Yayasan CT Arsa Foundation menjalin nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) dan Institut Teknologi Bandung. Dalam MoU tersebut, lulusan SMA Unggulan CT Arsa bakal lebih banyak yang tertampung di dua perguruan tinggi bergengsi itu.
Penandatanganan MoU itu dilakukan pada pelepasan siswa angkatan V SMA Unggulan CT Arsa Sukoharjo di Kecamatan Bendosari, Sabtu (28/6/2025). Adapun MoU itu diteken oleh Ketua Yayasan CT Arsa Foundation Anita Ratnasari Tanjung, Rektor ITS Bambang Pramujati, dan Rektor ITB Tatacipta Dirgantara.
Anita berharap, MoU tersebut dapat bermanfaat bagi anak-anak di bawah naungan SMA Unggulan CT Arsa Foundation Sukoharjo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ke depannya mudah-mudahan dapat memberikan kemanfaatan dapat memberikan kemajuan bagi anak-anak di CT Arsa Foundation yang tentunya mereka memang anak-anak yang pintar dan tentunya kita sudah memberikan pendidikan yang berkualitas dan akhirnya mereka dapat juga menempuh pendidikan berikutnya di sekolah, university, yang berkualitas," jelas Anita saat ditemui di SMA Unggulan CT Arsa Sukoharjo, hari ini.
Sementara itu, Bambang menjelaskan, adanya kerja sama tersebut ITS bakal menampung lulusan SMA Unggulan CT Arsa yang terseleksi.
"Siswa-siswa yang ada di CT Arsa dan siswa-siswa unggulan di akademik dan nonakademik sangat unggul sehingga nanti kami bekerja sama untuk memberi kesempatan sehingga para lulusan untuk bisa melanjutkan (pendidikan) di ITS," ungkap Bambang.
Dia menyebutkan, memang siswa lulusan SMA Unggulan CT Arsa masih sedikit yang melanjutkan pendidikan di ITS, hanya tiga orang. Berkat MoU tersebut, lanjutnya, ITS akan memberikan kesempatan yang lebih luas bagi lulusan SMA Unggulan CT Arsa.
![]() |
"Saat ini masih sedikit sekali karena belum kenal atau bagaimana, tapi nanti insyaallah dengan adanya MoU ini kami bisa memberi kesempatan yang lebih luas kepada mereka. Tahun ini ada tiga. Insyaallah akan semakin banyak," ungkapnya.
Bambang menilai SMA Unggulan CT Arsa memiliki kualitas pendidikan yang luar biasa. Dia pun yakin lulusan SMA tersebut dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
"Ini luar biasa, melihat fasilitasnya, melihat lulusannya, kualitas pendidikan di sini luar biasa bagus sekali sehingga kami rasa lulusannya pasti bisa melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi dan pasti akan sukses nantinya. Nantinya mereka akan melanjutkan perjuangan kita semua karena pemuda-pemudi yang memiliki bekal yang luar biasa," tuturnya.
Dia pun menilai, apa yang dilakukan SMA Unggulan CT Arsa merupakan upaya untuk memutus rantai kemiskinan melalui pendidikan.
"Saya melihat apa yang dilakukan CT Arsa merupakan cara yang paling mujarab untuk memutus rantai kemiskinan, yaitu dengan pendidikan. Kalau berhenti di SMA tentunya nanggung sehingga mereka melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. Oleh karena itu, kami perguruan tinggi harus memberikan kesempatan yang lebih tinggi sehingga mereka bisa berkiprah di ranah yang lebih luas nantinya," lanjutnya.
Bagi lulusan SMA Unggulan CT Arsa, kata Bambang, tidak menutup kemungkinan untuk mendapatkan golden ticket dari ITS.
"Nantinya kami akan melihat potensi itu. Jadi misalnya, golden ticket adanya salah satu hal yang sangat mungkin kami berikan kepada mereka karena mereka lulusan yang luar biasa. Itu salah satunya, kesempatan kuliah tanpa tes," jelasnya.
Sementara itu Rektor ITB Tatacipta menilai SMA Unggulan CT Arsa mampu mencetak generasi terbaik.
"Jadi kami itu memang banyak bekerja sama dengan mitra-mitra untuk bisa merekrut bakat terbaik dari seluruh Indonesia. Kami melihat SMA ini termasuk yang menghasilkan lulusan-lulusan yang terbaik," jelas Tatacipta.
Bahkan, Bambang menerangkan, pihaknya menjemput dua siswa SMA Unggulan CT Arsa Sukoharjo yang lulus seleksi masuk ITB.
"Minggu lalu kami datang ke sini untuk menemui dua siswa yang diterima di ITB," sebutnya.
Dia menyebutkan, ITB butuh lebih banyak lulusan SMA Unggulan CT Arsa, tidak cukup dua orang.
"Saya sampaikan bahwa ITB perlu lebih banyak bukan hanya dua dan dilanjutkan dengan MoU ini," pungkasnya.
(ahr/rih)