Cerita Warga soal Massa Bermotor Ribut di Kurung Klaten hingga 5 Rumah Rusak

Cerita Warga soal Massa Bermotor Ribut di Kurung Klaten hingga 5 Rumah Rusak

Achmad Hussein Syauqii - detikJateng
Jumat, 04 Jul 2025 14:33 WIB
Polisi mendatangi lokasi keributan di Desa Kurung, Klaten, Jumat (4/7/2025).
Polisi mendatangi lokasi keributan di Desa Kurung, Klaten, Jumat (4/7/2025). Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng
Klaten -

Keributan yang melibatkan massa bermotor terjadi di Desa Kurung, Ceper, Klaten dini hari tadi. Akibat kejadian itu rumah, kantor desa, hingga gerobak warung rusak.

Warga Desa Kurung Bernama Catur juga mendengar ada dua korban yang dilarikan ke rumah sakit akibat keributan itu. Namun, dua orang itu bukan warga setempat.

"Yang saya tahu dua korban luka. Terus dibawa ke RS Mitra (Pedan) satu dirujuk, bukan warga sini," ungkap warga Desa Kurung, Kecamatan Ceper, Catur kepada wartawan di lokasi kejadian, Jumat (4/7/2025) siang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diceritakan Catur, keributan itu terjadi sangat cepat. Kejadiannya yang dia ketahui massa masuk kampung sekitar pukul 02.00 WIB.

"Kejadiannya begitu cepat soalnya jam 02.00 WIB pas warga pada tidur. Tahu-tahu ada warga yang dari luar Desa Kurung masuk," jelas Catur.

ADVERTISEMENT

Warga tidak dikenal itu, sambung Catur, masuk ke kampung sampai sekitar 200 meter dari lapangan. Sempat terjadi kejar-kerjaran antara massa dan warga yang tak dikenal.

"Massa masuk ngejar warga tapi yang dikejar juga bukan warga Desa Kurung. Yang dikejar itu ngece-ngece (mengolok-olok) suruh kejar," kata Catur.

"Yang masuk kampung jalan kaki sekitar 50 orang. Yang di lapangan dengan motor sekitar 300 orang," imbuhnya.

Penampakan balai desa dan papan di Desa Kurung, Ceper, Klaten, yang dirusak gerombolan bermotor, Jumat (4/7/2025).Penampakan balai desa dan papan di Desa Kurung, Ceper, Klaten, yang dirusak gerombolan bermotor, Jumat (4/7/2025). Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng

Menurut Kades Kurung, Kecamatan Ceper, Rohmadi Sri Suharto menyatakan tidak diketahui pasti penyebab kejadian tersebut. Namun, lima rumah hingga kantor desa rusak akibat keributan itu.

"Rumah ada lima, sama kantor desa kaca jendelanya, papan logo, dan gerobak warung pedagang juga. Kalau itu pastinya tidak tahu (korban luka), kemarin dihandel kepolisian, warga sini tidak ada yang luka," ungkap Rohmadi.

Kapolsek Ceper AKP Nahrowi menjelaskan setelah kejadian paginya diadakan koordinasi bersama tokoh masyarakat. Kerusakan sudah ada yang menanggung.

"Sudah ada titik temu, kerusakan sudah ada yang menanggung. Kita imbau masyarakat untuk selalu menjaga kondusifitas dan keamanan, dan jangan terpancing berita hoaks," kata Nahrowi.

Nahrowi menyebut persoalan itu suda. Kerusakan rumah lima unit, kaca balai desa dan gerobak warung bakal ditanggung.

"Ada lima (rumah) dan satu balai desa, rata-rata kaca dan gerobak warung mi dan semua akan diperbaiki hari ini," imbuh Nahrowi dan enggan menyebut lebih jauh pelakunya.

Sebelumnya diberitakan, rumah warga dan warung di Desa Kurung, Kecamatan Ceper, Klaten dirusak. Perusakan dilakukan gerombolan massa bermotor.

Lokasi kejadian dari pantauan detikJateng berada di utara dan timur lapangan Desa Kurung, tepatnya Dusun Putatan. Empat rumah warga di pinggir jalan kacanya pecah.

Pos kamling pintu dirusak dan jam dinding pecah. Satu gerobak pedagang dirusak sampai pecah kacanya serta satu papan di tepi jalan dirobohkan serta kaca samping kantor desa juga pecah berantakan.

"Pos kamling pintu di rusak dan jam diremuk, dipecah. Rumah timur warung soto satu dan papan," kata Ketua RW 5 Desa Kurung, Subagyo, kepada detikJateng, Jumat (4/7) pagi dengan bahasa Jawa campuran.

Dijelaskan Subagyo, selain pos dan rumah, kaca balai desa juga dirusak. Kejadian sekitar pukul 01.00 WIB.

"Jam 01.00 WIB, awalnya mboten ngertos (tidak tahu). Tahu-tahu sudah ramai, saya juga tidak keluar (ke jalan) takut," tutur Subagyo.

Pelakunya, sebut Subagyo, massa cukup banyak tapi tidak diketahui massa dari mana. Para pelaku naik motor.

"Naik motor dari arah sana (jalan raya Karangwuni-Pedan). Larinya ada yang ke sana, ada yang ke sana, banyak jumlahnya," imbuh Subagyo.




(afn/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads