Gawat! Kasus Infeksi Menular Seksual di Kalangan Gen Z Melonjak

Nasional

Gawat! Kasus Infeksi Menular Seksual di Kalangan Gen Z Melonjak

Nafilah Sri Sagita K - detikJateng
Jumat, 20 Jun 2025 13:34 WIB
Ilustrasi penyakit darah hemofilia
Ilustrasi penyakit. Foto: Getty Images/iStockphoto/Shidlovski
Solo -

Kasus infeksi menular seksual (IMS), terutama sifilis, melonjak dalam 3 tahun terakhir di Indonesia. Penyakit tersebut meningkat signifikan terutama di kalangan Gen Z atau kelompok usia 15-19 tahun.

Dilansir detikHealth, Jumat (20/6/2025), pada periode 2024 data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menunjukkan terdapat lebih dari 4.500 kasus IMS pada kelompok usia muda. Berikut rincian kasus IMS pada tiga tahun terakhir.

Kelompok usia 15-19 tahun:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

2022: tercatat sebanyak 2.569 kasus

2023: tercatat sebanyak 3.222 kasus

ADVERTISEMENT

2024: tercatat sebanyak 4.589 kasus

Adapun di usia produktif lainnya, yakni 20-24 tahun, kasus IMS melonjak yang awalnya di angka 1.529 kasus menjadi 15.170 kasus atau 10 kali lipat.

Meski ada penurunan sedikit pada 2024, kasus IMS tercatat masih relatif tinggi dengan angka 14.604 kasus.

Secara umum, kasus tersebut banyak ditemukan pada usia 25 tahun ke atas. Tiga tahun terakhir kasus IMS konsisten berjumlah 30 ribu pasien per tahunnya.

Berikut lima kasus IMS terbanyak pada periode Maret-Juni 2025 menurut Kemenkes:

Sifilis dini: 10.681 kasus

Sifilis: 8.336 kasus

Servisitis proctitis: 7.529 kasus

Urethritis gonore: 6.761 kasus

Kandidiasis, BV: 5.185 kasus.

Sebelumnya, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes RI, Ina Agustina, menyebutkan berbagai faktor menyebabkan kasus IMS diderita pemuda. Adapun faktornya yakni kurangnya pengetahuan tentang seksualitas, perilaku seksual tidak aman, dan minim akses layanan kesehatan reproduksi.

Pengidap IMS usia remaja hingga dewasa muda umumnya menderita klamidia, gonore, sifilis, herpes genital, dan HPV.

"Trennya meningkat dalam tiga tahun terakhir, selain tinggi testing, ini menandakan pentingnya edukasi," tuturnya dalam konferensi pers Jumat (20/6/2025).




(afn/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads