Pelapor Video AI 'Umrah ke Candi Borobudur' Maafkan Pelaku, tapi...

Pelapor Video AI 'Umrah ke Candi Borobudur' Maafkan Pelaku, tapi...

Eko Susanto - detikJateng
Jumat, 13 Jun 2025 18:08 WIB
Ketua Front Persaudaraan Islam (FPI) Magelang Raya, Ustaz Senno Saputro, Jumat (13/6/2025).
Ketua Front Persaudaraan Islam (FPI) Magelang Raya, Ustaz Senno Saputro, Jumat (13/6/2025). Foto: Eko Susanto/detikJateng
Magelang -

Polisi menggelar mediasi antara pelapor video Artificial Intelligence (AI) ajakan 'Umrah ke Candi Borobudur' dengan terlapor YH (36). Pelapor memaafkan pelaku namun kukuh meminta kasus diproses hukum.

Pantauan detikJateng, Jumat (13/6/2025), mediasi digelar di salah satu rumah makan di kawasan Bondowoso, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang. Adapun mediasi tersebut dimulai sekitar pukul 14.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB.

Dalam mediasi tersebut dihadiri perwakilan dari Front Persaudaraan Islam (FPI) Magelang Raya sebagai pihak pelapor. Kemudian ada juga perwakilan dari Front Jihad Indonesia (FJI) dan lainnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu terlapor YH hadir didampingi keluarganya. Dalam mediasi ini, terlapor YH warga Makamhaji, Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, meminta maaf atas video AI tersebut.

"Memang hari ini, kita dimediasi oleh Polresta Magelang untuk dipertemukan dengan terlapor, dan saya sebagai pelapor dengan mediasi ini menghargai undangan tersebut," kata Ketua FPI Magelang Raya, Ustaz Senno Saputro, usai mediasi kepada wartawan, Jumat (13/6/2025).

ADVERTISEMENT

"Tadi dari pihak terlapor diwakili oleh pamannya Pak Irfan, itu menyampaikan mohon untuk apa yang dilakukan anaknya si Yulianto ini bisa dimaafkan, dan syukur terkait dengan proses hukum bisa dipertimbangkan. Artinya, secara eksplisit saya tangkap minta untuk dicabut (laporannya)," sambung Senno.

Senno mengaku hadir bersama perwakilan ormas. Dalam kesempatan itu mereka mengaku sepakat memaafkan pembuat video namun tetap meminta proses hukum lanjut.

"Saya beri kesempatan masing-masing untuk memberikan tanggapan. Dan dari kami sebagai pelapor, kami sepakat dari Front Persaudaraan Islam, apa yang terjadi menjadi risiko. Itulah yang nanti dihadapi," imbuhnya.

"Atas permintaan maaf atas kekhilafan, kita memaafkan hal itu. Tapi, saya bilang, maafkan, tapi bukan berarti melupakan apa yang dia perbuat dan lakukan, karena itu konsekuensinya berat," tegasnya.

Dia beralasan ada konsekuensi yang harus diterima pembuat konten AI itu. Dia pun berharap kasus ini bisa menimbulkan efek jera.

"Dari sisi agama kami melihat bahwa dia mempermainkan akidah kita dengan konten-konten yang dia ciptakan. Itu menjadi pembelajaran luar biasa bagi dia, dan orang yang akan mencoba melakukan hal yang sama. Ini pembelajaran yang penting," ujarnya.

Di sisi lain, dia berharap Polresta Magelang terus memproses laporan ini.

"Kita berharap polisi, dalam hal ini Polresta Magelang, tempat kita melaporkan laporan, terus melakukan (diproses secara hukum). Masalah nanti itu memberatkan dengan apa yang sudah dilakukan Y, klarifikasi, minta maaf dan sebagainya, biarkanlah nanti hakim yang memutuskan," tambah Senno.

Terkait dengan hasil mediasi tersebut, detikJateng telah meminta konfirmasi kepada Polresta Magelang. Namun, hingga berita ditulis pukul 17.06 WIB, belum direspons.

Sebelumnya, polisi telah memulangkan YH usai diperiksa 1x24 jam. YH pun wajib lapor, setiap Senin dan Kamis.

"Untuk saksi yang diduga pelaku (pembuat dan pengupload video) semalam sudah dipulangkan. Sudah selesai pemeriksaan dan wajib lapor. (Wajib lapor) Senin dan Kamis," kata Kasat Reskrim Polresta Magelang AKP La Ode Arwansyah, lewat pesan singkat, Jumat (13/6).

Dilansir detikNews, dalam video AI itu, terlihat anak perempuan dengan latar candi Borobudur. Video itu mulanya membahas terkait keris, bakar kembang kemenyan.

Selanjutnya, video itu membahas leluhur yang mewariskan tanah suci. Pada bagian ini perempuan dalam video buatan AI itu berbicara dengan latar Candi Borobudur.

Video itu kemudian menyinggung orang yang ingin ke tanah suci harus membayar puluhan juta dan sampai antre. Video AI itu lalu menggunakan kata 'umrah'. Dia mengajak 'umrah' ke sejumlah candi, termasuk Candi Borobudur.




(ams/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads