Detik-detik Penyerangan Rombongan Pesilat di Sukoharjo

Detik-detik Penyerangan Rombongan Pesilat di Sukoharjo

Agil Trisetiawan Putra - detikJateng
Sabtu, 05 Jul 2025 14:43 WIB
Ilustrasi penganiayaan (dok detikcom)
Foto: Ilustrasi rombongan PSHT diserang kelompok tak dikenal di Sukoharjo (dok detikcom)
Sukoharjo -

Rombongan Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Cabang Sukoharjo diserang kelompok tak dikenal di selatan SPBU Manang, Desa Bakipandeyan, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo. Empat orang terluka dan dua motor dibakar akibat serangan itu.

Salah satu korban, Ikhsan, mengatakan dia bersama 13 orang temannya hendak pulang, karena ada sejumlah rekannya yang harus bekerja pagi harinya. Mereka menggunakan motor matik, tidak mengenakan knalpot brong.

Namun sesampainya di Desa Bakipandeyan pukul 04.20 WIB, mereka diserang oleh empat orang tidak dikenal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya pertama dipukul pakai stik, kena di punggung. Saya pakai dobelan kaos, dan baju sakral. Lengannya panjang saya linting jadi agak tebel, saya disabet pakai sajam mengenai tangan. Bajunya sobek, tapi untungnya saya cuma luka gores," kata Ikhsan ditemui di Polres Sukoharjo, Kecamatan Sukoharjo, Jumat (4/7) malam.

Ikhsan berada di barisan belakang rombongan tersebut. Usai diserang, dia panik, lalu melarikan diri meninggalkan rombongan. Setelah itu, dia tidak tahu apa yang menimpa teman-temannya.

ADVERTISEMENT

Namun dia menegaskan pelaku penyerangan ada empat orang yang menggunakan dua motor.

"Kejadian gimana-gimana, yang terjadi kepada korban saya tidak tahu. Saya ke arah Gentan (Baki), lalu balik lagi, motor sudah dibakar, teman-teman sudah disabeti juga," jelasnya.

Polisi sendiri masih mendalami kasus penyerangan yang menimpa rombongan PSHT Cabang Sukoharjo. Kapolres Sukoharjo, AKBP Anggaito Hadi Prabowo, mengatakan polisi masih terus mengumpulkan bukti, saksi, dan mencari identitas pelaku.

"Kami masih inventaris temuan barang bukti di TKP milik korban (motor) dan barang terkait. Mengkoordinasikan hasil penyidikan, penyisiran TKP (CCTV), analisa TKP, dan mendalami keterangan para saksi," kata Anggaito saat dihubungi awak media, Sabtu (5/7).

Kapolres mengatakan pihaknya juga melibatkan anggota PSHT untuk aktif memberikan informasi yang bisa mengungkap kasus ini.

PSHT Cabang Sukoharjo bersama sejumlah korban sendiri sudah membuat aduan di Mapolres Sukoharjo pada Jumat (4/7). Sejumlah korban, dan saksi di TKP langsung dimintai keterangan oleh penyidik.

Diberitakan sebelumnya, Humas PSHT Cabang Sukoharjo, Agung Wijayanto mengatakan, rombongan ada 8 motor. Tiba-tiba didatangi sekira 4 orang tak dikenal menggunakan dua motor matik, lalu diserang secara membabi buta.

"Ada dua motor, empat orang tiba-tiba nyabet Sajam (senjata tajam). Untuk jenis Sajam kami masih belum tahu, karena kondisinya gelap. Setelah sedulur jatuh, dua motor dibakar," kata Agung saat ditemui awak media di Mapolres Sukoharjo, Jumat (4/7).

Dua motor yang dibakar merupakan milik korban, yakni jenis honda Beat, dan Scoopy. Atas kejadian itu, empat orang mengalami luka-luka sabetan, dan harus dilarikan ke rumah sakit. Korban terdiri dari tiga laki-laki berinisial WH (45), MAT (20), ABP (24) warga Kartasura Sukoharjo, serta seorang perempuan berinisial CKWL (23) warga Solo.

"Korban yang mendapatkan serangan Sajam ada empat orang. Ada yang luka pipi, kaki, tangan, dan yang perempuan di punggung, luka sabetan semua. Lalu ada dulur lain yang mengalami luka karena terjatuh dari motor," jelasnya.

"Yang dua korban sudah diizinkan pulang (dari Rumah Sakit). Dua orang masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit," imbuhnya.

Dari keterangan yang dihimpun, Agung mengatakan rombongan sudah diikuti dari SPBU Kadilangu, Kecamatan Baki.

"Ciri-ciri pelaku ada empat orang, badannya berisi semua, menggunakan penutup wajah. Untuk detailnya, kurang tahu karena situasi cukup gelap. Mereka menggunakan motor jenis NMAX, yang satunya belum teridentifikasi. Tapi semuanya membawa sajam," pungkasnya.




(apu/ams)


Hide Ads