RS di Israel Dihantam Rudal, Netanyahu Sebut Iran Teroris

Internasional

RS di Israel Dihantam Rudal, Netanyahu Sebut Iran Teroris

Rita Uli Hutapea - detikJateng
Kamis, 19 Jun 2025 15:08 WIB
Soroka Medical Center di Israel selatan terkena serangan langsung dari rudal Iran. Serangan balasan Israel targetkan reaktor Arak di Iran.
RS Israel Kena Serangan Rudal Iran. Foto: REUTERS/Amir Cohen
Solo -

Sebuah rumah sakit (RS) di wilayah selatan Israel dihantam rudal milik Iran. Kejadian tersebut pun menyulut kemarahan Perdana Menteri (PM), Israel Benjamin Netanyahu, hingga dia menyebut Iran sebagai teroris.

"Pagi ini, para diktator teroris Iran menembakkan rudal ke Rumah Sakit Soroka di Beer Sheva dan ke warga sipil di pusat negara. Kami akan membuat para tiran di Teheran membayar harga yang mahal," tulis Netanyahu dalam sebuah posting di media sosial X, seperti dilansir kantor berita AFP, dikutip dari detikNews, Kamis (19/6/2025).

Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Israel, Sharren Haskel, sebelumnya menerangkan Iran sengaja menyerang rumah sakit tersebut dan dia menyebutnya sebagai kriminal. Dia mengatakan hal tersebut usai Iran kembali menyerang dengan rentetan rudal, termasuk rudal balistik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Iran baru saja menyerang Rumah Sakit Soroka di Be'er Sheva dengan rudal balistik. Bukan pangkalan militer. Sebuah rumah sakit. Ini adalah pusat medis utama untuk seluruh wilayah Negev di Israel. Disengaja. Kriminal. Sasaran sipil. Dunia harus bersuara," tulis Sharren Haskel di X.

Layanan penyelamatan Israel, Magen David Adom (MDA), menyebutkan serangan rudal terbaru Iran itu menyebabkan sedikitnya 32 orang terluka. Seorang pejabat militer Israel menerangkan, Iran menggunakan puluhan rudal balistik.

ADVERTISEMENT

Seorang juru bicara MDA menjelaskan "memberikan perawatan medis dan mengevakuasi dua orang dalam kondisi serius ke rumah sakit... serta 30 orang dalam kondisi luka-luka ringan akibat ledakan dan pecahan peluru".

Selain itu, tim tambahan MDA kini merawat "beberapa orang yang terluka di beberapa lokasi kejadian."




(rih/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads