Ngorok seringkali membuat orang lain terganggu. Hal tersebut disebabkan suara yang dihasilkan sangat mengganggu sebagian orang yang tengah menjalankan aktivitas.
Masalah ini terkadang dianggap biasa oleh sebagian orang. Akan tetapi, bagi sebagian orang yang lain, suara yang dihasilkan membuat mereka merasa tidak nyaman.
Lantas bagaimana proses terjadinya dengkuran dan cara menghilangkan ngorok saat tidur? Berikut penjelasannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagaimana Proses Terjadinya Ngorok atau Dengkuran?
Mengutip dari laman resmi Department of Otolaryngology Head and Neck Surgery University of California, ngorok atau mendengkur adalah suatu pernapasan yang berisik dan terjadi ketika tidur. Masalah ini bisa terjadi pada semua golongan usia baik laki-laki maupun perempuan.
Selama tidur, lidah akan ke belakang, otot tenggorokan akan rileks, dan tenggorokan menjadi sempit. Dinding tenggorokan mulai bergetar saat bernapas sehingga menimbulkan suara dengkuran. Semakin sempit saluran udara pernapasan, semakin keras pula suara dengkurannya.
Cara Menghilangkan Ngorok Saat Tidur
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menghilangkan ngorok atau dengkuran ketika tidur. Dikutip dari laman resmi Healthline, berikut beberapa cara yang bisa dilakukan.
1. Tidur Miring
Tidur telentang terkadang bisa menyebabkan lidah bergerak ke tenggorokan bagian belakang yang dapat menghalangi aliran udara keluar masuk. Tidur miring bisa memberikan ruang kepada udara untuk bergerak dengan mudah sehingga menghentikan dengkuran.
2. Tidur yang Cukup
Tidur 7-9 jam setiap malam bagi orang dewasa dibutuhkan bagi tubuh. Kekurangan waktu tidur bisa meningkatkan risiko dengkuran karena otot tenggorokan akan rileks dan membuat rentan terhadap penyumbatan saluran pernapasan.
3. Kurangi atau Hindari Minum Alkohol Sebelum Tidur
Coba hindari minum alkohol minimal 3 jam sebelum tidur. Alkohol bisa membuat otot tenggorokan menjadi rileks sehingga berisiko terjadi dengkuran.
4. Tinggikan Kepala Tempat Tidur
Meninggikan kepala tempat tidur beberapa inci dapat mengurangi dengkuran dan menjaga saluran keluar masuk udara tetap terbuka. Kamu bisa menggunakan bantal yang cukup besar atau ditumpuk untuk meninggikan bagian kepala.
5. Pakai Plester atau Dilator Hidung
Plester hidung bisa dipasang di pangkal hidung untuk membantu menambah ruang di saluran hidung. Selain itu, dilator hidung bisa dipasang di atas hidung sepanjang lubang hidung. Kedua alat tersebut dapat mempermudah keluar masuknya udara pernapasan pada hidung.
6. Berhenti Merokok
Merokok adalah kebiasaan yang bisa memperparah dengkuran. Merokok dapat meningkatkan risiko OSA (obstructive sleep opnea). Oleh karena itu, hindari sebisa mungkin aktivitas merokok.
7. Hindari Obat Penenang Sebelum Tidur
Berhenti menggunakan obat penenang sebelum tidur. Obat penenang sebenarnya juga dapat menyebabkan otot tenggorokan menjadi rileks.
8. Jaga Berat Badan
Ketika punya badan dengan berat berlebih, penurunan berat badan perlu dilakukan supaya bisa mengurangi jaringan berlebih pada bagian tubuh saluran pernapasan yang menyebabkan dengkuran. Coba olahraga ringan dan makan makanan yang sehat.
9. Gunakan Alat Oral
Alat oral difungsikan khusus serta diresepkan dan dipasang oleh dokter gigi. Alat ini dapat meningkatkan ukuran saluran napas bagian atas saat tidur sehingga bisa mengurangi dengkuran.
10. Gunakan CPAP (Continuous Positive Airway Pressure)
CPAP merupakan mesin perawatan berstandar untuk OSA. Melalui alat ini, perlu masker udara bertekanan di hidung, mulut, atau keduanya untuk menjaga saluran udara tetap terbuka.
Demikian beberapa cara untuk menghilangkan ngorok atau dengkuran saat tidur. Dengan begitu, semoga orang lain tidak akan terganggu lagi dengan tidur kita.
Artikel ini ditulis oleh Hanan Jamil, peserta program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(sto/afn)