Mahasiswi Loncat dari Jembatan Jurug, Pencarian Dilanjutkan Hari Ini

Mahasiswi Loncat dari Jembatan Jurug, Pencarian Dilanjutkan Hari Ini

Tara Wahyu NV - detikJateng
Rabu, 02 Jul 2025 08:33 WIB
Tim SAR saat melakukan pencarian orang tenggelam di Jembatan Jurug, Kecamatan Jebres, Kota Solo, Selasa (11/2/2025)
Tim SAR saat melakukan pencarian orang tenggelam di Jembatan Jurug, Kecamatan Jebres, Kota Solo, Selasa (11/2/2025) Foto: dok. detikJateng
Solo -

Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapapun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.

Pencarian mahasiswi Universitas Sebelas Maret (UNS), DA (22), kembali dilanjutkan di hari kedua. Di hari kedua, pencarian akan menggunakan metode penyelaman.

Koordinator Basarnas Pos Solo, Gohan Wijayana, mengatakan pencarian hari ini akan dibagi menjadi tiga regu. Regu pertama yakni penyelaman, penyisiran dengan perahu karet, dan penyisiran darat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Penyelaman dilakukan di titik duga atau datum. Penyisiran menggunakan perahu karet dari datum sampai jembatan ringroad sejauh 3.06 kilometer dan penyisiran darat di sepanjang daerah pencarian sampai jembatan ringroad," katanya dihubungi detikJateng, Rabu (2/7/2025).

Ia mengatakan pencarian hari pertama masih nihil. Menurutnya ada beberapa kendala yang dialami oleh tim SAR.

ADVERTISEMENT

"Kemarin masih nihil. Kendala tentu ada, yang pertama karena luasnya daerah pencarian, sungai keruh dan arus yang deras," ungkapnya.

Menurutnya, pemantauan yang dilakukan oleh tim SAR sejak kemarin malam hingga pagi tadi juga masih nihil. Pihaknya juga akan menggunakan alat detektor untuk mengoptimalkan pencarian.

"Basarnas akan menggunakan alat detektor (aquaeyes) untuk mengoptimalkan pencarian pagi ini. Ada sekira 100 personel yang akan diterjunkan," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, seorang perempuan hilang usai melompat dari jembatan Jurug ke Bengawan Solo. Warga menemukan buku catatan berisi pesan maaf di dalam tas yang ditinggalkan wanita itu.

Dalam tulisan itu, korban meminta agar tidak menyalahkan keluarga maupun instansi kuliah. Selain pesan, korban juga meninggalkan cutter dan handphone di dalam tasnya.

Saksi yang memfoto tulisan tersebut, Hariadi, mengatakan dirinya sempat berteriak agar korban tak lompat dari jembatan Jurug.




(apu/afn)


Hide Ads