Tragis Dosen Madura Naik Haji Ilegal Berujung Tewas Ditinggal di Tengah Gurun

Regional

Tragis Dosen Madura Naik Haji Ilegal Berujung Tewas Ditinggal di Tengah Gurun

Akmad Zaini Zen - detikJateng
Senin, 02 Jun 2025 13:08 WIB
Spains biker Lorenzo Santolino competes during Stage 12 of the Dakar 2023 between Empty Quarter Marathon and Shaybah, in Saudi Arabia, on January 13, 2023. -  (Photo by FRANCK FIFE / AFP)
Ilustrasi gurun. (Foto: AFP/FRANCK FIFE)
Solo -

Aparat keamanan Arab Saudi menemukan seorang Warga Negara Indonesia (WNI) dalam kondisi meninggal di wilayah gurun Jumum, Makkah. Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) menyebut WNI asal Madura berinisial SM itu naik haji melalui jalur tak resmi alias ilegal.

SM ditemukan bersama 2 WNI lainnya berinisial J dan S. J dan S ditemukan dalam kondisi dehidrasi berat.

Peristiwa ini terjadi pada 27 Mei 2025. Ketiganya menggunakan visa ziarah multiple dan mencoba masuk ke Makkah tanpa dokumen haji resmi dengan menumpang taksi gelap.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sopir taksi yang takut tertangkap patroli memaksa mereka turun di tengah gurun. Ketiganya pun harus berhadapan dengan suhu gurun yang ekstrem.

Keberadaan ketiganya diketahui aparat keamanan yang berpatroli menggunakan drone. Saat dievakusi, SM sudah dalam kondisi meninggal.

ADVERTISEMENT

"Ketiganya nekat masuk Makkah tanpa prosedur resmi. Mereka ditinggalkan di tengah gurun oleh sopir taksi, lalu ditemukan oleh aparat keamanan menggunakan drone. SM sudah dalam keadaan meninggal dunia, sementara dua lainnya dirawat di rumah sakit," ujar Konjen RI Jeddah, Yusron B. Ambary seperti dilansir dari detikHikmah, Minggu (31/5/2025).

Saat ini, jenazah almarhum SM masih berada di rumah sakit Makkah untuk proses visum. KJRI Jeddah telah berkoordinasi dengan pihak keluarga di Madura serta tengah mempersiapkan proses pemakaman.

Dosen Kampus di Madura

Dari informasi yang dihimpun detikJatim, SM merupakan seorang dosen di salah satu universitas di Madura. SM merupakan warga Dusun Sumber Batu, Desa Blumbungan, Pamekasan.

Salah satu sahabat SM, Ahmad Nasir, menyebut korban sempat menyampaikan rencana keberangkatannya ke Tanah Suci. Diketahui, SM berangkat ke Tanah Suci pada 25 April 2025.

"Dia berangkat ikut travel multi apa gitu. Lupa saya," kata Asir yang merupakan tetangga sekaligus rekan di kampus korban, saat dihubungi detikJatim, Senin (2/6/2025).

"Tapi sudah saya tegur sebelum berangkat, kiranya aman nggak itu, sambil guyon (bercanda) saya bilangnya. Tapi dia bilang aman, doakan saja. Saya bilang kenapa tidak sabar menunggu yang legal aja? Dia tetap bilang aman, mungkin dia tidak tahu kalau peraturan sekarang udah beda," cerita Asir.




(aku/afn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads