Umat Islam di seluruh dunia selalu berpatokan dengan tanggalan Hijriah untuk menjalankan ibadah, seperti puasa sunnah. Oleh karena itu, penting mengetahui tanggalnya dengan tepat. Nah, berikut konversi kalender Hijriah hari ini 17 Juni 2025.
Disadur dari NU Online, kalender Hijriah didasarkan atas peredaran Bulan mengelilingi Bumi. Sistem ini mengikuti siklus sinodik Bulan yang berlangsung sekitar 29 hari 12 jam 44 menit atau dibulatkan menjadi 29,5 hari. Dengan demikian, lama 1 tahun Hijriah minimal 354 hari.
Lain halnya dengan kalender Masehi yang mematok hitungannya berdasar peredaran Bumi mengelilingi Matahari. Kalender yang juga dikenal dengan nama Gregorian ini memakai siklus tropis Matahari. Setiap siklusnya berdurasi sekitar 365 hari 5 jam 48 menit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perbedaan lain dari kalender Hijriah dan Masehi adalah waktu pergantian hari. Disadur dari laman Djuanda University, pergantian hari kalender Hijriah terjadi saat Matahari terbenam/waktu maghrib. Sementara itu, kalender Masehi berganti hari setiap pukul 00.00 malam.
Simak kalender Hijriah 17 Juni 2025 menurut NU-Muhammadiyah via uraian berikut!
Tanggal Hijriah Hari Ini 17 Juni 2025
Tanggal Hijriah Hari Ini 17 Juni 2025 Menurut NU
Dikutip dari laman NU Online, Pengurus Besar NU menetapkan awal Dzulhijjah 1446 H jatuh pada Rabu, 28 Mei 2025.
"Awal bulan Dzulhijjah 1446 H jatuh pada hari Rabu Kliwon tanggal 28 Mei 2025 dan hari raya Idul Adha 1446 H jatuh pada hari Jumat Wage tanggal 6 Juni 2025," jelas Ketua PBNU, KH Ulil Abshar Abdalla, di Gedung PBNU, Jakarta, Selasa (27/5/2025).
Hasil ini didasarkan atas temuan hilal tim Kementerian Agama, meskipun tim LF PBNU sendiri tidak berhasil menyaksikannya.
Keterangan mengenai tanggal awal Hijriah NU juga dirilis secara resmi melalui Surat Nomor 3971/PB.01/A/.I.01.47/99/05/2025 perihal Ikhbar/Pemberitahuan Hasil Rukyatul Hilal bil Fi'li Awal Dzulhijjah 1446 H. Dalam surat tertanggal 27 Mei tersebut, LF PBNU menulis bahwa 1 Dzulhijjah 1446 H jatuh pada 28 Mei 2025.
"Atas dasar rukyatul hilal tersebut dan sesuai dengan pendapat al-Madzahibul Arba'ah, dengan ini Pengurus Besar Nahdlatul Ulama mengikhbarkan/memberitahukan bahwa awal bulan Dzulhijjah 1446 H jatuh pada hari Rabu Kliwon tanggal 28 Mei 2025."
Dengan demikian, menurut NU, 17 Juni 2025 bertepatan dengan 21 Dzulhijjah 1446 Hijriah.
Tanggal Hijriah Hari Ini 17 Juni 2025 Menurut Muhammadiyah
Muhammadiyah telah menetapkan awal Dzulhijjah 1446 H jauh hari karena memakai metode hisab hakiki wujudul hilal. Ketetapan tersebut termaktub dalam Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 1/MLM/I.0/E/2025 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1446 Hijriah.
Melalui maklumat tersebut, Muhammadiyah menjelaskan bahwasanya pada Selasa (27/5/2025), bulan telah berada di atas ufuk untuk seluruh wilayah Indonesia. Artinya hilal sudah wujud atau bulan sabit pertanda bulan baru tampak.
Berdasar hal tersebut, Muhammadiyah menetapkan 1 Dzulhijjah 1446 H pada Rabu Kliwon, 28 Mei 2025 M. Dengan demikian, maka Idul Adha yang jatuh pada 10 Dzulhijjah bertepatan dengan Jumat Wage, 6 Juni 2025 M.
Mengikuti ketentuan dalam maklumat PP tersebut, menurut Muhammadiyah, 17 Juni 2025 bertepatan dengan 21 Dzulhijjah 1446 Hijriah. Meski begitu, perlu dicatat bahwasanya 21 Dzulhijjah sejatinya sudah dimulai sejak Senin, 16 Juni 2025 maghrib.
Keterangan terkait tanggal Hijriah hari ini juga bisa detikers temukan dalam Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT). Sedianya, dirujuk dari laman Universitas Muhammadiyah Surakarta, kalender ini akan mulai dipergunakan pada 1 Muharam 1447 H mendatang.
Meski baru aktif dipakai pada tahun baru Islam 1447 H, tanggal hijriah Mei 2025 sudah tercantum dalam kalender tersebut. Sama dengan ketetapan PP Muhammadiyah, KHGT di laman Falak Muhammadiyah mengonversi 17 Juni 2025 menjadi 21 Dzulhijjah 1446 H.
Tanggal Hijriah Hari Ini 17 Juni 2025 Menurut Pemerintah
Berdasar keterangan Menteri Agama Nasaruddin Umar dalam Konferensi Pers Penentuan 1 Dzulhijjah 1446 H, tanggal pertama bulan kedua belas Hijriah ini jatuh pada Rabu, 28 Mei 2025.
"Kita bisa menyimpulkan bahwa tanggal 1 Dzulhijjah jatuh pada Rabu, 28 Mei 2025 sehingga 10 Dzulhijjah atau nanti Idul Adha bertepatan dengan hari Jumat tanggal 6 Juni 2025 M," jelasnya, dikutip detikJateng dari siaran langsung kanal YouTube Bimas Islam TV, Selasa (27/5/2025).
Atas dasar tersebut, maka 17 Juni 2025 menurut pemerintah bertepatan dengan 21 Dzulhijjah 1446 H. Tanggal yang sama juga ditemukan dalam Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2025 terbitan Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama RI.
Akhir kata, baik pemerintah, NU, maupun Muhammadiyah sama-sama mengonversi Selasa, 17 Juni 2025 menjadi 21 Dzulhijjah 1446 Hijriah.
Hukum Puasa Akhir Tahun
Di tengah masyarakat, banyak beredar anjuran untuk mengerjakan puasa pada akhir tahun Hijriah. Sering kali, anjuran tersebut didasarkan atas hadits berbunyi:
مَنْ صَامَ آخِرَ يَوْمٍ مِنْ ذِي الحِجَّةِ, وَأَوَّلِ يَوْمٍ مِنَ الْمُحَرَّمِ, فَقَدْ خَتَمَ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ بِصَوْمٍ وَافْتَتَحَ السَّنَةَ الْمُسْتَقْبَلَةَ بِصَوْمٍ, جَعَلَ اللَّهُ لَهُ كَفَّارَةً خَمْسِينَ سَنَةً
Artinya: "Barang siapa berpuasa akhir hari bulan Dzulhijjah dan awal Muharram, maka dia telah menutup tahun lalunya dengan puasa dan membuka tahun barunya dengan puasa. Allah menjadikan baginya kaffarah lima puluh tahun."
Menurut penjelasan dalam buku Mengkritisi Hadits-Hadits Populer di Indonesia oleh Abu Ubaidah Yusuf, Ibnul Jauzi memasukkan hadits di atas ke dalam kitabnya yang berisikan hadits-hadits palsu, al-Maudhu'at.
Menurut Ibnul Jauzi, kepalsuan hadits di atas disebabkan adanya perawi bernama al-Juwaibari dan Wahb. Keduanya dikenal sebagai pendusta dan pemalsu hadits. Pendapat ini disetujui oleh sejumlah ulama lain, seperti as-Suyuthi, Ibnu Arraq, dan Asy-Syaukani.
Dengan demikian, mengkhususkan akhir tahun untuk berpuasa karena meyakini keutamaannya itu hukumnya dilarang. Adapun jika detikers berpuasa karena memang sudah terbiasa atau tanpa pengkhususan, maka tidak mengapa.
Disadur dari NU Online, hal ini juga diperkuat adanya hadits Bukhari yang berbunyi:
عَنْ عِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنٍ رضى الله عنهما: عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم: أَنَّهُ سَأَلَهُ أَوْسَأَلَ رَجُلًا وَعِمْرَانَ يَسْمَعُ فَقَالَ: يَاأَبَا فُلَان، أَمَا صُمْتَ سَرَرَ هَذَا الشَّهْرِ؟-قَالَ: أَظُنُّهُ. قَالَ: يَعْنِي رَمَضَانَ.-قَالَ الرَّجُلُ: لَا يَارَسُولَ اللهِ. قَالَ: فَإِذَا أَفْطَرْتَ فَصُمْ يَوْمَيْنِ. لَمْ يَقُلِ الصَّلْتُ أَظُنُّهَ يَعْنِي رَمَضَانَ. رواه البخاري.
Artinya: "Diriwayatkan dari Imran bin Al-Husain RA, dari Nabi SAW bahwa ada orang bertanya kepada beliau, atau beliau bertanya kepada seseorang, sementara Imran mendengarnya. Lalu Rasulullah berkata, 'Wahai Abu fulan, apakah kamu puasa akhir bulan (Sya'ban) ini?'-Abu An-Nu'man berkata, 'Saya duga maksudnya adalah bulan itu.' As-Shalt bin Muhammad berkata, 'Maksud dugaan An-Nu'man adalah bulan Ramadhan.'-Orang yang ditanya oleh Nabi SAW menjawab, 'Tidak wahai Rasulullah.' Nabi SAW menyambungnya, 'Apabila kamu tidak puasa, maka puasa lah dua hari (sebagai gantinya).' As-Shalt tidak mengatakan redaksi, 'Saya menduganya itu adalah bulan Ramadhan,'" (HR Bukhari).
Hadits di atas memang hanya menunjukkan kesunnahan puasa pada akhir bulan Syaban saja. Namun, menurut az-Zain bin al-Munir, kesunnahan membiasakan puasa akhir bulan juga diperbolehkan untuk bulan-bulan lain, termasuk Dzulhijjah. Wallahu a'lam bish-shawab.
Demikian informasi ringkas mengenai kalender hijriah hari ini 17 Juni 2025 dan hukum puasa akhir tahun yang perlu detikers ketahui. Semoga bermanfaat!
(par/apl)