Ratusan umat Buddha melakukan doa bersama dalam penyemayaman air berkah atau air suci di Candi Mendut, Kabupaten Magelang. Setelah berdoa, umat tidak melaksanakan pradaksina karena hujan.
Pantauan detikJateng, air berkah atau air suci yang diambil dari Umbul Jumprit, Parakan, Kabupaten Temanggung, telah tiba di Candi Mendut. Dari mobil, 22 kendi berisi air bersih itu diserahkan kepada biksu sangha.
Oleh para biksu sangha, air berkah diletakkan di altar utama yang berada di Candi Mendut. Setelah itu biksu sangha dari beberapa majelis mendoakan air berkah tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hingga doa bersama berakhir, rencananya akan dilangsungkan pradaksina atau berjalan keliling sesuai arah jarum jam sebanyak 3 kali. Namun, pradaksina batal dilangsungkan karena hujan.
Bhante Wongsin Labhiko Mahathera mengatakan hari ini telah dilakukan pengambilan air suci dari Umbul Jumprit, Parakan, Temanggung.
"Tanpa air kita tidak bisa hidup di dunia ini. Apa beda dengan api yang sangat penting. Maka api dan air kita mengambil dari Gunung Jumprit yang dianggap oleh umat Buddha bahwa tempat itu suci," kata Bhante Wongsin kepada wartawan di Candi Mendut, Minggu (11/5/2025).
"Oleh para guru yang menganut agama Buddha menganggap air Jumprit sakti. Maka pengambilan air untuk didoakan, besok (air) akan diberikan sebagai blessing untuk umat seluruh di Borobudur. Supaya air berkah dapat membersihkan batin. Itu air umpamanya hal yang dingin, adem dan membawa kebersihan ke badan masyarakat khususnya umat Buddha. Maka itu, makna dari pengambilan air untuk diberikan sebagai air suci," sambungnya.
Saat disinggung perihal pradaksina batal dilaksanakan, Bhante Wongsin menyebut alasannya karena hujan.
"Pada hari ini ada hujan maka tidak bisa melakukan pradaksina yang merupakan penghormatan kepada Buddha yang bersemayam di dalam candinya. Cara pradaksina memutar keliling candi sebanyak 3 kali putarannya untuk pemberian penghormatan yang luar biasa bagi umat Buddha. Maka, ini ada halangan tidak bisa pradaksina karena ada hujan," pungkasnya.
(dil/dil)