Tak jarang, orang mengira jika kucing kebal akan bisa ular. Bahkan, kerap kali beredar video cuplikan geliat kucing tak takut sama dengan keberadaan ular. Lantas, benarkah demikian?
Seperti yang diketahui, ular termasuk reptil yang cukup ditakuti oleh manusia. Bahkan keberadaan hewan melata ini akan cenderung dijauhi. Namun demikian, hal tersebut tampaknya tidak berlaku pada kucing. Ini dikarenakan kucing dapat dibilang sebagai salah satu hewan yang tidak cukup takut dengan keberadaan ular.
Bahkan ,pada beberapa video yang bisa diakses di internet, beberapa kucing tidak berusaha menjauh atau kabur saat berhadapan dengan ular. Mereka justru cenderung penasaran terhadap keberadaan hewan melata yang satu ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Maka tak heran, tidak sedikit orang yang penasaran tentang tingkat kekebalan tubuh yang dimiliki oleh kucing. Termasuk apakah benar kucing kebal terhadap bisa ular? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, mari simak penjelasannya berikut ini.
Benarkah Kucing Kebal Bisa Ular?
Dijelaskan dalam laman International Veterinary Information Service (IVIS), terdapat sebuah studi yang berfokus pada kecenderungan kucing yang ternyata memiliki peluang dua kali lebih besar untuk selamat dibandingkan anjing saat tergigit atau terpatuk ular berbisa. Penelitian tersebut dilakukan oleh mahasiswa dari Universitas Queensland yang dipimpin oleh Christina Zdenek dan Associate Professor Bryan Fry.
Melalui studi tersebut para peneliti melakukan perbandingan terhadap efek bisa ular terhadap zat pembekuan darah yang ada di dalam tubuh anjing dan juga kucing. Penelitian ini dimaksudkan sebagai upaya agar dapat membantu menyelamatkan kedua hewan tersebut apabila sewaktu-waktu mengalami gigitan ular.
Hasil penelitian menunjukkan kucing lebih banyak bertahan hidup dibandingkan anjing. Saat digigit ular berbisa, hewan akan menunjukkan kondisi yang disebut sebagai 'venom-induced consumptive coagulopathy' atau 'koagulopati konsumtif akibat racun'.
Hewan-hewan yang tergigit bisa ular tersebut akan mengalami kehilangan kemampuan untuk dapat membekukan darah mereka. Akibatnya mereka akan kehilangan nyawa efek dari racun bisa tersebut.
Kemudian dalam kasus gigitan ular yang terjadi di Australia, sekitar 76 persen diakibatkan oleh ular cokelat timur dengan nama latin Pseudonaja textilis. Sayangnya, gigitan ular tersebut membuat hanya setidaknya 31 persen anjing yang selamat meski tanpa diberi antibisa. Sebaliknya, kucing ternyata memiliki kemampuan bertahan hidup lebih besar, yaitu 66 persen yang berarti dua kali lipat dibandingkan anjing.
Meskipun begitu, belum diketahui secara pasti alasan di balik kucing bisa lebih tinggi peluang untuk bertahan hidup saat tergigit ular tersebut. Namun demikian, yang jelas kucing akan memiliki tingkat kelangsungan hidup lebih tinggi lagi saat diberi antibisa setelah tergigit.
Kemudian penelitian yang sama juga mencoba menganalisis efek racun ular yang sama dan racun ular lainnya yang ditemukan di seluruh dunia. Penelitian ini menggunakan plasma anjing dan kucing sebagai objek penelitian.
Hasilnya menunjukkan racun bekerja lebih cepat pada plasma anjing dibandingkan dengan kucing. Salah satu faktor yang mempengaruhinya dikarenakan anjing kemungkinan mengalami kondisi saat pembekuan darah lebih cepat gagal, sehingga tingkat bertahan hidupnya lebih rentan.
Lebih lanjut, terdapat perbedaan perilaku yang memungkinkan kucing lebih banyak bertahan hidup saat tergigit ular berbisa dibandingkan anjing. Salah satu perilaku yang disorot adalah kebiasaan anjing mengendus dengan hidung atau mulutnya saat menyelidiki sesuatu. Padahal bagian tubuh tersebut justru merupakan area yang banyak pembuluh darahnya.
Sebaliknya, kucing menunjukkan perilaku berbeda saat menemukan adanya hal yang membuat mereka penasaran. Kucing akan cenderung memukul dengan kaki bagian depan apabila benda atau hal asing tersebut bergerak secara mendadak.
Sementara itu, dikutip dari laman The University of Queensland, anjing lebih rentan kehilangan nyawa saat tergigit bisa ular dibandingkan kucing karena kemampuan pembekuan darahnya yang jauh lebih cepat. Bahkan saat tergigit ular tanpa bisa, pembekuan darah spontan pada anjing jauh lebih cepat dibandingkan kucing.
Kemudian perilaku anjing dan kucing yang berbeda juga kemungkinan dapat memicu adanya tingkat bertahan hidup yang berbeda setelah tergigit bisa ular. Anjing biasanya memiliki sifat yang lebih aktif daripada kucing. Saat mengalami gigitan ular berbisa, gerak aktif anjing ini justru membuat gejalanya semakin memburuk.
Padahal sebagaimana diketahui, setelah mengalami gigitan pertolongan pertama yang bisa dilakukan oleh korban adalah tetap diam sebisa mungkin. Ini dilakukan agar penyebaran racun di dalam tubuh bisa melambat sebelum benar-benar mendapatkan penanganan yang tepat oleh tenaga medis.
Oleh karena itulah, melalui penelitian ini, terdapat wawasan baru tentang kesadaran untuk memberikan perawatan bagi anjing yang diracuni ular dengan periode yang sangat singkat. Meskipun begitu, pengobatan antibisa untuk kelangsungan hidup kucing juga tak kalah perlu diperhatikan.
Alasan Kucing Disebut Punya 9 Nyawa
Setelah mencermati alasan kucing disebut lebih 'kebal' terhadap bisa ular yang dalam hal ini dibandingkan dengan anjing, mungkin ada sebagian orang yang berpikir hal tersebut dikarenakan kucing memiliki 9 nyawa. Namun, yang jadi pertanyaan adalah benarkah kucing punya 9 nyawa?
Mengutip dari laman Hill's, anggapan kucing memiliki 9 nyawa ternyata hanyalah mitos belaka. Hal ini tidak terlepas dari pepatah populer yang menyebutkan, "Seekor kucing punya sembilan nyawa. Tiga nyawa untuk saat dirinya bermain, tiga nyawa saat ia tersesat, dan tiga nyawa terakhir tetap tertinggal di dalamnya."
Kemudian terdapat kisah di era Mesir kuno yang mendukung gagasan tetang kucing seolah-olah punya 9 nyawa. Ini dikarenakan di dalam keyakinan pada saat itu, terdapat seorang dewi Bastet yang memiliki kemampuan untuk berubah dari manusia menjadi kucing.
Tak hanya itu saja, dirinya juga mampu mengubah kembali wujudnya dari kucing menjadi manusia. Kemampuan inilah yang mendorong gagasan tentang kucing memiliki banyak kehidupan karena bisa terus muncul kembali secara berulang.
Angka 9 pada anggapan nyawa yang dimiliki kucing juga dapat dikaitkan dengan bidang numerologi. Di dalam ilmu numerologi angka 9 memiliki komposisi yang terdiri dari masing-masing angka 3. Bahkan para pemukim Anglo-Saxon awal di Inggris memilih angka 9 di berbagai konteks hukum dan juga sastra.
Keberadaan angka 9 juga termasuk sebagai angka simbolis dalam kepercayaan agama tertentu. Anggapan kucing punya 9 nyawa juga tak terlepas dari perilaku unik mereka. Hewan yang satu ini dikenal memiliki kemampuan yang sangat baik dalam melompat, berputar, hingga mendaratkan kakinya.
Bahkan saat terjun dari atas menuju ke bawah dalam jarak tertentu, kucing tetap selamat dan bisa mendaratkan kakinya dengan sangat baik. Kemampuannya yang sering membuat terkesan ini ternyata dikarenakan kucing memiliki massa otot dan panjang kaki belakang yang sangat kuat. Bahkan kucing bisa melompat enam kali lebih tinggi dibandingkan badan mereka sendiri.
Lebih lanjut, dijelaskan dalam Country Life UK, kucing terkadang memiliki kemampuan yang tidak masuk akal saat jatuh dari ketinggian. Secara alami kucing termasuk hewan yang tidak akan cedera meski jatuh dari ketinggian tertentu. Padahal saat dilihat oleh manusia secara langsung, peristiwa tersebut justru tampaknya mengancam jiwa.
Beberapa penelitian bahkan mencoba mempelajari saat kucing terjatuh dari ketinggian tertentu. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of the American Veterinary Medical Association di tahun 1897 meneliti setidaknya 132 kucing yang jatuh dari gedung dan telah dibawa ke New York Animal Medical Centre.
Penelitian tersebut mengungkap rata-rata kucing yang menjadi objek penelitian bisa jatuh dari ketinggian 5,5 lantai. Beberapa di antara memerlukan perawatan medis. Namun, kelangsungan hidup kucing-kucing tadi meski telah jatuh setinggi itu mencapai sekitar 90%.
Meskipun begitu, kucing tetap dapat memiliki kemungkinan mengalami cedera. Bahkan pada saat mengalami cedera yang tidak mendapatkan perawatan tepat, maka mereka akan kehilangan nyawanya.
Baca juga: 33 Ayat Al-Quran Tentang Kisah Nabi Isa AS |
Demikian tadi rangkuman penjelasan mengenai kucing yang disebut-sebut kebal terhadap bisa ular lengkap dengan alasan di balik anggapan kucing punya 9 nyawa. Semoga informasi ini memberikan wawasan baru kepada detikers, ya!
(par/rih)