng
Senin, 14 Jul 2025 12:56 WIB
Ilustrasi ketiak gelap
Ilustrasi ketiak. (Foto: Getty Images/Vajirawich Wongpuvarak)
Solo -

Menemukan benjolan di ketiak bisa menimbulkan kekhawatiran, tetapi tidak semua benjolan berarti sesuatu yang serius. Banyak benjolan yang justru bersifat jinak dan dapat sembuh tanpa perlu penanganan medis khusus. Oleh karena itu, penting untuk mengenali ciri-ciri benjolan di ketiak yang tidak berbahaya agar tidak langsung panik dan tahu kapan harus memeriksakannya ke dokter.

Benjolan bisa saja muncul di ketiak karena pembengkakan kelenjar getah bening. Selain itu, kemunculannya juga bisa disebabkan karena iritasi kulit atau lipoma. Benjolan akibat hal-hal tersebut sangat berbeda jika dibandingkan dengan ciri-ciri kanker.

Lantas, bagaimana ciri-ciri benjolan di ketiak yang tidak berbahaya? Yuk, kita cari tahu dengan menyimak penjelasan lengkap di bawah ini!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ciri-ciri Benjolan di Ketiak yang Tidak Berbahaya

Berdasarkan informasi yang dihimpun dari laman Medical News Today, Healthline, serta Cleveland Clinic, terdapat sejumlah ciri yang menandakan bahwa benjolan di ketiak tidak berbahaya.

1. Benjolan Akibat Pembengkakan Kelenjar Getah Bening

Salah satu penyebab paling umum dari benjolan di ketiak adalah pembengkakan kelenjar getah bening. Kondisi ini biasanya terjadi ketika tubuh sedang melawan infeksi, baik itu infeksi virus seperti flu, atau infeksi bakteri ringan. Kelenjar getah bening adalah bagian dari sistem imun, dan saat mendeteksi ancaman, mereka akan membengkak sebagai respons alami terhadap aktivitas sistem kekebalan tubuh.

ADVERTISEMENT

Benjolan akibat kondisi ini umumnya terasa lunak atau kenyal saat disentuh. Ukurannya bisa kecil seperti biji kacang atau lebih besar, tergantung tingkat infeksinya. Selain itu, benjolan ini dapat sedikit bergeser jika ditekan, dan sering kali disertai dengan gejala lain seperti demam ringan atau nyeri di area sekitarnya. Rasa nyeri biasanya muncul ketika benjolan disentuh atau saat lengan bergerak, terutama jika pembengkakannya cukup besar.

Untuk mengatasi kondisi ini, perawatan medis tidak selalu dibutuhkan. Benjolan biasanya akan mengecil dan hilang dengan sendirinya setelah infeksi mereda. Namun, jika benjolan terasa sangat nyeri, tidak mengecil dalam dua minggu, atau disertai gejala lain seperti penurunan berat badan, sebaiknya segera periksakan ke dokter. Sementara menunggu pemulihan, Anda bisa menggunakan kompres hangat untuk meredakan nyeri dan mempercepat pemulihan.

2. Benjolan Akibat Iritasi Kulit atau Infeksi Folikel Rambut

Benjolan di ketiak juga bisa disebabkan oleh iritasi kulit, misalnya karena mencukur yang terlalu agresif atau penggunaan deodoran yang tidak cocok. Iritasi semacam ini bisa memicu peradangan di sekitar folikel rambut atau pori-pori, yang pada akhirnya berkembang menjadi benjolan kecil. Selain itu, kebersihan yang kurang optimal juga dapat memperburuk kondisi ini.

Ciri khas dari benjolan jenis ini adalah terasa hangat dan nyeri saat disentuh. Ukurannya bisa bervariasi dan mungkin berisi nanah jika sudah menjadi bisul atau kista kecil. Warna kulit di sekitar benjolan bisa tampak kemerahan atau agak membengkak. Meskipun cukup mengganggu, benjolan jenis ini biasanya tidak berbahaya dan cenderung membaik seiring waktu dengan perawatan yang tepat.

Untuk mengurangi peradangan, Anda bisa mengompres area yang terkena dengan air hangat beberapa kali sehari. Hindari mencukur area ketiak saat kondisi masih meradang dan pilih deodoran yang lebih lembut untuk kulit sensitif. Jika benjolan tidak kunjung membaik atau justru membesar, Anda bisa menggunakan salep antiseptik atau berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan antibiotik topikal.

3. Benjolan Akibat Lipoma

Lipoma merupakan benjolan jinak yang terbentuk dari jaringan lemak di bawah permukaan kulit. Meski bisa tumbuh di berbagai bagian tubuh, ketiak adalah salah satu area yang sering menjadi lokasi munculnya lipoma. Lipoma terbentuk karena pertumbuhan lemak yang tidak normal, tetapi tidak diketahui secara pasti apa yang memicu kemunculannya. Faktor genetik sering dikaitkan dengan kemunculan lipoma pada beberapa orang.

Ciri utama dari lipoma adalah teksturnya yang lunak dan mudah digerakkan saat disentuh. Benjolan ini tidak menimbulkan rasa nyeri dan pertumbuhannya sangat lambat. Biasanya, ukurannya kecil dan tetap stabil dalam jangka waktu lama. Meskipun tidak berbahaya, keberadaan lipoma bisa terasa mengganggu secara estetika, apalagi jika letaknya mudah terlihat atau terasa saat bergerak.

Karena tidak membahayakan kesehatan, lipoma tidak memerlukan pengobatan khusus. Namun, jika ukurannya bertambah besar atau menimbulkan tekanan pada jaringan sekitar, prosedur pengangkatan bisa dipertimbangkan. Tindakan ini biasanya dilakukan oleh dokter melalui prosedur pembedahan ringan. Sebaiknya hindari mencoba memencet atau mengorek benjolan karena bisa menimbulkan infeksi atau peradangan baru.

Seperti Apa Benjolan di Ketiak yang Berbahaya?

Sementara itu, kalau kamu mendapati benjolan di ketiak yang memiliki beberapa ciri di bawah ini, sebaiknya waspadai dan segeralah periksakan diri ke dokter.

1. Tidak Nyeri, Keras, dan Tidak Bisa Digerakkan

Benjolan yang terasa keras saat disentuh dan tidak menimbulkan rasa nyeri bisa jadi pertanda kondisi yang tidak normal. Berbeda dengan infeksi ringan atau iritasi yang biasanya disertai nyeri dan hangat, benjolan jenis ini cenderung terasa kaku dan menempel erat pada jaringan sekitar. Ketika benjolan tidak bisa digeser dari posisinya, hal ini menandakan bahwa ia mungkin sudah melekat pada jaringan dalam, yang sering ditemukan pada tumor.

Meskipun tidak semua benjolan keras bersifat ganas, ciri ini sering ditemukan pada benjolan akibat kanker, terutama kanker payudara atau limfoma. Oleh karena itu, jika menemukan benjolan yang memiliki karakteristik seperti ini, sangat disarankan untuk segera berkonsultasi ke dokter. Pemeriksaan lanjutan seperti USG, mamografi, atau biopsi mungkin dibutuhkan untuk memastikan penyebab pastinya.

2. Terus Membesar atau Tidak Menghilang

Benjolan yang tidak mengecil setelah dua minggu, bahkan semakin membesar, patut diwaspadai. Dalam kondisi normal, benjolan akibat infeksi akan mereda setelah sistem imun merespons atau setelah pemberian obat. Bila hal itu tidak terjadi, artinya tubuh sedang menghadapi sesuatu yang lebih serius atau ada jaringan yang tumbuh secara abnormal.

Kondisi ini sering kali menjadi gejala awal dari tumor atau kanker. Misalnya pada kanker payudara atau kanker getah bening, benjolan justru makin membesar seiring waktu karena sel-sel abnormal terus berkembang. Oleh sebab itu, perubahan ukuran benjolan perlu diperhatikan, terutama jika disertai gejala lain seperti nyeri yang meningkat atau perubahan warna kulit di sekitarnya.

3. Disertai Gejala Sistemik

Ketika benjolan di ketiak disertai dengan gejala lain yang memengaruhi seluruh tubuh, seperti demam berkepanjangan, keringat malam berlebihan, atau penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas, kondisi ini perlu diwaspadai. Gejala sistemik seperti ini mengindikasikan adanya gangguan lebih dari sekadar infeksi lokal. Salah satu kondisi yang sering menunjukkan gejala seperti ini adalah kanker getah bening atau limfoma.

Penderita limfoma sering kali tidak hanya mengalami pembesaran kelenjar getah bening di ketiak, tetapi juga di leher atau selangkangan. Gejala tambahan seperti tubuh mudah lelah dan nafsu makan yang menurun juga bisa muncul. Jika benjolan tidak kunjung hilang dan disertai kondisi tubuh yang terus memburuk, pemeriksaan medis menyeluruh perlu dilakukan secepat mungkin.

4. Muncul Tanpa Sebab yang Jelas

Benjolan yang muncul tanpa ada luka, iritasi kulit, atau infeksi sebelumnya patut diwaspadai karena tidak memiliki pemicu eksternal yang jelas. Pada banyak kasus, benjolan yang tidak diketahui asal usulnya bisa menjadi tanda awal pertumbuhan jaringan abnormal, seperti tumor jinak ataupun ganas. Apalagi jika benjolan tidak merespons pengobatan rumahan seperti kompres hangat atau salep antibakteri.

Jika benjolan tetap ada bahkan setelah beberapa minggu tanpa tanda-tanda mereda, hal ini bisa menunjukkan proses patologis di dalam jaringan tubuh. Untuk memastikan penyebab pastinya, pemeriksaan fisik dan penunjang seperti USG, biopsi, atau pemeriksaan darah biasanya diperlukan.

Kalau kamu menemukan benjolan di ketiak, sebaiknya jangan panik. Namun, jika sudah disertai dengan 4 ciri seperti di atas, sebaiknya segera periksakan diri ke ahlinya. Semoga bermanfaat!




(sto/apu)


Hide Ads