Teks Amanat Pembina Upacara Hari Lahir Pancasila 2025 Resmi BPIP dan PDF-nya

Teks Amanat Pembina Upacara Hari Lahir Pancasila 2025 Resmi BPIP dan PDF-nya

Ulvia Nur Azizah - detikJateng
Sabtu, 31 Mei 2025 12:04 WIB
Ilustrasi orang pidato, ceramah, atau khutbah Jumat
Ilustrasi amanat pembina upacara. (Foto: Freepik/macrovector)
Solo -

Tanggal 1 Juni 2025 terdapat peringatan hari yang sangat bersejarah bagi bangsa Indonesia, yaitu Hari Lahir Pancasila. Hari besar ini diperingati dengan upacara bendera. Oleh karena itu, kita perlu mempersiapkan teks amanat pembina upacara Hari Lahir Pancasila 2025.

Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2016, tanggal 1 Juni ditetapkan sebagai Hari Lahir Pancasila. Untuk memperingati momen penting ini, seluruh komponen bangsa Indonesia baik di dalam negeri maupun luar negeri biasanya melaksanakan upacara bendera secara serentak pada 1 Juni 2025. Panduan pelaksanaannya tahun ini diterbitkan dalam Surat Edaran Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Nomor 5 Tahun 2025 tentang Perubahan Kedua atas Surat Edaran Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Nomor 3 Tahun 2025 tentang Pedoman Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2025, yang mana menginstruksikan masyarakat untuk melaksanakan upacara Hari Lahir Pancasila pada Senin, 2 Juni 2025.

Tema peringatan tahun 2025 adalah 'Memperkokoh Ideologi Pancasila Menuju Indonesia Raya', dengan logo bertajuk Garuda Niskala Hema, yang sarat makna filosofi kebangsaan. Logo ini menggambarkan kekuatan dan kejayaan bangsa melalui lambang Garuda, lima pilar Pancasila, buku terbuka sebagai simbol pendidikan, serta ilustrasi manusia dalam segitiga emas yang melambangkan generasi emas Indonesia. Keseluruhan elemen mencerminkan semangat pengamalan nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mari kita simak penjelasan lebih dalam mengenai teks amanat pembina upacara Hari Lahir Pancasila 2025 dan pedoman upacara resmi dari BPIP!

Teks Amanat Pembina Upacara Hari Lahir Pancasila 2025 Resmi BPIP

Amanat pembina upacara yang dibacakan pada saat peringatan Hari Lahir Pancasila 2025 terdapat di dalam Lampiran III Surat Edaran Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Nomor 3 Tahun 2025. Berikut teksnya.

ADVERTISEMENT

PIDATO
KEPALA BADAN PEMBINAAN IDEOLOGI PANCASILA REPUBLIK INDONESIA PADA UPACARA PERINGATAN HARI LAHIR PANCASILA TAHUN 2025

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Salam sejahtera bagi kita semua,
Om swastiastu,
Namo buddhaya,
Salam kebajikan,
Salam Pancasila!
Saudara-saudari sebangsa dan setanah air,
Hari ini, tanggal 1 Juni 2025, kita kembali memperingati momentum yang sangat penting dalam sejarah bangsa Indonesia: Hari Lahir Pancasila. Hari ketika kita tidak hanya mengenang rumusan dasar negara, tetapi juga meneguhkan kembali komitmen kita terhadap nilai-nilai luhur yang menjadi pondasi berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pancasila bukan sekadar dokumen historis atau teks normatif yang tertulis dalam pembukaan UUD 1945. Ia adalah jiwa bangsa, pedoman hidup bersama, serta bintang penuntun dalam mewujudkan cita-cita Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

Dalam semangat memperkokoh ideologi Pancasila, izinkan saya mengajak kita semua merenungkan kembali bahwa Pancasila adalah rumah besar bagi keberagaman Indonesia. Ia mempersatukan lebih dari 270 (dua ratus tujuh puluh) juta jiwa dengan latar belakang suku, agama, ras, budaya dan bahasa yang berbeda. Dalam Pancasila, kita belajar bahwa kebhinekaan bukanlah alasan untuk terpecah, melainkan kekuatan untuk bersatu. Dari sila pertama hingga sila kelima, terkandung prinsip-prinsip yang menuntun kita membangun bangsa dengan semangat gotong-royong, keadilan sosial, dan penghormatan terhadap martabat manusia.

Hadirin yang saya hormati,

Dalam konteks pembangunan nasional saat ini, pemerintah telah menetapkan Asta Cita sebagai delapan agenda prioritas menuju Indonesia Emas 2045. Salah satu yang paling fundamental dalam Asta Cita tersebut adalah memperkokoh ideologi Pancasila, demokrasi dan hak asasi manusia.

Mengapa ini menjadi prioritas? Karena kita menyadari bahwa kemajuan tanpa arah ideologis akan mudah goyah. Kemajuan ekonomi tanpa pondasi nilai-nilai Pancasila bisa melahirkan ketimpangan. Kemajuan teknologi tanpa bimbingan moral Pancasila bisa menjerumuskan bangsa pada dehumanisasi.

Memperkokoh ideologi Pancasila berarti menegaskan kembali bahwa pembangunan bangsa harus selalu berakar pada nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial. Dalam era globalisasi dan digitalisasi yang semakin kompleks, tantangan terhadap Pancasila pun semakin nyata. Kita menyaksikan penyebaran paham-paham ekstremisme, radikalisme, intoleransi, hingga disinformasi yang mengancam kohesi sosial kita.

Oleh karena itu, melalui Asta Cita, kita dipanggil untuk melakukan revitalisasi nilai-nilai Pancasila dalam segala dimensi kehidupan: dari pendidikan, birokrasi, ekonomi, hingga ruang-ruang digital.

Pertama, dalam dunia pendidikan, kita perlu menanamkan Pancasila sejak dini, bukan sekadar dalam pelajaran formal, tetapi dalam praktik keseharian. Sekolah dan universitas harus menjadi tempat lahirnya generasi yang cerdas secara intelektual, tangguh secara karakter dan kuat dalam integritas moral.

Kedua, di lingkungan pemerintahan dan birokrasi, nilai-nilai Pancasila harus hadir dalam bentuk pelayanan publik yang berkeadilan, transparan dan berpihak pada rakyat. Setiap kebijakan dan program harus mencerminkan semangat kemanusiaan dan keadilan sosial, bukan kepentingan kelompok atau golongan.

Ketiga, dalam bidang ekonomi, kita perlu memastikan bahwa pembangunan tidak hanya dinikmati oleh segelintir orang, tetapi menjadi berkah bagi seluruh rakyat Indonesia. Keadilan sosial, sebagaimana termaktub dalam sila kelima, harus menjadi orientasi utama. Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), ekonomi kerakyatan dan koperasi harus terus diberdayakan agar tidak ada warga yang tertinggal dalam kemajuan bangsa.

Keempat, dalam ruang digital, kita harus membangun kesadaran kolektif bahwa dunia maya bukan ruang bebas nilai. Etika, toleransi dan saling menghargai tetap harus ditegakkan. Pancasila harus menjadi panduan dalam berinteraksi di media sosial maupun platform digital lainnya. Mari kita perangi hoaks, ujaran kebencian dan provokasi, dengan literasi digital dan semangat gotong-royong.

Hadirin yang saya banggakan,

BPIP sebagai lembaga yang bertugas membina dan memperkuat ideologi Pancasila terus berkomitmen menghadirkan berbagai program strategis: dari pembinaan ideologi di lingkungan pendidikan, pelatihan bagi aparatur sipil negara (ASN) dan aparat negara, penguatan kurikulum Pancasila, hingga kolaborasi lintas sektor untuk mengarusutamakan Pancasila di berbagai lapisan masyarakat. Semua ini bertujuan agar Pancasila tidak hanya dihafalkan, tetapi dihidupi dan dijalankan dalam tindakan nyata.

Namun, tugas ini tidak bisa dijalankan sendiri. Kita semua, seluruh elemen bangsa dari pusat hingga daerah, dari pejabat hingga masyarakat, dari tokoh agama hingga pemuda, memiliki peran untuk menjadi pelaku utama pembumian Pancasila.

Mari kita jadikan Hari Lahir Pancasila ini bukan sekadar seremonial, tetapi momen untuk memperkuat komitmen kita terhadap nilai-nilai luhur bangsa. Jadikan setiap langkah, setiap kebijakan, setiap ucapan dan tindakan kita sebagai cerminan dari semangat Pancasila.

Kita ingin Indonesia yang maju bukan hanya secara teknologi, tetapi juga secara moral. Kita ingin Indonesia yang sejahtera bukan hanya dalam angka statistik, tetapi juga dalam rasa keadilan dan persaudaraan. Kita ingin Indonesia yang dihormati dunia bukan hanya karena kekuatan ekonominya, tetapi karena keluhuran budinya dan kebijaksanaan rakyatnya.

Saudara-saudari sekalian,

Peringatan Hari Lahir Pancasila ini harus menjadi pengingat bahwa masa depan bangsa berada di tangan kita. Jika kita ingin mewujudkan Indonesia Raya, maka tidak ada jalan lain selain memastikan bahwa Pancasila tetap menjadi jiwa dalam setiap denyut nadi pembangunan.

Akhirnya, marilah kita terus bergotong-royong, menjaga persatuan, menghargai perbedaan dan menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam setiap aspek kehidupan. Jadikan Pancasila sebagai sumber inspirasi dalam berkarya, berbangsa dan bernegara.

Dirgahayu Pancasila!
Jayalah Indonesiaku!
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Om santi santi santi om,
Namo buddhaya,
Salam kebajikan.
Salam Pancasila!

Pedoman Pelaksanaan Upacara Bendera Peringatan Hari Lahir Pancasila 2025

Kembali dikutip dari Surat Edaran Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Nomor 3 Tahun 2025, berikut ini adalah pedoman pelaksanaan upacara bendera Harlah Pancasila 2025 selengkapnya.

A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Seluruh instansi pemerintah dan satuan pendidikan formal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan wajib melaksanakan Upacara Harlah Pancasila 2025 secara luring di lingkungan masing-masing, dengan ketentuan waktu pelaksanaan sebagai berikut:

  • Pukul 07.00 WIB untuk wilayah Indonesia bagian barat.
  • Pukul 07.00 WITA untuk wilayah Indonesia bagian tengah.
  • Pukul 07.00 WIT untuk wilayah Indonesia bagian timur.

Upacara dilaksanakan dengan menggunakan pakaian yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah atau satuan pendidikan formal masing-masing.

B. Susunan Acara Upacara

Susunan acara Upacara Harlah Pancasila 2025 paling sedikit memuat kegiatan sebagai berikut:

  1. Persiapan upacara
  2. Pasukan upacara memasuki tempat upacara
  3. Komandan upacara memasuki tempat upacara
  4. Laporan
  5. Inspektur upacara memasuki tempat upacara
  6. Penghormatan kepada Inspektur upacara
  7. Laporan Komandan upacara kepada Inspektur upacara
  8. Pengibaran Sang Merah Putih
  9. Mengheningkan cipta
  10. Pembacaan teks Pancasila
  11. Pembacaan Pembukaan UUD NRI Tahun 1945
  12. Amanat Inspektur upacara
  13. Pembacaan doa
  14. Laporan Komandan upacara kepada Inspektur upacara
  15. Penghormatan kepada Inspektur upacara
  16. Inspektur upacara meninggalkan tempat upacara
  17. Laporan Perwira upacara kepada Inspektur upacara
  18. Upacara selesai

Catatan: Upacara di masing-masing instansi atau satuan pendidikan harus selesai sebelum waktu pelaksanaan Upacara Harlah Pancasila 2025 di tingkat pusat, yang dijadwalkan pukul 09.35 WIB.

C. Amanat Inspektur Upacara

Pada butir ke-12 susunan acara, Inspektur upacara menyampaikan amanat dengan membacakan pidato Kepala BPIP sebagaimana tercantum dalam Lampiran III, seperti yang sudah tertulis di atas.

Pedoman Upacara Hari Lahir Pancasila 2025 PDF

Bagi detikers yang membutuhkan pedoman upacara Hari Lahir Pancasila 2025 secara lengkap, BPIP juga sudah menyediakan file PDF yang dapat diakses oleh masyarakat. Berikut ini tautan untuk mengunduhya:

Demikian penjelasan lengkap mengenai teks amanat pembina upacara Hari Lahir Pancasila 2025, semoga bermanfaat!




(sto/ahr)


Hide Ads