Jokowi Janji Akan Tunjukkan Ijazah di Pengadilan: Biar Terang Benderang

Jokowi Janji Akan Tunjukkan Ijazah di Pengadilan: Biar Terang Benderang

Tara Wahyu NV - detikJateng
Jumat, 23 Mei 2025 15:31 WIB
Presiden ke-7, Joko Widodo ditemui di rumahnya, Sumber, Banjarsari, Solo, Jumat (24/5/2025)
Presiden ke-7, Joko Widodo ditemui di rumahnya, Sumber, Banjarsari, Solo, Jumat (24/5/2025). Foto: Tara Wahyu NV/detikJateng
Solo -

Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) menyatakan akan menunjukkan ijazahnya ke publik saat persidangan. Hal itu dilakukan agar semuanya menjadi terang benderang. Pernyataan itu merespons keinginan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri yang meminta Jokowi menunjukkan ijazah ke publik.

"Ya nanti akan saya buka di sidang pengadilan. Biar terang benderang semuanya," kata di kediamannya, Sumber, Solo, Jumat (23/5/2025).

Diketahui Bareskrim Polri telah merilis hasil uji forensik terhadap ijazah Jokowi. Jokowi turut buka suara terkait masih adanya pihak yang meragukan ijazahnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"(Ada yang masih meragukan hasil penyelidikan Bareskrim?) Ya terus siapa lagi yang mau di, memang tugasnya Bareskrim kan melakukan investigasi itu. Ya nanti di sidang lah," bebernya.

Dia menyatakan ijazah aslinya akan dibuka saat persidangan. Dia berharap hal itu bisa membuat semuanya menjadi terang.

ADVERTISEMENT

"Nanti ijazah asli akan saya buka di sidang pengadilan ya meskipun sudah dibawa ke Polda Metro Jaya, sudah dibawa ke Bareskrim, nanti saya akan buka di sidang pengadilan. Biar semuanya menjadi terang benderang," terangnya.

Jokowi juga menyatakan tak akan mencabut laporannya di Polda Metro Jaya. Jokowi berharap hal itu bisa menjadi pelajaran bagi semuanya dalam berdemokrasi.

"Yang Bareskrim itu kan aduan. Kalau yang di Polda Metro Jaya itu saya melaporkan, beda. Tolong dibedakan itu," bebernya.

"Ya ini agar ini menjadi terang benderang semuanya, menjadi pembelajaran kita semuanya bahwa menyampaikan sesuatu, mengekspresikan sesuatu itu boleh-boleh saja. Berpendapat itu boleh-boleh saja, mengkritik juga boleh-boleh saja. Tapi kan ada aturan mainnya. Ada batasan-batasannya. Berdemokrasi itu juga oleh konstitusi diberikan ruang yang seluas-luasnya tapi juga ada batasan-batasannya," pungkasnya.

Dilansir dari detikNews, Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri menyinggung hebohnya tuduhan ijazah palsu Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi). Megawati menyarankan pemilik ijazah untuk menunjukkan ijazahnya agar tak menimbulkan polemik yang berkepanjangan.

Hal itu disampaikan Megawati saat memberikan sambutan dalam acara peluncuran buku 'Pengantar Pemahaman Konsepsi Dasar Sekitar Hak atas Kekayaan Intelektual (HAKI)' di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Jakarta Pusat, Rabu (14/5/2025). Mulanya, Mega bercerita pengalamannya di BRIN yang memiliki ribuan peneliti.

"Saya mesti cerita sedikit pengalaman kenapa Pak Bambang Kesowo nulis (buku) sebegini tebalnya. Karena ketika saya ditugasi ke BRIN ini, terus saya punya researcher itu 8.144, wah saya pusing kepala. Kan ini pasti orang pintar semua ini. Wah, tapi saya tidak mau kalah. Saya suruh Pak Handoko, saya suruh ditesting dengan ilmu psikologi. Jadi IQ-nya sama EQ-nya intelligence quotient sama emotional quotient. Supaya apa? Ini benar pintar atau ngerepek ini," kata Mega.

Mega lalu mengungkit ramainya kasus tuduhan ijazah palsu Jokowi. Mega mengatakan, jika ijazahnya benar, tunjukkan saja ke publik agar tidak menimbulkan polemik yang berkepanjangan.

"Yo orang banyak kok sekarang gonjang-ganjing urusan ijazah, bener opo nggak?" ujarnya.

"Ya kok susah amat ya, kan kalau di ijazah betul gitu, kasih aja, 'ini ijazah saya' gitu loh," lanjutnya.




(afn/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads