Bacaan Niat Puasa Asyura 10 Muharram Lengkap Keutamaan dan Waktu Membacanya

Bacaan Niat Puasa Asyura 10 Muharram Lengkap Keutamaan dan Waktu Membacanya

Nur Umar Akashi - detikJateng
Sabtu, 05 Jul 2025 14:15 WIB
Niat puasa Ayyamul Bidh
Membaca niat puasa Asyura. (Foto: freepik/Freepik)
Solo -

Tanpa niat, ibadah yang kita kerjakan jadi tidak sah. Pasalnya, Nabi Muhammad SAW menerangkan bahwa setiap manusia akan dibalas berdasar niatnya. Oleh karena itu, niat puasa Asyura untuk besok, Minggu, 6 Juli 2025, harus diketahui.

Secara bahasa, nama puasa Asyura berasal dari kata Arab asyarah yang berarti 10. Angka ini merujuk pada tanggal ke-10 bulan Muharram, waktu untuk mengerjakan puasa Asyura yang punya keistimewaan agung.

Pada hari tersebut, terjadi berbagai macam peristiwa besar. Mulai dari keluarnya Nabi Nuh AS dan seisi bahtera setelah Bumi porak-poranda, tenggelamnya Firaun dan pasukannya di Laut Merah, hingga penetapan syariat puasa Asyura itu sendiri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kendati tidak dihukumi wajib, sangat disayangkan bila detikers meninggalkan puasa satu ini tanpa adanya uzur. Namun, sebelum mulai menahan lapar dan dahaga, kamu perlu berniat terlebih dahulu. Bagaimana bacaan niat puasa Asyura?

Bacaan Niat Puasa Asyura 10 Muharram

Dikutip dari buku Inilah Alasan Rasulullah SAW Menganjurkan Puasa Sunah oleh H Amirullah Syarbini dan Hj Iis Nur'aeni Afgandi, begini lafal lengkap niat puasa Asyura:

ADVERTISEMENT

نَوَيْتُ صَوْمَ عَشْرَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma 'asyra sunnatan lillahi ta'aalaa.

Artinya: "Saya niat puasa hari Asyura sunnah karena Allah Ta'ala."

Sebagai catatan, niat letak asalnya adalah dalam hati. Oleh karena itu, puasa Asyura sejatinya cukup diniatkan dalam hati saja, tanpa diucapkan. Dalam riwayat-riwayat shahihpun, Nabi Muhammad SAW tidak pernah tercatat mengajarkan para sahabat membaca niat.

Imam Nawawi rahimahullah pernah berkata:

لَا يَصِحُ الصَّوْمُ إِلَّا بِاليَيَّةِ، وَمَحَلُّهَا الْقَلْبُ. وَلَا يُشْتَرَطُ النُّطْقُ بِلَا خِلَافٍ

Artinya: "Tidak sah puasa seseorang kecuali dengan niat. Tempat niat di dalam hati, tidak dipersyaratkan untuk dilafalkan, tanpa ada khilaf (perselisihan) dalam masalah ini." (Raudhah ath-Thalibin, II/350)

Di sisi lain, ada juga ulama yang menjelaskan bahwa mengucap niat bertujuan sebagai sarana untuk menguatkan hati. Wallahu a'lam bish-shawab.

Waktu Membaca Niat Puasa Asyura 10 Muharram

Berdasar penjelasan dari laman NU Online, niat puasa Asyura bisa mulai dibaca sejak malam (selepas maghrib) sampai menjelang fajar tiba hari berpuasa. Namun, jika terlewat, semisal karena terlalu nyenyak tidur, niat boleh disusulkan saat fajar sudah lama berlalu.

Dengan catatan, detikers belum melakukan pembatal-pembatal puasa. Hanya saja, niat susulan ini maksimal dibaca menjelang waktu dzuhur. Niat puasa Asyura yang disusulkan dapat diubah sedikit redaksinya menjadi:

نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ العَا شُورَاء لِلهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma hâdzal yaumi 'an adâ'i sunnatil âsyûrâ lillâhi ta'âlâ

Artinya: "Aku berniat puasa sunah Asyura hari ini karena Allah SWT."

Sementara itu, dalam Hari Ahadi dalam buku Catatan Fikih Puasa Sunnah memberi penjelasan berbeda. Diterangkan bahwa niat puasa sunnah memang bisa disusulkan, tetapi hanya berlaku untuk puasa sunnah mutlak saja.

Adapun puasa sunnah yang waktunya terikat, seperti Asyura karena dikhususkan tanggal 10 Muharram saja, seorang muslim harus sudah berniat sebelum masuk fajar. Ketentuan ini juga berlaku untuk puasa sunnah terikat waktu lain, seperti 6 hari Syawal dan Arafah.

Bila tetap terlewat karena ketidaksengajaan, puasa seorang muslim tetap dianggap sah. Namun, sah sebagai puasa sunnah mutlak (yang tidak terikat waktu dan sebab), bukan puasa Asyura. Sebab, untuk mendapatkan keutamaan puasa sunnah terikat waktu, seorang muslim harus berpuasa secara penuh, artinya sejak adzan subuh sampai adzan maghrib sebagai patokan.

Syaikh Utsaimin menerangkan dengan jelas perkara ini dalam kitabnya:

أن النفل المقيد كالفرض، يعنى مثلا: إنسان يريد أن يصوم ستة أن ينويها أيام من شوال في فلا بد أن ينويها من : قبل الفجر، ولا في أثناء النهار، ولو صح النفل المطلق يصح أن ينم

Artinya: "Puasa sunnah yang tertentu waktunya memiliki hukum yang sama seperti puasa wajib (yaitu harus berniat dari malam/sebelum subuh). Jadi umpamanya, seseorang ingin berpuasa enam di bulan Syawal, maka dia harus berniat dari sebelum subuh. Tidak sah (puasa enamnya) jika dia baru berniat di waktu siang, meskipun sah sebagai puasa sunnah yang tidak terikat." (Fath Dzil Jalali wal Ikram, VII/89)

Wallahu a'lam bish-shawab.

Keutamaan Puasa Asyura 10 Muharram

Puasa Asyura menyimpan keutamaan besar sehingga seorang muslim disunnahkan mengerjakannya. Dikutip dari buku Ahmad Syahirul Alim bertajuk Rahasia Puasa Sunnah, mengamalkan puasa satu ini membuat seseorang mendapat pengampunan dosa selama setahun ke belakang.

وَصِيَامُ يَوْمٍ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ

Artinya: "Dan puasa Asyura di sisi Allah Ta'ala akan menutupi (dosa-dosa) satu tahun yang telah berlalu." (HR Muslim)

Di samping itu, puasa Asyura dilaksanakan pada bulan Muharram yang mulia. Nabi Muhammad SAW menjelaskan bahwasanya puasa sunnah yang dikerjakan pada Syahrullah al-Muharram adalah puasa paling utama setelah Ramadhan.

Apa lagi, mengerjakan amal shalih pada bulan-bulan suci, termasuk Muharram, dilipatgandakan pahalanya. Hanya saja, detikers perlu menjaga perilaku juga dengan lebih saksama. Sebab, kegiatan maksiat juga dosanya lebih besar.

Nah, itulah bacaan niat puasa Asyura beserta waktu membaca dan keutamaan mengamalkannya saat 10 Muharram. Semoga bisa detikers jadikan panduan untuk mengerjakan puasa esok hari, ya!




(sto/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads