.webp)
Hari kesepuluh Muharram adalah waktu yang penting bagi umat Islam. Bukan saja ada puasa Asyura yang bisa dilakukan, melainkan juga karena hari tersebut punya peristiwa bersejarah penting dan keutamaan. Lantas, kapan 10 Muharram 2025?
Pemerintah dalam Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2025 yang dirilis oleh Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama menetapkan 1 Muharram 1447 H jatuh pada Jumat, 27 Juni 2025. Tanggal yang sama juga dituliskan Nahdlatul Ulama dalam Almanak 2025 rilisan Lembaga Falakiyah PCNU Bojonegoro.
Di sisi lain, Muhammadiyah menentukan tanggalan yang berbeda. Disadur dari Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) Muhammadiyah yang mulai dipakai per 1447 H, 1 Muharram bertepatan dengan Kamis, 26 Juni 2025. Sebagai informasi, KHGT adalah lahir dalam rangka menyatukan tanggalan umat Islam di seluruh dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perbedaan hari pertama Muharram 1447 H pada gilirannya mengakibatkan tanggal 10 Muharram yang berlainan pula. Oleh karena itu, detikers harus mengetahui waktunya dengan pasti agar tidak terkecoh.
Mari, simak jadwal 10 Muharram 2025 beserta peristiwa penting dan keutamaannya melalui paparan ringkas berikut!
Jadwal 10 Muharram 2025 M/1447 H
Sebagaimana telah disebut di atas, tahun ini, terdapat dua versi 1 Muharram. Bila mengikuti kalender pemerintah dan NU, maka 10 Muharram 2025 akan jatuh pada Minggu, 6 Juli 2025. Dengan kata lain, 10 Muharram jatuh pada hari terakhir pekan pertama Juli 2025.
Sebaliknya, apabila berpedoman pada KHGT Muhammadiyah, 10 Muharram 2025 bertepatan dengan Sabtu, 5 Juli 2025, sehari lebih awal ketimbang pemerintah dan NU. Guna memudahkan, berikut ini 2 versi jadwal 10 Muharram 2025:
- 10 Muharram 2025: Sabtu, 5 Juli 2025 (Muhammadiyah)
- 10 Muharram 2025: Minggu, 6 Juli 2025 (Pemerintah dan NU)
Peristiwa Penting 10 Muharram
Dalam catatan sejarah, 10 Muharram menjadi saksi bisu sejumlah peristiwa penting. Di antaranya adalah:
1. Keluarnya Nabi Nuh dari Bahtera
Nabi Nuh AS dan bahtera yang mengembara selama Bumi dibanjiri air bah adalah kisah terkenal, khususnya di kalangan umat Islam. Setelah terombang-ambing selama kurang lebih 150 hari, bahtera Nabi Nuh AS berhenti di puncak Bukit Juddy.
Sebelum langit menurunkan dan tanah mengeluarkan air, Allah SWT sudah memerintahkan Nabi Nuh dan orang-orang beriman untuk membuat bahtera. Hal ini difirmankan oleh-Nya dalam Al-Quran:
وَاصْنَعِ الْفُلْكَ بِاَعْيُنِنَا وَوَحْيِنَا وَلَا تُخَاطِبْنِيْ فِى الَّذِيْنَ ظَلَمُوْا ۚاِنَّهُمْ مُّغْرَقُوْنَ
Artinya: "Buatlah bahtera dengan pengawasan dan petunjuk wahyu Kami dan janganlah engkau bicarakan (lagi) dengan-Ku tentang (nasib) orang-orang yang zalim. Sesungguhnya mereka itu akan ditenggelamkan." (QS Hud: 37)
Setelah bahtera selesai, Nabi Nuh AS menjalankan perintah Allah dengan memasukkan kaumnya yang beriman dan segala macam jenis binatang. Banjir bandang pun dimulai. Sebagian ahli tafsir menyebut tinggi air bah mencapai 15 hasta dari atas gunung tertinggi di Bumi. Ada juga yang menyebut 80 hasta.
Bahtera tersebut mulai berlayar pada bulan Rajab dan berlabuh di Bukit Juddy selama sebulan setelah selama puluhan hari berlayar. Baru setelah itu, Nabi Nuh AS beserta manusia dan binatang keluar. Mereka keluar pada hari Asyura alias tanggal 10 Muharram.
2. Binasanya Firaun di Laut Merah
Peristiwa kebinasaan Firaun dan bala tentaranya di Laut Merah tidak lepas dari kepergian Nabi Musa AS bersama Bani Israil dari Mesir. Mereka pergi meninggalkan Negeri Mesir untuk mencari keselamatan dari kekejaman sang raja.
Firaun yang mengendus rencana Bani Israil untuk pergi ke Syam kemudian melakukan pengejaran. Tidak terlalu lama, Firaun berhasil menyusul Nabi Musa AS. Orang-orang beriman merasa takut lantaran di depan mereka, Laut Merah yang bergelora menghadang.
Dalam kondisi tersebut, Allah SWT memerintahkan nabinya untuk memukulkan tongkat ke laut. Setelah dipukul, dengan seizin Allah, laut tersebut terbelah menjadi dua belas jalur. Kaum Nabi Musa AS berbondong-bondong menyeberang.
Firaun kemudian berlari memasuki laut tersebut dengan duduk di atas kuda jantannya. Pasukan Firaun tanpa dikomando langsung merangsek mengikutinya. Setelah sampai di bagian tengah, Allah SWT memerintahkan Nabi Musa untuk memukulkan lagi tongkatnya. Seketika itu, lautan kembali menyatu dan seluruh bala tentara Firaun tenggelam.
Firaun sempat berusaha bertaubat, tetapi sudah terlambat. Laut Merah menjadi kuburan Firaun dan pasukannya sebagai bukti kekuasaan Allah SWT. Peristiwa ini terjadi pada hari Asyura 10 Muharram sebagaimana disabdakan oleh Nabi Muhammad SAW.
Dikutip dari buku Mengenal Hari-Hari Besar Islam oleh Marfu'ah SAg, pada tanggal 10 Muharram, sejumlah peristiwa penting lainnya terjadi, meliputi:
- Diterimanya taubat Nabi Adam AS.
- Diangkatnya Nabi Idris AS ke tempat tinggi.
- Diselamatkannya Nabi Ibrahim AS dari api.
- Disembuhkannya Nabi Ya'kub AS dari penyakit.
- Dibebaskannya Nabi Yusuf AS dari penjara Mesir.
- Dikaruniakannya kerajaan kepada Nabi Sulaiman AS.
- Disucikannya Nabi Daud AS dari dosa.
- Disembuhkannya Nabi Ayub AS dari penyakit.
- Dikeluarkannya Nabi Yunus AS dari perut ikan.
Wallahu a'lam bish-shawab.
Keutamaan 10 Muharram
Berbicara mengenai keutamaan 10 Muharram tentu tidak terlepas dari keistimewaan bulan Muharram itu sendiri. Bulan pertama kalender Hijriah ini termasuk satu dari empat bulan suci yang ditetapkan Allah SWT.
Nabi Muhammad SAW bersabda:
إِنَّ الزَّمَانَ قَدِ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ اللَّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمُ ثَلَاثَةٌ مُتَوَالِيَاتُ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِي بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ
Artinya: "Sesungguhnya zaman itu berputar sebagaimana keadaannya tatkala Allah menciptakan langit dan bumi, setahun ada dua belas bulan di antaranya terdapat empat bulan haram, tiga bulan berurutan yaitu; Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab Mudhar yang terletak antara Jumada (akhir) dan Syaban." (HR Bukhari no 4662)
Melakukan amal kebajikan pada bulan-bulan suci ini akan dilipatgandakan pahalanya. Namun, begitu pula maksiat, dosa yang ditanggung lebih besar ketimbang bulan biasa.
Amalan paling utama untuk dikerjakan pada 10 Muharram adalah puasa Asyura. Siapa saja yang mengerjakan puasa ini, akan dihapuskan dosanya selama satu tahun ke belakang. Dinukil dari buku Catatan Fikih Puasa Sunnah tulisan Hari Ahadi, Abu Qatadah al-Anshari berkata:
سُبِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةَ، فَقَالَ: يُكَفِّرُ السَّنَةَ المَاضِيَةَ وَالبَاقِيَةَ
Artinya: "Nabi Muhammad SAW ditanya tentang puasa hari Arafah, beliau menjawab: 'Menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang.'" (HR Muslim 1162)
Imam al-'Izz bin Abdussalam menjelaskan, "Keutamaan waktu dan tempat ada dua bentuk. Bentuk pertama adalah bersifat duniawi dan bentuk kedua bersifat agama. Keutamaan yang bersifat agama adalah kembali pada kemurahan Allah SWT untuk para hamba-Nya dengan cara melebihkan pahala bagi yang beramal. Sebagaimana keutamaan puasa Ramadhan atas seluruh puasa pada bulan yang lain, demikian pula seperti hari Asyura. Keutamaan ini kembali pada kemurahan dan kebaikan Allah SWT bagi para hamba-Nya di dalam waktu dan tempat tersebut." (Qawa'id al-Ahkamm 1/38)
Apa lagi, Nabi Muhammad SAW begitu bersemangat mengerjakan puasa Asyura. Bahkan, perhatian dan kesengajaan sang Khatamul Anbiya untuk mengerjakan puasa Asyura adalah yang paling maksimal ketimbang puasa lain, kecuali puasa Ramadhan.
Akhir kata, keutamaan pertama 10 Muharram adalah terletak pada salah satu bulan suci Islam. Di samping itu, tanggal ini secara terkhusus juga memiliki amalan puasa Asyura yang memiliki keutamaan agung.
Demikian pembahasan ringkas mengenai jadwal 10 Muharram 2025 lengkap dengan peristiwa penting dan keutamaannya. Semoga bisa menjadi panduan bagi detikers, ya!
(sto/ahr)
