2 Rumah Terbakar di Pekalongan, 1 Pemadam Pingsan Hirup Asap

2 Rumah Terbakar di Pekalongan, 1 Pemadam Pingsan Hirup Asap

Robby Bernardi - detikJateng
Senin, 07 Jul 2025 22:59 WIB
Dua rumah terbakar di Kota Pekalongan, satu petugas Damkar pingsan hirup asap pekat, Senin (7/7/2025) malam.
Dua rumah terbakar di Kota Pekalongan, satu petugas Damkar pingsan hirup asap pekat, Senin (7/7/2025) malam. Foto: Robby Bernardi/detikJateng
Pekalongan - Dua rumah terbakar hebat di Pedukuhan Kraton Lor Gang 10, Kota Pekalongan, malam ini. Seorang petugas Damkar dilarikan ke rumah sakit karena pingsan akibat sesak nafas saat berupaya memadamkan api.

Api diketahui sudah membesar di salah satu rumah warga yang sedang ditinggal pergi. Menurut warga, api bersumber dari salah satu rumah karena pemiliknya lupa mematikan kompor gas saat meninggalkan rumah.

Kasie Pencegahan dan Informasi Damkarmat Kota Pekalongan, Valentino Eka, mengatakan laporan kebakaran dari warga sekitar pukul 19.30 WIB. Lokasi kebakaran di gang sempit menjadi kendala tersendiri. Meski begitu, dua armada Damkar berhasil memadamkan api dalam 30 menit.

Dua rumah terbakar di Kota Pekalongan, satu petugas Damkar pingsan hirup asap pekat, Senin (7/7/2025) malam.Dua rumah terbakar di Kota Pekalongan, satu petugas Damkar pingsan hirup asap pekat, Senin (7/7/2025) malam. Foto: Robby Bernardi/detikJateng

"Ada dua rumah yang terbakar, rumah tempat tinggal. Untungnya kami tadi sudah melokalisir api, sehingga tidak merembet ke lainnya," kata Eka, Senin (7/7/2025).

"Sumber api dari kompor. Menurut keterangan tetangganya, masak pakai kompor ditinggal pergi," sambungnya.

Sementara itu seorang petugas Damkar dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) menggunakan ambulans lantaran pingsan di tengah proses memadamkan api yang membakar dua rumah itu.

"Petugas kami ada yang pingsan, Mas Edison, karena menghirup asap yang pekat, tidak menggunakan SCBA, karena memang hanya punya satu," kata Eko.

Diketahui, Self-Contained Breathing Apparatus (SCBA) merupakan alat bantu pernapasan udara bersih yang memungkinkan pengguna bernapas dalam lingkungan berbahaya yang tidak memiliki oksigen atau penuh dengan asap dan gas beracun.

"Karena kami kekurangan prasarana APD masker tabung oksigen. Hari ini ada dua petugas yang berdampak saat padamkan api. Malam ini sama tadi pagi. Tadi pagi pemadaman di pabrik," jelas Eka.

Dia menambahkan, pihaknya hanya memiliki satu SCBA. Menurutnya, idealnya ada tiga SCBA untuk regu piket.

"Kesulitan kami ya itu kendala sarpras, petugas di lapangan risiko tinggi. Pemadaman tadi pagi ada juga Mas Hames sesak nafas akibat menghirup asap pekat. Kita punya SCBA satu, harusnya yang piket minimal tiga," pungkasnya.




(dil/dil)


Hide Ads