Menteri Kehutanan yang juga Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Raja Juli Antoni, menemui Presiden ke-7, Joko Widodo di kediaman pribadi di Sumber, Banjarsari, Solo. Raja Juli menanyakan soal pernyataan Jokowi soal sedang kalkulasi jadi Ketua Umum PSI.
Pantauan detikJateng, Senin (26/5/2025), Raja Juli tiba di rumah Jokowi pukul 15.49 WIB. Raja Juli pun langsung bertemu Jokowi selama satu jam.
Dalam kesempatan itu, Raja Juli mengaku menanyakan langsung ke Jokowi soal wacana menjadi Ketua Umum PSI. Raja Juli menyebut sampai saat ini, Jokowi masih mengkalkulasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya, saya tanya tadi, Bapak gimana? Kok kemarin bicara mau daftar menjadi Ketum PSI, Bapak katakan 'Ya saya sedang terus mengkalkulasi'. Jadi belum ada jawaban dari beliau, masih mengkalkulasi," kata Raja Juli usai bertemu dengan Jokowi.
Baca juga: Kala Jokowi Lirik Kursi Ketua Umum PSI |
Menteri Kehutanan itu menyambut baik bila Jokowi ingin bergabung menjadi ketum PSI. Apalagi saat ini nama Jokowi muncul di beberapa wilayah.
"Apabila Pak Jokowi bersedia dan berapa wilayah juga berusaha mengusulkan nama beliau ya sekarang ini. Tapi sekali lagi ya tentu beliau memiliki wisdom ya sebagai tokoh bangsa. Apakah akan berlabuh di PSI atau tetap menjadi tokoh netral pada saat sekarang ini," ungkapnya.
Ia menyebut aturan yang sama akan diterapkan kepada Jokowi jika mau menjadi Ketum PSI yakni menjadi kader terlebih dahulu. Meski ada kemungkinan Jokowi dan Kaesang maju sebagai calon Ketum PSI, ia menampik partai berlambang mawar ini menjadi partai keluarga.
"(Harus jadi Ketum) Ya sama, sama, tentu sama ya. Karena pada dasarnya kan tiga ya, tiga hal ya kenapa ini terjadi. Pertama, PSI ingin menjadi partai yang tidak elitis ya, dan tidak milik keluarga," ucapnya.
Selain itu, Juli menyebut pemilihan ketua umum melalui e-voting yang dilakukan oleh semua kader PSI.
"Kita konsultasi apa pemilihan ketua umum kita itu oleh anggota. Kita minta pendapat anggota siapa ketemu yang terbaik melalui satu anggota satu suara. Berikutnya Mas Kesang sudah mengatakan bahwa semua keputusan politik PSI yang penting itu juga akan melibatkan anggota melalui platform e-voting," terangnya.
"Kalau nanti ada kebijakan A, kebijakan B gitu ya. Nanti akan kita tanyakan kepada anggota melalui e-voting apakah kebijakan itu betul-betul mendapat dukungan. Jadi kita ingin membenahi hubungan partai dengan konstituen. Jadi tidak hanya 5 tahunan tetapi terus tiap pengambilan keputusan melepaskan anggota. Kan idenya sebenarnya itu yang sedang dilakukan," bebernya.
Menurutnya, dengan one man one vote akan menghapus stigma pengalihan jabatan Ketum PSI dari anak ke bapak.
"Nanti kan dipilih anggota, dipilih anggota. Jadi sudah termasuk pakai voting-nya itu ya menyikapi itu semua. Bagaimana pakai e-voting. E-voting one man one vote," tutur dia.
Diberitakan sebelumnya, Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) bicara mengenai peluang dirinya menjadi Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Ia mengaku masih melakukan kalkulasi apabila nantinya mendaftar agar tidak kalah.
"Iya, masih, masih dalam kalkulasi. Jangan sampai, kalau saya mendaftar, nanti saya kalah," kata Jokowi, Rabu (14/5).
(ams/ahr)