Jokowi Tanggapi Kabar Masuk Bursa Caketum PPP: Saya di PSI Saja

Jokowi Tanggapi Kabar Masuk Bursa Caketum PPP: Saya di PSI Saja

Agil Trisetiawan Putra - detikJateng
Jumat, 06 Jun 2025 11:41 WIB
Presiden Ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) saat ditemui di kediamannya di Sumber, Banjarsari, Solo, Jumat (6/6/2025).
Presiden Ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) saat ditemui di kediamannya di Sumber, Banjarsari, Solo, Jumat (6/6/2025). Foto: Agil Trisetiawan Putra/detikJateng
Solo -

Nama Presiden Ke-7 Republik Indonesia (RI), Joko Widodo (Jokowi), dikabarkan diusulkan dalam bursa Calon Ketua Umum (Caketum) Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Usai dipecat dari PDIP, Jokowi diketahui tidak memiliki partai.

Menanggapi adanya usulan jadi Caketum PPP, Jokowi menilai masih banyak calon lain yang baik darinya. Dia tetap ingin di Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

"Yang di PPP, saya kira banyak Caketum yang jauh lebih baik, yang punya kapasitas, kapabilitas, punya kompetensi. Banyak itu calon yang sudah beredar kan banyak. Saya di PSI saja lah," kata Jokowi saat ditemui awak media di kediamannya di Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Jumat (6/6/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain Jokowi, sejumlah nama muncul dalam bursa Caketum PPP, baik dari internal maupun eksternal partai. Seperti Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP Muhammad Romahurmuziy atau Rommy, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul), hingga eks Menparekraf Sandiaga Uno.

Jokowi sendiri sebelumnya menyatakan ketertarikannya menjadi Ketum PSI. Saat ditanyai adakah partai lain yang dipertimbangkan selain PSI, Jokowi mengatakan masih belum tahu.

ADVERTISEMENT

"Ya tidak tahu (mempertimbangkan partai lain), di PSI juga dicalonkan belum," paparnya.

Sebelumnya, Jokowi merespons kabar mengenai peluang dirinya menjadi ketua umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Jokowi mengaku masih melakukan kalkulasi apabila nantinya mendaftar agar tidak kalah.

Seperti diketahui, PSI akan melakukan kongres untuk mencari ketua umum baru. Kongres rencananya akan dilaksanakan Juli 2025.

"Iya masih masih dalam kalkulasi. Jangan sampai kalau saya mendaftar nanti saya kalah," kata Jokowi ditanya mengenai peluang menjadi ketua umum PSI, Rabu (14/5).

Meski begitu, Jokowi mengaku belum ikut pendaftaran calon ketua umum PSI. Menurutnya, untuk pemilihan ketua umum masih panjang.

"Belum (mendaftar) kan masih panjang. Sampai Juli. Seingat saya, seingat saya masih Juni atau Juli," ungkapnya.

Melansir detikNews, Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP Muhammad Romahurmuziy atau Rommy mengatakan, PPP juga harus membuka diri untuk caketum dari luar partai. Partai, kata dia, tak perlu kaku memegang AD/ART.

"Tidak perlu kaku memegangi AD/ART, yang mensyaratkan caketum harus pernah duduk 1 periode kepengurusan sebagai pengurus harian DPP atau ketua majelis," kata Rommy dalam keterangannya yang diterima, Rabu (14/5).

Rommy mendorong muncul sebanyak-banyaknya calon ketua umum PPP. Rommy terus mengikuti perkembangan usulan dari setiap daerah, termasuk nama-nama yang mencuat.

"Ada yang diunggulkan tapi masih ditunggu kesediaannya. Tapi setidaknya komunikasi itu ada. Baik dengan saya sendiri atau dengan pengurus DPP lainnya. Intinya, dinamika menuju muktamar ini menuju 1 arah: mencari ketua umum baru," tuturnya.




(apu/apu)


Hide Ads