Menjalankan puasa di awal bulan Dzulhijjah termasuk amalan sunnah yang memiliki banyak keutamaan, sehingga mengetahui bacaan niat puasa 1-7 Dzulhijjah dengan benar akan membantu dalam melaksanakan ibadah ini dengan lebih khusyuk dan tepat. Selain itu, ada pula bacaan niat puasa tarwiyah dan Arafah yang juga sangat penting untuk diketahui umat Islam.
Dirangkum dari buku Waktu-Waktu Penuh Berkah oleh Imam Baihaqi, Dzulhijjah merupakan bulan yang sangat istimewa karena Allah SWT bersumpah dalam QS Al-Fajr ayat 1-3 dengan menyebutkan 'malam yang sepuluh', yang menurut Ibnu Abbas adalah sepuluh malam pertama bulan Dzulhijjah. Kesepuluh malam ini memiliki keberkahan dan keutamaan khusus karena bertepatan dengan waktu pelaksanaan ibadah haji dan hari-hari penting seperti hari penyembelihan dan hari Arafah.
Ibnu Abbas menjelaskan bahwa sumpah Allah dalam ayat tersebut mengandung makna penting terkait amalan pada sepuluh hari pertama Dzulhijjah, yang meliputi malam-malam penuh berkah dan hari-hari utama ibadah. Hari syafi' dalam ayat itu merujuk pada hari penyembelihan (Idul Adha), sedangkan 'witr' mengacu pada hari Arafah, menunjukkan kedudukan tinggi bulan ini dalam kalender Islam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oleh karena itu, menjalankan puasa di hari-hari awal Dzulhijjah ini sangat dianjurkan bagi umat Islam. Mari kita simak niatnya berikut ini!
Bacaan Niat Puasa 1-7 Dzulhijjah 2025
Berdasarkan penjelasan yang dihimpun dari buku Kalender Ibadah Sepanjang Tahun tulisan Ustadz Abdullah Faqih Ahmad Abdul Wahid serta Siapa Berpuasa Dimudahkan Urusannya tulisan Khalifa Zain Nasrullah, puasa sunnah Dzulhijjah secara umum dilaksanakan pada 1-9 Dzulhijjah. Namun, bacaan niat untuk puasa di tanggal 8 dan 9 Dzulhijjah berbeda. Pada tanggal 1-7 Dzulhijjah yang dianjurkan adalah sebagai berikut:
ΩΩΩΩΩΩΨͺΩ Ψ΅ΩΩΩΩ Ω Ψ΄ΩΩΩΨ±Ω Ψ°ΩΩ Ψ§ΩΩΨΩΨ¬ΩΩΨ©Ω Ψ³ΩΩΩΩΨ©Ω ΩΩΩΩΩΩΩ ΨͺΩΨΉΩΨ§ΩΩΩ
Nawaitu shauma syahru dzulhijjah sunnatan lillaahi ta'aala.
Artinya: "Aku berniat puasa bulan Dzulhijjah, sunnah karena Allah Ta'ala."
Puasa ini sangat dianjurkan karena termasuk amalan shalih yang utama di bulan Dzulhijjah. Rasulullah SAW sendiri rutin melaksanakan puasa pada sembilan hari pertama Dzulhijjah, sebagaimana diriwayatkan oleh Ummul Mu'minin Hafsah dan beberapa sahabat lainnya seperti Ibnu Umar, yang berkata:
"Sesungguhnya Rasulullah SAW berpuasa Asyura, sembilan hari pertama bulan Dzulhijjah, dan tiga hari pada setiap bulan." (HR. Abu Dawud)
Dengan redaksi yang berbeda, Hunaidah bin Kholid meriwayatkan dari istrinya yang memperoleh riwayat dari beberapa istri Rasulullah SAW berkata:
"Rasulullah SAW biasa berpuasa pada sembilan hari di awal bulan Dzulhijjah, pada hari Asyura (10 Muharram), dan tiga hari di setiap bulan." (HR. Abu Dawud)
Para sahabat seperti Ibnu Umar serta ulama Hasan Bashri, Ibnu Sirin, dan Qatadah juga menyebutkan keutamaan puasa di hari-hari tersebut, dan ini menjadi pendapat mayoritas ulama.
Bacaan Niat Puasa Tarwiyah
Dikutip dari buku Tata Cara dan Tuntunan Segala Jenis Puasa tulisan Nur Solikhin, puasa tarwiyah adalah puasa sunnah yang dilaksanakan pada tanggal 8 Dzulhijjah, tepat sehari sebelum hari wukuf di Arafah. Niat puasa Tarwiyah yang benar adalah sebagai berikut:
ΩΩΩΩΩΩΨͺΩ Ψ΅ΩΩΩΩ Ω ΨͺΩΨ±ΩΩΩΩΩΨ©Ω Ψ³ΩΩΩΩΨ©Ω ΩΩΩΩΩΩΩ ΨͺΩΨΉΩΨ§ΩΩΩ
Nawaitu shauma tarwiyatin sunnatan lillaahi ta'aalaa.
Artinya: "Saya berniat puasa Tarwiyah sunnah karena Allah."
Menurut kalender Islam, puasa Tarwiyah termasuk puasa sunnah yang dijalankan dua hari sebelum Idul Adha, yang juga dikenal sebagai Lebaran Haji. Secara syariat, pelaksanaan puasa ini sama dengan puasa sunnah lainnya, yaitu menahan diri dari makan, minum, hawa nafsu, dan hubungan suami istri sejak terbit fajar hingga maghrib. Perbedaan utama puasa Tarwiyah dengan puasa sunnah biasa terletak pada waktu pelaksanaan dan niat khususnya.
Bacaan Niat Puasa Arafah
Masih dikutip dari buku yang sama, puasa Arafah adalah puasa sunnah yang dijalankan pada tanggal 9 Dzulhijjah, bertepatan dengan hari wukuf jamaah haji di Padang Arafah. Niat puasa Arafah yang dianjurkan adalah sebagai berikut:
ΩΩΩΩΩΩΨͺΩ Ψ΅ΩΩΩΩ Ω ΨΉΩΨ±ΩΩΩΨ©Ω Ψ³ΩΩΩΩΨ©Ω ΩΩΩΩΩΩΩ ΨͺΩΨΉΩΨ§ΩΩΩ
Nawaitu shauma 'arafata sunnatan lillaahi ta'aalaa.
Artinya: "Saya berniat puasa Arafah sunnah karena Allah."
Puasa ini disunnahkan bagi umat Islam yang tidak menunaikan ibadah haji. Bagi para jamaah haji sendiri, puasa Arafah tidak dianjurkan karena wukuf di Arafah membutuhkan stamina yang prima agar dapat melakukan ibadah, dzikir, dan doa secara maksimal.
Meski demikian, ada perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai puasa Arafah bagi jamaah haji. Beberapa ulama menganggap puasa ini sunnah jika mampu dijalankan, berdasarkan hadits yang menyebutkan bahwa Rasulullah SAW berpuasa pada hari Arafah saat sedang berhaji. Namun, jika puasa menyebabkan kelemahan sehingga mengganggu pelaksanaan ibadah haji, maka lebih baik berbuka karena hari itu memerlukan kekuatan.
Dengan demikian, puasa Arafah hukumnya sunnah bagi yang tidak berhaji, sementara bagi yang berhaji, boleh berpuasa jika mampu tanpa mengurangi kekhusyukan ibadah haji.
Jadwal Puasa 1-7 Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah 2025
Puasa pada tanggal 1 sampai 7 Dzulhijjah, serta puasa Tarwiyah dan Arafah, memiliki keutamaan tersendiri yang dianjurkan untuk dijalankan sebelum perayaan Idul Adha. Berikut adalah jadwal lengkap puasa sunnah yang bisa dijadikan panduan selama bulan Dzulhijjah tahun 2025, sesuai dengan Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2025 terbitan Kemenag RI.
- 1 Dzulhijjah 1446 H: Rabu, 28 Mei 2025
- 2 Dzulhijjah 1446 H: Kamis, 29 Mei 2025
- 3 Dzulhijjah 1446 H: Jumat, 30 Mei 2025
- 4 Dzulhijjah 1446 H: Sabtu, 31 Mei 2025
- 5 Dzulhijjah 1446 H: Minggu, 1 Juni 2025
- 6 Dzulhijjah 1446 H: Senin, 2 Juni 2025
- 7 Dzulhijjah 1446 H: Selasa, 3 Juni 2025
- 8 Dzulhijjah (Puasa Tarwiyah): Rabu, 4 Juni 2025
- 9 Dzulhijjah (Puasa Arafah): Kamis, 5 Juni 2025
Itulah tadi bacaan niat puasa 1-7 Dzulhijjah, beserta puasa Tarwiyah dan Arafah. Mari kita laksanakan ibadah sunnah ini dengan sepenuh hati.
(sto/dil)