Menbud Fadli Zon Usul Siswa Wajib Kunjungi Museum: Supaya Tahu Identitas

Menbud Fadli Zon Usul Siswa Wajib Kunjungi Museum: Supaya Tahu Identitas

Arina Zulfa Ul Haq - detikJateng
Jumat, 09 Mei 2025 13:38 WIB
Menteri Kebudayaan Republik Indonesia Fadli Zon di Museum Ronggowarsito, Kecamatan Semarang Barat, Jumat (9/5/2025).
Menteri Kebudayaan Fadli Zon di Museum Ronggowarsito, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang, Jumat (9/5/2025). Foto: Arina Zulfa Ul Haq/detikJateng
Semarang -

Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon menyebut pemerintah pusat telah mengalokasikan anggaran senilai Rp 1-2 miliar dari Dana Alokasi Khusus (DAK) nonfisik untuk museum. Ia pun mengusulkan adanya peraturan yang mewajibkan siswa ke museum.

Hal ini disampaikan Fadli Zon saat membuka Pameran Nasional Kain Tradisional Nusantara 2025 di Museum Ronggowarsito, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang. Ia menegaskan pentingnya museum sebagai pusat edukasi dan memori kolektif bangsa.

"Sekarang museum yang ada di Indonesia kurang lebih hampir 500 museum. Terdiri dari museum provinsi, museum kabupaten/kota dan juga sampai museum-museum milik swasta dan pribadi-pribadi," kata Fadli Zon di Museum Ronggowarsito, Jumat (9/5/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Guna menjadi salah satu bentuk pemajuan budaya di Indonesia, pemerintah terus mendorong peningkatan anggaran bagi museum. Sebanyak Rp 1-2 miliar dari DAK nonfisik telah dianggarkan untuk perbaikan museum.

"Kita berharap museum ini naik kelas. Museum yang di bawah pemerintah, kita punya alokasi dana ada anggaran untuk museum melalui DAK, masing-masing antara Rp 1-2 miliar untuk nonfisik," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Besaran anggaran itu akan diklasifikasikan ke dalam grade A, B, dan C, yang dihitung oleh Kemenbud. Namun, ia juga menekankan pentingnya partisipasi aktif dari pemerintah daerah dalam mendukung pembiayaan fisik museum.

"Saya sampaikan juga ke Mendagri mungkin kita buat aturan bagaimana kunjungan di museum jadi wajib, terutama untuk siswa sekolah supaya mereka mengetahui identitas, jati diri," ujarnya.

Menurutnya, museum sebagai pusat edukasi dan literasi budaya yang penting bagi generasi muda. Ia menilai, kunjungan singkat ke museum dapat memberikan pemahaman mendalam tentang sejarah dan kekayaan budaya lokal.

"Dengan datang ke museum 1-2 jam, kita bisa langsung mendapat pengetahuan luar biasa tentang daerah itu. Jadi museum adalah living heritage," tuturnya.

"Budaya itu adalah national treasure dan ini bisa sustainable. Kalau minyak, nikel, batubara akan habis, tapi budaya itu akan terus hidup," imbuh dia.




(apu/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads