Seorang Warga Negara Indonesia (WNI) asal Madura, Jawa Timur, berinisial SM ditemukan meninggal oleh aparat keamanan Arab Saudi di wilayah gurun Jumum, Mekkah. SM yang diketahui sebagai dosen itu sempat diingatkan temannya saat hendak berangkat haji secara ilegal.
Dilansir detikJatim, SM adalah dosen di salah satu universitas Islam di Madura. Dia adalah warga Dusun Sumber Batu, Desa Blumbungan, Pamekasan.
SM diketahui berangkat ke Tanah Suci pada 25 April 2025 lalu. Dia sempat berpamitan ke sahabat, tetangga, sekaligus rekan di kampusnya Ahmad Asir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Asir pun sempat mengingatkan SM untuk mengurungkan niatnya. Namun, SM percaya perjalanannya ke Tanah Suci bakal berjalan lancar.
"Tapi sudah saya tegur sebelum berangkat, kiranya aman nggak itu, sambil guyon (bercanda) saya bilangnya. Tapi dia bilang aman, doakan saja. Saya bilang kenapa tidak sabar menunggu yang legal aja? Dia tetap bilang aman, mungkin dia tidak tahu kalau peraturan sekarang udah beda," cerita Asir saat dihubungi, seperti dikutip dari detikJatim, Senin (2/6/2025).
Kepada Asir, SM sempat bilang jika akan berangkat melalui sebuah jasa travel. Kabar meninggalnya SM pun meninggalkan duka mendalam.
"Dia berangkat ikut travel multi apa gitu. Lupa saya," kata Asir.
Sebelumnya, SM ditemukan bersama 2 WNI lainnya. WNI lainnya yakni berinisial J dan S yang ditemukan dalam kondisi dehidrasi berat. Dua di antaranya berhasil diselamatkan.
Dilansir detikHikmah, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah mengonfirmasi kebenaran informasi tersebut. Insiden tersebut terjadi pada 27 Mei 2025. Ketiga orang itu menggunakan visa ziarah multipel dan tanpa dokumen haji mencoba masuk ke Makkah dengan menggunakan taksi gelap.
Namun, sopir taksi tersebut takut tertangkap patroli dan memaksa ketiganya untuk turun di tengah gurun bersuhu ekstrem yang menjadi ancaman serius.
"Ketiganya nekat masuk Makkah tanpa prosedur resmi. Mereka ditinggalkan di tengah gurun oleh sopir taksi, lalu ditemukan oleh aparat keamanan menggunakan drone. SM sudah dalam keadaan meninggal dunia, sementara dua lainnya dirawat di rumah sakit," ujar Konjen RI Jeddah, Yusron B. Ambary seperti dilansir detikHikmah, Senin (2/6).
Diketahui sebelumnya, almarhum SM bersama 10 WNI lainnya sempat tertangkap razia aparat keamanan Saudi, dan diusir ke Jeddah. Namun, ia tetap berupaya kembali ke Makkah melalui jalur tidak resmi.
Saat ini, jenazah almarhum SM masih berada di rumah sakit Makkah untuk proses visum. KJRI Jeddah telah berkoordinasi dengan pihak keluarga di Madura serta tengah mempersiapkan proses pemakaman.
Konjen Yusron mengimbau seluruh WNI untuk tidak tergiur ajakan mengikuti haji secara non-prosedural yang melanggar hukum dan membahayakan jiwa.
"Haji harus dijalankan secara sah dan sesuai aturan. Jangan sampai hanya karena memaksakan diri, nyawa melayang. Uang hilang, haji pun gagal," tegasnya.
KJRI Jeddah terus mengedukasi masyarakat agar senantiasa mengikuti aturan pemerintah Arab Saudi dalam menjalankan ibadah haji. Penegakan hukum dan sistem pengawasan ketat oleh otoritas Saudi menjadikan aktivitas haji ilegal sebagai tindakan yang sangat berisiko.
(ams/ams)