Bareskrim Sebut UGM Utamakan Digitalisasi Skripsi Jokowi karena Bangga

Nasional

Bareskrim Sebut UGM Utamakan Digitalisasi Skripsi Jokowi karena Bangga

Rumondang Naibaho - detikJateng
Kamis, 22 Mei 2025 20:05 WIB
Bareskrim Polri tampilkan ijazah Jokowi. (Rumondang/detikcom)
Foto: Bareskrim Polri tampilkan ijazah Jokowi. (Rumondang/detikcom)
Solo -

Dirtipidum Bareskrim Mabes Polri, Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro, menyebut digitalisasi arsip skripsi S1 Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) sengaja didahulukan UGM karena bangga.

Dilansir detikNews, Bareskrim Polri mengungkapkan skripsi S1 Jokowi diarsip secara digital dalam sistem aplikasi elektronik PTD UGM pada 2019. Aplikasi PTD itu disebut baru dimiliki UGM pada 2010.

"Oleh admin karena wujud kebanggaan dari fakultas kehutanan ada yang menjadi tokoh nasional, menjadi presiden, oleh admin di-upload dan itu hanya satu-satunya yang di-upload," kata Djuhandhani dalam jumpa pers di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Kamis (22/5/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diketahui, ihwal skripsi Jokowi baru didigitalisasi pada 2019 sempat jadi polemik lantaran Jokowi dinyatakan lulus dari UGM jauh sebelum itu. Soal itu, Djuhandhani menyebut UGM baru bisa mengunggah skripsi alumni tahun 1990. Digitalisasi masih berproses hingga kini.

Saat ditanya apakah arsip digital itu bisa diakses umum, Djuhandhani mengatakan pihak UGM melakukan pembatasan.

ADVERTISEMENT

"Untuk akses beberapa hal terkait data-data yang ada di UGM, itu memang sebagian bisa diakses, namun ada juga yang tidak bisa diakses oleh publik. Karena ini juga menyangkut rumah tangga UGM sendiri yang mungkin bisa lebih jauh," ujar dia.

Diberitakan sebelumnya, Djuhandhani mengatakan telah mendapatkan dokumen terkait keaslian ijazah Jokowi. Penyidik menguji ijazah Jokowi dengan dokumen pembanding dan hasilnya identik.

"Penyelidik mendapatkan dokumen asli ijazah sarjana kehutanan nomor 1120 atas nama Joko Widodo dengan NIM 1681KT Fakultas Kehutanan UGM pada tanggal 5 November 1985 yang telah diuji secara laboratoris berikut sampel pembanding dari 3 rekan pada masa menempuh perkuliahan di Fakultas Kehutanan UGM meliputi bahan kertas," jelas Djuhandhani.

"Pengaman kertas, teknik cetak, tinta tulisan tangan, cap stempel, dan tinta tanda tangan milik dekan dan rektor dari peneliti tersebut maka antara bukti dan pembanding adalah identik atau berasal dari satu produk yang sama," sambungnya.




(dil/rih)


Hide Ads