Di saat Israel dan Iran masih saling menyerang, Amerika Serikat (AS) semakin memperkuat posisi militernya dengan mengerahkan skuadron jet tempur tambahan ke kawasan Timur Tengah.
Dikutip dari detikNews, Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth, menurut para pejabat AS seperti dilansir Al Arabiya, Rabu (18/6/2025), memberikan sejumlah opsi militer kepada Presiden Donald Trump dan sedang mempertimbangkan pengerahan aset-aset militer lebih lanjut.
Diketahui, Trump telah melontarkan peringatan terkuatnya terhadap Iran pada Selasa (17/6), termasuk ancaman terselubung untuk membunuh pemimpin tertinggi Teheran, Ayatollah Ali Khamenei.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meskipun retorika meningkat, para pejabat AS dan sumber-sumber yang memahami perencanaan internal Washington mengatakan masih ada peluang kecil untuk penyelesaian diplomatik.
Sebelumnya, Al Arabiya melaporkan bahwa beberapa pesawat pengebom B-52 milik AS ditempatkan di Diego Garcia, pangkalan pulau strategis di Samudra Hindia. Pesawat pengebom ini menggantikan pesawat pengebom siluman B-2 yang digunakan dalam beberapa bulan terakhir untuk menggempur Houthi di Yaman.
Diketahui, pesawat pengebom siluman B-2 menjadi satu-satunya pesawat dalam armada militer AS yang mampu mengirimkan jenis bom yang diperlukan untuk menargetkan dan berpotensi menghancurkan fasilitas nuklir Iran yang terkubur dalam di bawah tanah, seperti yang ada di Fordow.
Disebutkan bahwa B-2 bisa mengudara dalam misi jarak jauh langsung dari AS, tapi sejauh ini belum ada keputusan pengerahan pesawat pengebom siluman itu ke Timur Tengah. Namun hal ini, menurut mantan komandan militer AS di Timur Tengah, dapat berubah dengan cepat.
"Saya membayangkan pesawat ini dapat dikerahkan dalam waktu singkat ke pangkalan-pangkalan terdepan di kawasan tersebut. Pesawat itu mampu melakukan self-deploy -- jadi lebih mudah untuk menempatkannya di tempat daripada semua aset pendukung lainnya -- amunisi, pemeliharaan, dukungan lainnya," kata mantan komandan Komando Pusat AS (CENTCOM), Joseph Votel.
Selain mengerahkan pesawat pengebom dan jet tempur, Pentagon juga memerintahkan pengerahan kapal induk AS kedua dan banyak kapal penghancur ke kawasan Timur Tengah pada Senin (17/6).
Sejumlah pejabat pertahanan AS mengonfirmasi bahwa belasan pesawat pengisi bahan bakar dari Angkatan Udara AS dikerahkan atau sudah berada di kawasan. Meski begitu, para pejabat AS menekankan militer AS sejauh ini tetap di posisi defensif dan tidak menyerang Iran.
(dil/apl)