Top! Gelar Anak Bakul Bakso Pati Diterima di 34 Kampus dari 9 Negara

Top! Gelar Anak Bakul Bakso Pati Diterima di 34 Kampus dari 9 Negara

Dian Utoro Aji - detikJateng
Kamis, 08 Mei 2025 18:40 WIB
Siswa SMA Negeri 1 Pati, Gelar Abdi Fistawan menorehkan prestasi yang membanggakan ditemui di SMA Negeri 1 Pati, Kamis (8/5/2025).
Gelar Abdi Fistawan saat ditemui di SMAN 1 Pati, Kamis (8/5/2025). Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng
Pati -

Siswa SMA Negeri 1 Pati, Gelar Abdi Fistawan, menorehkan prestasi yang membanggakan. Gelar yang merupakan anak pedagang bakso di Pati ini diterima di 34 kampus dari 9 negara.

Gelar merupakan anak pertama dari pasangan Iwan Riyanto dan Nita Rahayu. Mereka tinggal di Pati.

Saat ditemui di sekolahnya, Gelar mengaku bersyukur karena diterima di 34 kampus yang tersebar di 9 negara, di antaranya Australia, Belanda, China, Selandia Baru, dan Amerika Serikat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari beberapa kampus yang menerimanya, Gelar berencana memilih melanjutkan kuliah di University of New South Wales (UNSW) Sydney, Australia, dengan mengambil jurusan Bachelor of Engineering (Honours).

"Kebetulan saya diterima di 34 kampus luar negeri dan alhamdulillah diterima semua dan saya mendapatkan 37 letter of acceptance dan saya submit Beasiswa Garuda yang alhamdulillah lolos kampus tujuan University of New South Wales UNSW Sydney Australia jurusan Bachelor of Engineering (Honours)," jelasnya kepada wartawan ditemui di SMA Negeri 1 Pati, Kamis (8/5/2025).

ADVERTISEMENT

Menurutnya prestasi ini diraih tidak dengan mudah. Gelar harus berkomitmen mengikuti program Beasiswa Indonesia Maju Taman Sains sejak kelas XI.

Dari kelas XI itu dia telah didik untuk siap menerima beasiswa kuliah ke luar negeri. Seperti meningkatkan keahlian berbahasa Inggris, meningkatkan nilai akademik, dan lainnya.

"Memang harus sudah memiliki rencana yang matang meningkatkan skill Bahasa Inggris dan tentunya jangan lupa untuk tetap menjaga nilai akademik dan juga beberapa aktivitas dampak yang sangat besar," jelasnya.

Gelar mengaku pihak sekolah memberikan dukungan sejak dari kelas XI sampai lulus dan diterima di 34 kampus luar negeri.

"Tidak terlalu banyak kendala karena saya dibantu sekolah. Seperti transkrip rapor yang memang dalam Bahasa Indonesia. Jadi saya berkoordinasi dengan Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum meminta tolong untuk bagaimana rapor di-translate ke Bahasa Inggris dan juga bagaimana saya mengerjakan nilai akademik saya di sini," jelasnya.

Selama mengikuti pendidikan, Gelar juga telah meraih beberapa prestasi, seperti pada ajang Bioinformatics and Synthetic Biology Competition (BIOS) 2024 dengan penghargaan Silver Award, Second Runner Up, Best Presentation, dan Best Synthetic Biology Project.

"Saya dulu ikut lomba banyak bermacam-macam. Saya dulu pernah ikut olimpiade pendidikan Agama Islam di Kota Malang dan menjadi juara 1. Saya juga pernah ikut olimpiade South Sains Medicine Bidang Biologi dan alhamdulillah mendapatkan medali emas," jelasnya.

Prestasi tersebut bisa diraihnya meski dia tidak berasal dari keluarga kaya. Ayahnya merupakan seorang pedagang bakso.

"Ayah wiraswasta pedagang bakso. Kalau ibu, ibu rumah tangga," katanya.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMAN 1 Pati, Ika Ratih mengatakan, awalnya pihak sekolah mendapatkan edaran Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah mengenai beasiswa Indonesia maju untuk siswa berprestasi. Terutama memiliki latar belakang di bidang sains.

"Kami kemudian menghubungi Gelar dan anaknya siap untuk mengikuti beasiswa ini," jelasnya.

Setelah itu, Gelar menerima bimbingan untuk mengikuti seleksi beasiswa. Sebab seleksi beasiswa ini diikuti sejak kelas XI.

"Kemudian kami membimbing untuk beasiswa ini untuk mengikuti seleksi berikutnya karena seleksi ini sangat panjang dan butuh bimbingan mengenai nilai-nilai Gelar," ucapnya.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMAN 1 Pati, Agung Jumari, menambahkan Gelar memiliki banyak prestasi. Seperti olimpiade agama, kejuaraan diselenggarakan universitas.

"Itu menjadi dasar memilih Gelar. Gelar ini salah satu siswa ini yang mendukung orang tuanya dan siswanya juga mau. Sedangkan ada kendala mungkin dukungan orang tua," pungkas dia.




(ahr/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads