8 Cara Mencegah Penyumbatan Pembuluh Darah di Otak dengan Kebiasaan Sederhana

8 Cara Mencegah Penyumbatan Pembuluh Darah di Otak dengan Kebiasaan Sederhana

Nur Umar Akashi - detikJateng
Selasa, 13 Mei 2025 14:43 WIB
Adult and child hands holding encephalography brain paper cutout,autism, Stroke, Epilepsy and alzheimer awareness, seizure disorder, stroke, ADHD, world mental health day concept
Ilustrasi otak. (Foto: Getty Images/ThitareeSarmkasat)
Solo -

Pembuluh darah di otak yang tersumbat bisa mengakibatkan stroke. Sebagaimana kita ketahui, stroke bisa menyebabkan lumpuh total atau bahkan, kematian. Oleh karena itu, detikers semestinya mengetahui cara mencegah penyumbatan pembuluh darah di otak dengan berbagai kebiasaan berikut ini!

Disadur dari laman Stroke Association, stroke bisa dibedakan menjadi tiga macam. Pertama, stroke iskemik yang disebabkan penyumbatan pembuluh darah ke otak. Kedua, stroke hemoragik yang diakibatkan pendarahan di dalam atau sekitar otak. Ketiga, Transient Ischaemic Attack (TIA) atau stroke ringan akibat penyumbatan sementara.

Perlu detikers ketahui jika stroke tidak hanya menghantui orang-orang dewasa saja, karena stroke bisa mengenai anak-anak muda kapan saja. Oleh karena itu, detikers perlu mengenali gejala-gejalanya sehingga bisa melakukan penanganan tepat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di samping itu, menerapkan gaya hidup yang tepat dapat mereduksi kemungkinan serangan stroke. Jadi, apa yang bisa dilakukan untuk mencegah pembuluh darah di otak tersumbat? Di bawah ini beberapa kebiasaan sederhana untuk detikers terapkan!

Kebiasaan Sederhana untuk Cegah Penyumbatan Pembuluh Darah

Dirangkum dari Harvard Health Publishing dan Centers for Disease Control and Prevention (CDC), di antara kebiasaan sederhana yang perlu detikers aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari untuk cegah tersumbatnya pembuluh darah di otak adalah:

ADVERTISEMENT

1. Berhenti Merokok

Merokok adalah aktivitas yang banyak dilakukan orang Indonesia, baik anak-anak sampai orang tua. Biarpun memang punya efek penenang sementara, sayangnya, merokok membuat darah membeku dengan lebih cepat.

Hal ini disebabkan kemampuan zat dalam rokok untuk mengentalkan darah dan meningkatkan jumlah plak di arteri. Dengan alasan ini, merokok bisa menyebabkan darah membeku sehingga pembuluh darah tersumbat. Oleh karena itu, detikers dianjurkan untuk berhenti merokok mulai sekarang.

2. Rutin Berolahraga

Pada zaman yang serba instan dan cepat, kita mungkin mulai merasa malas untuk banyak bergerak atau olahraga. Padahal, rutin berolahraga bermanfaat mengecilkan berbagai kemungkinan penyakit berbahaya, termasuk stroke.

Apa hubungannya? Sebagaimana detikers tentu sudah pahami, olahraga akan membuat berat badan dan tekanan darah turun. Nah, kelebihan berat badan memperbesar risiko pembuluh darah tersumbat. Di samping itu, tekanan darah yang normal berarti darah dialirkan secara efisien. Efeknya, kemungkinan terbentuknya gumpalan darah tereduksi.

3. Konsumsi Makanan Sehat

Pola makan yang buruk bisa mengakibatkan tekanan darah seseorang tidak normal. Padahal, tekanan darah yang baik menjadi salah satu kunci mencegah pembuluh tersumbat. Lalu, apa yang bisa dilakukan? Coba praktikkan beberapa saran ini:

  • Kurangi asupan garam dalam makanan sehingga jumlahnya tak lebih dari 1.500 miligram sehari atau sekitar setengah sendok teh.
  • Jauhi makanan berkolesterol tinggi.
  • Makan 2-3 kali ikan seminggu.
  • Konsumsi biji-bijian utuh dan produk susu rendah lemak tiap hari.
  • Rutin makan 4 sampai 5 cangkir buah serta sayuran tiap hari.

4. Rajin Kontrol Kesehatan

Rutin mengontrolkan kondisi kesehatan ke fasilitas kesehatan terdekat membantu detikers menurunkan risiko sumbatan darah. Hal ini lebih ditekankan lagi untuk para penderita hipertensi, hiperkolesterol, maupun diabetes. Jadi, jangan takut dan periksakan diri secara rutin ke dokter, ya, detikers!

5. Kurangi Konsumsi Alkohol

Tentunya, yang terbaik adalah tidak minum alkohol sama sekali. Namun, jika detikers memang sudah terbiasa minum dan sulit dihilangkan, batas konsumsinya per hari adalah satu gelas. Bila minum lebih dari dua gelas sehari, risiko penyumbatan darah naik secara signifikan.

Sebenarnya, apa hubungan alkohol dengan pembuluh darah? Mudahnya, alkohol dalam jumlah banyak berpotensi menyebabkan hipertensi. Di samping itu, alkohol juga bisa berakibat gangguan irama jantung seperti fibrilasi atrium. Tak hanya itu, alkohol punya sejumlah dampak buruk lain, seperti meningkatkan kadar trigliserida, menyebabkan stres oksidatif, dan memicu peradangan.

6. Obati Kondisi Fibrilasi Atrium

Atrial fibrillation adalah masalah detak jantung yang tidak stabil. Beberapa gejala fibrilasi atrium adalah detak jantung tidak teratur, merasa sangat lelah, nyeri dada atau sesak, sering merasa pusing sampai akan pingsan, dan jantung berdebar tiba-tiba.

Menurut keterangan dari laman NHS, pengobatan fibrilasi atrium dilakukan dengan obat pengontrol ritme jantung. Bisa juga dengan konsumsi obat antikoagulan untuk menurunkan risiko pembekuan darah.

7. Kelola Stres

Stres berlebihan dapat menyebabkan naiknya tekanan darah. Oleh karena itu, mengelola stres dengan tepat perlu dilakukan. Kamu bisa coba berjalan-jalan atau menyibukkan diri dari waktu luang. Sering kali, stres menghampiri saat sedang kosong dan pikiran berpikir macam-macam.

8. Tidur Malam yang Cukup

Disadur dari laman Mayo Clinic News Network, tidur yang tidak mumpuni punya kaitan erat dengan stroke. Oleh karena itu, tidur dalam durasi yang cukup, tidak kurang atau berlebihan, akan membantu kesehatan pembuluh darah detikers.

"Tidur yang cukup sangat bermanfaat bagi kesehatan otak. Tidur yang cukup membantu memastikan pembuluh darah dan sel-sel otak kita tetap sehat dan mampu bertahan selama bertahun-tahun mendatang," jelas dr Stephen English, seorang ahli saraf vaskular.

Nah, demikian delapan kebiasaan sederhana yang bisa dilakukan sebagai cara mencegah penyumbatan pembuluh darah di otak. Jangan lupa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, ya, detikers!




(sto/ams)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads