Korea Selatan (Korsel) kembali punya presiden setelah Yoon Suk-yeol dimakzulkan. Anggota Partai Demokrat Lee Jae-myung terpilih sebagai Presiden Ke-14 Korsel.
Dilansir detikNews Rabu (4/6/2025), Komisi Pemilihan Korsel secara resmi mengumumkan kemenangan Lee.
"Masa jabatan presiden dimulai saat pemenang diumumkan, jadi sekarang saya akan mengonfirmasi waktunya. Waktu saat ini adalah pukul 6:21 pagi (21:21 WIB)," kata ketua Komisi Pemilihan Roh Tae-ak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Komisi Pemilihan Nasional dengan ini menyatakan Lee Jae-myung dari Partai Demokrat sebagai presiden terpilih."
Korea Selatan biasanya memiliki masa transisi selama 60 hari untuk presidennya. Namun, karena negara itu diperintah oleh seorang pelaksana tugas presiden setelah pemakzulan mantan Presiden Yoon Suk Yeol, maka dalam hal ini Lee bisa langsung menjabat saat kemenangannya dikonfirmasi.
Pekerja Anak
Lahir pada tahun 1963 di desa di Andong, Provinsi Gyeongbuk, Lee merupakan anak bungsu dari lima bersaudara. Dirinya sempat putus sekolah dan memutuskan bekerja selepas SD.
Sebab, keluarganya tidak mampu membiayai pendidikan menengahnya. Jadilah Lee kecil bekerja di berbagai pabrik di Seongnam, sebuah kota dekat Seoul.
Saat bekerja di sebuah pabrik pembuat sarung tangan bisbol, lengannya pernah terluka parah akibat terkena mesin press, menyebabkannya menderita cacat permanen. Dalam keputusasaan, Lee Jae-myung bahkan pernah mencoba bunuh diri hingga dua kali.
Meski memulai hidup dengan sulit, nasibnya berubah usai dia diterima masuk Universitas Chung-Ang Seoul berbekal beasiswa penuh. Selepas kuliah, dia menjadi pengacara hak asasi manusia.
"Harapan dan ujian selalu datang bersama. Peran ujian bukan untuk membuat orang menyerah, tapi untuk menguji seberapa serius dan seberapa besar harapan mereka," tulis Lee dalam memoar yang diterbitkan pada 2017.
Pernah Ditikam Orang Mengaku Pendukung
Karier politik Lee dimulai pada 2005 silam, dan sempat kalah beberapa kali dalam pemilihan. Pada 2010, dia berhasil menjadi Wali Kota Seongnam dan terpilih kembali pada 2014. Kariernya makin menanjak dengan keberhasilannya menjadi Gubernur Provinsi Gyeonggi, wilayah terpadat di Korsel yang mengelilingi Seoul, selama tiga tahun.
Pada 2022, Lee gagal menjadi presiden dengan selisih yang tipis dari Yoon Suk Yeol. Itu merupakan salah satu margin kemenangan terkecil dalam sejarah pemilihan Korea Selatan. Lee juga pernah menghadapi masalah hukum, termasuk tuduhan korupsi terkait proyek pengembangan properti dan pelanggaran undang-undang pemilu yang berkaitan dengan penyebaran informasi palsu. Ia membantah semua tuduhan dan menegaskan bahwa kasus-kasus itu bermotif politik.
Pada Januari 2024, Lee pernah ditikam oleh pria yang mengaku sebagai pendukungnya. Usut punya usut, pelaku memang berniat menjegal langkah Lee Jae-myung ke pilpres.
Ingin Berdamai dengan Korut
Dalam upacara pengambilan sumpah di di Majelis Nasional Korsel Rabu pagi waktu setempat, Lee berjanji akan membangkitkan kembali ekonomi yang lesu, dan membangun jembatan rekonsiliasi antarwarga.
Lee dan pemerintah Partai Demokrat yang liberal mewarisi ekonomi yang diperkirakan hanya akan tumbuh sebesar 0,8%, angka pertumbuhan terendah sejak tahun 2020. Selain itu, ia juga harus menyatukan kembali negara yang terpolarisasi akibat upaya mantan presiden Yoon Suk Yeol yang dimakzulkan, karena memberlakukan darurat militer pada Desember 2024.
Dalam pidatonya, Lee menekankan bahwa inilah saatnya untuk memulihkan demokrasi setelah "krisis darurat militer". Ia juga mengatakan akan mengupayakan dialog dengan Korea Utara demi menjaga perdamaian di Semenanjung Korea.
"Betapapun mahalnya, perdamaian lebih baik daripada perang," katanya.
(apu/afn)