Ular Weling Menurut Pakar UGM: Venomnya Dapat Sebabkan Kematian

Regional

Ular Weling Menurut Pakar UGM: Venomnya Dapat Sebabkan Kematian

Serly Putri Jumbadi - detikJateng
Rabu, 25 Jun 2025 14:25 WIB
Ilustrasi ular weling
Ilustrasi ular weling. Foto: Lamn Thai National Park
Solo -

Bocah di Pekalongan inisial RR (11) disebut tergigit ular weling hingga kritis di ICU RSI Muhammadiyah Pekajangan, Pekalongan. Menurut Dosen Fakultas Biologi UGM, Donan Satria Yudha, venom atau bisa ular weling bisa merusak sistem saraf, bahkan menyebabkan kematian.

"Ular weling atau Bungarus candidus adalah salah satu ular berbisa di Indonesia dengan tipe bisa (venom) umumnya bertipe neurotoksin," kata Donan saat dihubungi detikJogja, Rabu (25/6/2025).

"Jika terpatuk ular ini dan venomnya masuk ke dalam tubuh maka itu merupakan hal yang sangat berbahaya, karena venom akan menyerang transmisi neuromuskular sehingga menyebabkan muscular paralysis (kelumpuhan otot), merusakkan otak dan hilangnya kesadaran," sambungnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Donan menjelaskan, venom atau bisa ular weling ketika masuk dan merusak sistem saraf biasanya tidak menimbulkan banyak rasa sakit.

"Bahkan beberapa korban tidak menyadari jika terpatuk hingga gejala-gejala sistemik muncul," ujar dia.

ADVERTISEMENT

Dengan bisa yang cukup tinggi, gigitan ular weling disebut bisa menyebabkan kematian manusia.

"Karena ular weling tergolong ular berbisa tinggi, maka akibat patukannya yang ada injeksi venomnya dapat menyebabkan kematian. Kematian dapat muncul jika jumlah atau konsentrasi venom cukup banyak atau tinggi untuk memunculkan gejala sistemik," jelasnya.

Menurut Donan, kematian yang disebabkan bisa ular weling juga dipengaruhi oleh beberapa faktor.

"Masalahnya adalah kita tidak mengetahui dengan cepat seberapa banyak konsentrasi venom yang telah diinjeksikan oleh si ular ke dalam tubuh korban. Selain itu, besar kecilnya konsentrasi venom yang terinjeksikan ke korban juga tergantung oleh banyak faktor," ucap Donan.

Donan menjelaskan faktor-faktor penyebab kematian akibat gigitan ular weling, meliputi jumlah atau konsentrasi venom yang diinjeksikan, ukuran tubuh ular, serta ukuran tubuh korban.

"Selain itu faktor lain apakah si ular sudah cukup kenyang sebelumnya sehingga dapat memproduksi atau memiliki venom, dan sebagainya," terangnya.

Donan menambahkan, masih ada beberapa jenis ular yang bisanya juga terbilang mematikan.

"Jika ukuran konsentrasi yang dipakai sama, maka ada ular lain yang lebih berbisa, yaitu Oxyuranus microlepidotus (ular taipan pedalaman). Di Indonesia, ular king cobra (Ophiophagus spp.) memiliki perilaku sering menginjeksikan jumlah/konsentrasi/ volume venom yang tinggi, sehingga kadang dikategorikan lebih mematikan dari weling, walaupun sama saja," pungkasnya.




(dil/afn)


Hide Ads