Malam 1 Muharram dapat detikers isi dengan pelbagai amalan sunnah. Salah satu yang sering kali detikers baca anjurannya adalah sholat tasbih. Lantas, bagaimana tata cara sholat tasbih?
Sebelum membahas tata caranya, detikers perlu tahu bahwasanya para ulama berbeda pendapat mengenai hukum sholat tasbih. Dikutip dari buku Fiqh Bersuci dan Sholat Sesuai Tuntunan Nabi oleh Abu Utsman Kharisman, sebagian ulama menyatakan sholat ini tidak disyariatkan. Sebagian lain justru berpendapat sebaliknya.
Di antara ulama yang mengatakan sholat tasbih tidak disyariatkan adalah Imam Ahmad, Ibnul Jauzi, Imam an-Nawawi, Ibnu Taimiyyah, dan Syaikh Utsaimin. Ulama-ulama ini beralasan tidak adanya hadits yang setidaknya mencapai derajat hasan terkait sholat tasbih.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, ulama yang berpendapat sholat tasbih disunnahkan adalah Ibnul Mubarak, Imam ad-Daraquthni, al-Khathib al-Baghdady, al-Hakim, Ibnu Hajar al-Asqalani, dan Imam al-Albani. Wallahu a'lam bish-shawab.
Nah, bagi detikers yang mengikuti pendapat kedua, di bawah ini tata cara sholat tasbih plus niatnya sebagai panduan.
Tata Cara Sholat Tasbih
Menurut keterangan dari laman Pesantren Tebuireng, sholat tasbih terdiri dari empat rakaat. Waktu pelaksanaannya dibebaskan, boleh pada malam ataupun siang hari. Bila dilakukan malam hari, sholat tasbih sebaiknya dikerjakan dua-dua, sedangkan jika siang hari, boleh empat rakaat satu kali salam.
Berikut ini tata cara sholat tasbih:
- Berniat.
- Takbiratul ihram.
- Membaca surat al-Fatihah, lalu surat al-Zalzalah. Selepas itu, bertakbir 15 kali.
- Rukuk dan membaca doa rukuk. Setelah itu, bertasbih 10 kali.
- Iktidal dan membaca doanya. Setelah itu, bertasbih 10 kali.
- Sujud dan membaca doanya. Setelah itu, bertasbih 10 kali.
- Duduk di antara dua sujud dan membaca doanya. Setelah itu, bertasbih 10 kali.
- Lakukan sujud kedua seperti sujud pertama.
- Membaca tasbih 10 kali saat duduk sebelum bangkit ke rakaat kedua.
- Rakaat kedua dilakukan persis seperti rakaat pertama. Surat yang dibaca adalah al-Adiyat.
- Pada rakaat ketiga dan keempat, secara berurutan, baca surat at-Takatsur dan al-Ikhlas.
- Duduk tahiyat. Setelah atau sebelum membaca doa tahiyat, baca tasbih sebanyak 100 kali.
- Salam.
Niat Sholat Tasbih
Diambil dari buku Dahsyatnya Shalat Tasbih tulisan Misbahus Surur, bacaan niat sholat tasbih dua rakaat adalah:
أَصَلِّي سُنَّةَ التَسْبِيحِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى
Arab Latin: Ushallii sunnatat-tasbiihi rak'ataini lillaahi ta'aalaa.
Artinya: "Saya niat sholat sunnah tasbih dua rakaat karena Allah ta'ala."
Bila mengerjakan empat rakaat, begini bacaan niatnya menurut keterangan dari buku Panduan Shalat untuk Wanita oleh Ria Khoirunnisa:
أصَلَّى سُنَّةَ التَّسْبِيحِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ لِلَّهِ تَعَالَى
Arab Latin: Ushalli sunnatat-tasbiihi arba'a raka'aatin lillaahi ta'aalaa.
Artinya: "Saya niat sholat sunnah tasbih empat rakaat karena Allah ta'ala."
Apabila memilih tidak melafadzkan niat, maka tidak mengapa. Rasulullah SAW tidak pernah mengajarkan bacaan niat kepada para sahabatnya. Wallahu a'lam bish-shawab.
Doa Sholat Tasbih
Berdasar uraian dalam situs NU Online, terdapat doa khusus yang dibaca setelah tasyahud akhir, tetapi sebelum salam sholat tasbih. Doa ini dimasukkan oleh Syaikh Muhammad Nawawi al-Bantani dalam kitabnya, Nihayatuz-Zain:
اَللّٰهُمَّ إنِّي أَسْأَلُكَ تَوْفِيْقَ أَهْلِ الْهُدَى وَأَعْمَالَ أَهْلِ الْيَقِينِ وَمُنَاصَحَةَ أَهْلِ التَّوْبَةِ وَعَزْمَ أَهْلِ الصَّبْرِ وَوَجَلَ أَهْلِ الْخَشْيَةِ وَطَلَبَ أَهْلِ الرَّغْبَةِ وَتَعَبُّدَ أَهْلِ الْوَرَعِ وَعِرْفَانَ أَهْلِ الْعِلْمِ حَتَّى أَخَافَك اَللّٰهُمَّ إنِّي أَسْأَلُكَ مَخَافَةً تَحْجِزُنِيْ عَنْ مَعَاصِيْكَ حَتَّى أَعْمَلَ بِطَاعَتِكَ عَمَلًا أَسْتَحِقُّ بِهِ رِضَاكَ وَحَتَّى أُنَاصِحَكَ بِالتَّوْبَةِ خَوْفًا مِنْكَ حَتَّى أَخْلُصَ لَكَ النَّصِيحَةَ حَيَاءً مِنْكَ وَحَتَّى أَتَوَكَّلَ عَلَيْكَ فِي الْأُمُورِ كُلِّهَا وَحَتَّى أَكُوْنَ أُحْسِنَ الظَنَّ بِكَ، سُبْحَانَ خَالِقِ النُّورِ. ا هـ وَفِي رِوَايَةٍ خَالِقِ النَّارِ
Arab Latin: Allâhumma innî as'aluka taufîqa ahlil hudâ, wa a'mâla ahlil yaqîn, wa munâshahata ahlit taubah, wa 'azma ahlis shabri, wa wajala ahlil khasyyah, wa thalaba ahlir raghbah, wa ta'abbuda ahlil wara'i, wa 'irfâna ahlil 'ilmi hattâ akhâfak. Allâhumma innî as'aluka makhâfatan tahjizunî 'an ma'âshîka hattâ a'mala bi thâ'atika 'amalan astahiqqu bihî ridhâka wa hattâ unâshihaka bit taubah, khaufan minka hattâ akhlusha lakan nashîhata hayâ'an minka wa hattâ atawakkala 'alaika fil 'umûri kullihâ wa hattâ akûna 'uhsinuz zhanna bika, subhâna khâliqin nûr (lain riwayat khâliqin nâr).
Artinya: "Ya Allah, kepada-Mu aku meminta petunjuk mereka yang terima hidayah, amal-amal orang yang yakin, ketulusan mereka yang bertobat, keteguhan hati mereka yang bersabar, kekhawatiran mereka yang takut (kepada-Mu), doa mereka yang berharap, ibadah mereka yang wara', dan kebijaksanaan mereka yang berilmu agar aku menjadi takut kepada-Mu. Ya Allah, masukkanlah rasa takut di kalbuku yang dapat menghalangi diri ini untuk mendurhakai-Mu. Dengan demikian aku dapat beramal saleh yang mengantarkanku pada ridha-Mu, dan aku bertobat setulusnya karena takut kepada-Mu. Dengan itu pula aku beribadah secara tulus karena malu kepada-Mu. Dengan rasa takut itu aku menyerahkan segala urusanku kepada-Mu. Karena itu juga aku dapat berbaik sangka selalu kepada-Mu. Mahasuci Engkau Pencipta cahaya (dalam riwayat lain, pencipta api)."
Demikian penjelasan ringkas mengenai tata cara sholat tasbih dan bacaan niatnya. Semoga bermanfaat!
(par/apu)