Pesawat Air India berjenis Boeing 787 Dreamliner jatuh dan meledak di dekat bandara Ahmedabad, India, kemarin. Pesawat yang mengangkut 242 penumpang itu sedang dalam perjalanan menuju bandara London Gatwick. Begini detik-detik kejadiannya.
Dilansir detikInet, situs web pelacakan penerbangan, Flight Radar, telah menguraikan data awal penerbangan nahas pada Kamis (12/6) itu.
"Data ADS-B awal dari penerbangan #AI171 menunjukkan bahwa pesawat mencapai ketinggian barometrik maksimum 190 meter dan kemudian mulai turun dengan kecepatan vertikal 144 meter per menit," kata mereka, dikutip dari detikInet pada Jumat (13/6/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diperlukan investigasi panjang untuk mengungkap penyebabnya, mengingat Boeing 787 Dreamliner adalah pesawat mutakhir. Pakar penerbangan di Inggris, Julian Bray, menyebut pilot berhasil membuat panggilan darurat. Ini berarti kru sudah menyadari adanya masalah.
Diketahui, panggilan mayday ialah sinyal marabahaya yang diakui secara internasional yang digunakan dalam komunikasi radio. Sinyal ini menunjukkan adanya bahaya yang mengancam dan perlunya ada bantuan segera.
"Ini adalah pesawat terbang canggih, Dreamliner, produk unggulan Boeing, dan pesawat ini memiliki beberapa sistem cadangan dan sistem keselamatan, jadi ini murni spekulasi saya bahwa kita harus melihat masalah keamanan dan memutuskan apakah itu merupakan faktor di sini," ujar Julian Bray.
Menurut dia, seharusnya tidak ada masalah saat lepas landas karena itu adalah pesawat canggih. "Pesawat-pesawat saat ini terbang sendiri, jadi seharusnya tidak ada masalah saat lepas landas, terutama dengan Dreamliner," jelasnya.
Disebutkan bahwa pesawat Boeing 787 Dreamliner memiliki rekam jejak yang cukup baik dan inilah kecelakaannya yang paling fatal. Catatan menunjukkan bahwa jet itu adalah Boeing 787-8 Dreamliner yang telah beroperasi selama 11 tahun. Ada pula spekulasi bahwa pesawat itu menabrak burung.
Ditengarai pesawat itu tampaknya menunjukkan tanda-tanda kerusakan mesin. Seorang mantan pilot di India menduga pesawat itu mungkin telah mengalami beberapa kali tabrakan burung saat lepas landas.
"Dari rekaman yang saya lihat, tampaknya kasus itu adalah beberapa kali tabrakan burung, di mana kedua mesin kehilangan tenaga," ucap mantan pilot, Saurabh Bhatnagar.
"Lepas landasnya sempurna dan saya yakin sebelum roda gigi dinaikkan, pesawat mulai turun, yang hanya terjadi jika mesin kehilangan tenaga atau pesawat berhenti memberikan daya angkat," sambung dia.
(dil/rih)