Israel Tetapkan Situasi Darurat

Internasional

Israel Tetapkan Situasi Darurat

Rolando Fransiscus Sihombing - detikJateng
Jumat, 13 Jun 2025 11:10 WIB
A building stands damaged in the aftermath of Israeli strikes, in Tehran, Iran, June 13, 2025. Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS Purchase Licensing Rights
Bangunan di Teheran mengalami kerusakan imbas serangan terbaru Israel. Foto: Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS Purchase Licensing Rights
Solo -

Israel menerapkan situasi darurat di wilayahnya. Hal itu dilakukan guna mewaspadai serangan balasan dari Iran usai Israel menyerang Teheran. Tak hanya itu, Israel pun menutup ruang udara untuk transportasi komersil.

"Setelah serangan pendahuluan Israel terhadap Iran, serangan rudal dan pesawat nirawak terhadap Negara Israel dan penduduk sipilnya diperkirakan akan segera terjadi," kata pernyataan dari Kementerian Pertahanan Israel dilansir AFP, dikutip dari detikNews, Jumat (13/6/2025).

"Oleh karena itu, dan sesuai dengan kewenangannya berdasarkan Undang-Undang Pertahanan Sipil, Menteri Pertahanan Israel Katz kini telah menandatangani perintah khusus, yang menurutnya keadaan darurat khusus akan diberlakukan di dalam negeri di seluruh Negara Israel."

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kementerian Pertahanan Israel menyatakan menutup wilayah udara negaranya saat ini. Pengumuman itu disampaikan setelah Israel menyatakan bakal menyerang Iran.

"Wilayah udara ditutup untuk lepas landas dan mendarat hingga pemberitahuan lebih lanjut," kata kementerian itu, sementara para pelancong diminta oleh otoritas bandara agar tidak pergi ke bandara utama negara tersebut, Ben Gurion.

ADVERTISEMENT

Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu, menerangkan operasi Israel tersebut menyerang "jantung program pengayaan nuklir Iran". Operasi tersebut, lanjutnya, menyasar fasilitas atom di Natanz dan ilmuwan nuklir.

Netanyahu menyampaikan, operasi terhadap Iran bakal "berlanjut selama beberapa hari yang diperlukan."

Sementara itu, seorang pejabat keamanan Israel mengatakan, Kepala Staf Iran Mohammad Bagheri "kemungkinan besar tersingkir."

Media pemerintah Iran menerangkan bangunan tempat tinggal di Teheran pun terdampak serangan hingga menyebabkan sejumlah warga sipil termasuk wanita dan anak-anak menjadi korban jiwa.

TV pemerintah Iran melaporkan, asap, dan api tampak di lokasi utama Garda Revolusi Iran. Ledakan turut terdengar di kota Natanz, Provinsi Tengah Iran. Adapun Pemimpin Garda Hossein Salami tewas dalam serangan tersebut.

Sebelumnya, Presiden AS, Donald Trump, telah memperingatkan tentang rencana serangan Israel ke Iran. Trump juga menerangkan, AS mengurangi staf di wilayah itu.

"Saya tidak ingin mengatakan segera, tetapi sepertinya itu adalah sesuatu yang sangat mungkin terjadi," kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih pada Kamis, saat ditanya apakah serangan Israel akan terjadi.




(dil/ams)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads