Rintihan Kesakitan Kakek yang Kemaluan Masuk Paralon Kagetkan Damkar Ngawi

Regional

Rintihan Kesakitan Kakek yang Kemaluan Masuk Paralon Kagetkan Damkar Ngawi

Sugeng Harianto - detikJateng
Rabu, 14 Mei 2025 20:42 WIB
Damkar bersama petugas medis melepas cincin paralon di kemaluan kakek di Ngawi.
Damkar bersama petugas medis melepas cincin paralon di kemaluan kakek di Ngawi. Foto: Istimewa
Solo -

Seorang kakek di Ngawi, Jawa Timur, mengagetkan anggota Pemadam Kebakaran (Damkar) Ngawi. Kakek yang diketahui bernama Suroso itu datang sambil merintih kesakitan karena ada pipa paralon berdiameter 3/4 dim tersangkut di kemaluan.

"Betul itu kejadian Selasa (13/5) pagi. Kakek itu datang merintih kesakitan dan membuat kaget kami semua. Kok bisa burungnya masuk ke lubang paralon yang kecil itu sampai kesakitan," kata Kasi Penyelamatan dan Evakuasi Pemadam Kebakaran Kabupaten Ngawi, Purwanto, Rabu (14/5/2025), dikutip dari detikJatim.

Purwanto mengungkapkan Suroso sengaja memasang pipa paralon dengan panjang sekitar 3 sentimeter itu ke penisnya. Diketahui, pipa itu terpasang dua hari sebelum ia meminta bantuan ke damkar untuk mencabutnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Beliau itu memasang paralon di alat kemaluannya itu 2 hari sebelum laporan minta bantuan melepaskan. Karena dia merasakan sakit yang luar biasa dan tidak bisa buang air kecil akhirnya dia berinisiatif datang ke kami," ujar Purwanto.

Damkar bersama petugas medis melepas cincin paralon di kemaluan kakek di Ngawi.Damkar bersama petugas medis melepas cincin paralon di kemaluan kakek di Ngawi. Foto: Istimewa)

Dirujuk ke RS

Petugas Damkar Ngawi kemudian membujuk si kakek supaya segera dirujuk ke Rumah Sakit Widodo.

ADVERTISEMENT

"Jadi dengan melibatkan petugas medis, pelapor kami bawa ke Rumah Sakit Widodo untuk proses lebih lanjut. Pelapor punya inisiatif langsung ke Damkar karena sering melihat Damkar dalam menangani aduan masyarakat," ucap Purwanto.

Dibutuhkan waktu sekitar satu jam untuk melepas paralon itu dari kemaluan kakek tersebut.

"Proses penanganan membutuhkan waktu hampir satu jam lamanya mulai pukul 04.30 WIB hingga 05.30 WIB," ujar Purwanto.

Pengakuan Si Kakek agar Tak Gampang Terangsang

Saat ditanyai, Suroso mengaku ia nekat memasang paralon tersebut agar penisnya tidak bereaksi saat mendapat rangsangan seksual. Suroso juga menuturkan paralon itu mencegahnya berfantasi.

"Katanya untuk mengantisipasi supaya tidak berhalusinasi atau berfantasi seksual sehingga kemaluannya tidak bereaksi saat dimasukkan pipa paralon air itu," imbuh Purwanto.




(apu/afn)


Hide Ads