Tepat 85 tahun lalu, 25 Juni 1940, Keuskupan Semarang dibentuk dan kemudian menjadi Keuskupan Agung Semarang (KAS). Dengan cakupan wilayah sebagian Jawa Tengah dan seluruh Daerah Istimewa Yogyakarta, ada 362 ribu umat Katolik di KAS.
"Hari ini pas 85 tahun Keuskupan Agung Semarang ada," kata Vikaris Jenderal Keuskupan Agung Semarang (Vikjen KAS) Romo FX Sugiyono di kantor KAS, Jalan Pandanaran Semarang, Rabu (25/6/2025).
Sugiyono menjelaskan pada tanggal 25 Juni 1940, melalui Konstitusi Apostolik Vetus de Batavia, Paus Pius XII mendirikan Vikariat Apostolik Semarang. Maka dibentuk Keuskupan Semarang yang terpisah dari Keuskupan di Batavia atau Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Wilayah Keuskupan Semarang dipisahkan dari Batavia menjadi keuskupan sendiri. Dokumen yang dikeluarkan Paus Pius adalah dokumen yang menyebut dijadikan keuskupan sendiri lepas dari Batavia atau Keuskupan Agung Jakarta kalau sekarang," jelas Sugiyono.
Kemudian pada tahun 1961, Keuskupan Semarang meningkat menjadi Keuskupan Agung Semarang. Paus Yohanes XXIII mengeluarkan dokumen yang berisi Keuskupan Semarang menjadi Provinsi Gerejawi.
"Pada tanggal 3 Januari 1961, karena dirasa perkembangan sejak 1940 berkembang baik dari sisi pengelolaan dan kedewasaan umat. Paus Yohanes ke XXIII mengeluarkan dokumen isinya Keuskupan Semarang dijadikan sebagai satu provinsi gerejawi. Sejak itu menjadi Keuskupan Agung Semarang," jelasnya.
Sejak masih menjadi Keuskupan Semarang, secara otomatis memiliki gereja sendiri yaitu Gereja Katedral Semarang atau Gereja Katedral Santa Perawan Maria Ratu Rosario Suci karya arsitek T.H. van Oyen dan Anemer Kleiverde. Dengan berjalannya waktu, berdiri bangunan di sebelahnya untuk kantor KAS dan rumah Uskup.
"Saat masih di bawah Batavia, gerejanya ada di Gereja Gedangan. Kemudian ketika sudah berbentuk Keuskupan Semarang otomatis memiliki gereja sendiri. Jadi usia Gereja Katedral Semarang ini dan Keuskupan sama," ujar Sugiyono.
Romi Albertus Soegijapranata menjadi Uskup Agung Semarang pertama. Kemudian dilanjutkan Kardinal Justinus Darmojuwono, Kardinal Julius Darmaatmadja, Mgr. Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo, Mgr. Johannes Maria Trilaksyanta Pujasumarta dan Uskup Agung Semarang saat ini adalah Mgr. Robertus Rubiyatmoko.
"Dengan perkembangan yang ada, terhitung bulan Juni 2025, jumlah Paroki yang ada di KAS ada 109 paroki. Terbagi di dalam lima kevikepan," kata Sugiyono.
"Jumlah umatnya sebagai bagian perkembangan di KAS ada 362.810 orang. Datanya sekarang online, maka bisa real-time," imbuhnya.
HUT ke-85 KAS Dirayakan 18 Ribu Orang
Dalam ulang tahun KAS ke-85, acara puncak akan digelar hari Minggu (29/6) akhir pekan ini di Stadion Jatidiri Kota Semarang. Uskup Agung Semarang, Mgr Robertus Rubiyatmoko (Ruby) tahun ini digelar peringatan secara meriah karena bertepatan dengan Tahun Yubileum 2025 yang diusung Paus Fransiskus.
"Puncaknya tanggal 29 Juni dengan perayaan syukur bersama di Stadion Jatidiri Semarang. Tahun ini adalah tahun syukur, pertama memang tahun ini genap 85 tahun. Tahun ini tahun Yubileum yang dibawa Paus Fransiskus yang menetapkan sebagai tahun Kerahiman Allah," kata Ruby.
Rangkaian acara ulang tahun dengan berbagai agenda sebenarnya berjalan sudah lama mulai dari kegiatan sosial hingga edukasi. Dalam puncak acara hari Minggu mendatang rencananya akan dihadiri 18 ribu perwakilan umat dan undangan.
"Ada mobilisasi massa 18 ribu perwakilan umat. Perwakilan dari lima kevikepan, lembaga pendidikan, tokoh lintas agama dan lain-lain. Kita undang bapak Gubernur Jawa Tengah dan Wali Kota Semarang terkonfirmasi hadir ditemani forkopimda," kata koordinator HUT ke-85 KAS, Romo Thomas Surya Awangga.
Ketua panitia HUT ke-85 KAS, MR. Priyanto menjelaskan akan disediakan banyak kantong parkir karena diperkirakan ada seribuan mobil dan 400 bus yang membawa peserta acara. Untuk bus akan disiapkan di POJ City sehingga peserta akan diantar sebelum acara dan dijemput setelah acara.
"Untuk mobil umat parkir di Akpol, kemudian dari sana ada shuttle, ada lima bus, tambah empat elf dari dinas perhubungan. Undangan dari Pemda dan sebagainya ada di Gereja Karangpanas. VVIP di stadion, ada sekitar 80, akan ada golf car menjemput karena konturnya naik turun. Yang bawa motor disiapkan di Jatidiri. Ojek online bisa drop dan pick up, sudah atur. Masuk lewat Jalan Semeru keluar lewat Jatingaleh," jelas Priyanto.
"Mohon maaf jika terjadi kemacetan. Jalan Semeru nanti akan dibuat satu arah," ujarnya
Acara dengan tema "Berziarah Menjadi Berkah" itu akan diisi berbagai kegiatan mulai penampilan berbagai penyanyi, pawai defile, dan misa syukur. Berbagai tokoh dari keuskupan berbagai wilayah juga akan hadir.
(apl/dil)