Pria Tewas Jatuh dari Jembatan Gajahmungkur Wonogiri Usai Cekcok dengan Pacar

Pria Tewas Jatuh dari Jembatan Gajahmungkur Wonogiri Usai Cekcok dengan Pacar

Agil Trisetiawan Putra - detikJateng
Kamis, 08 Mei 2025 12:54 WIB
Evakuasi jenazah pria yang tewas usai terjun dari atas jembatan Kedungareng, Desa Sendang, Wonogiri, Kamis (8/5/2025).
Evakuasi jenazah pria yang tewas usai terjun dari atas jembatan Kedungareng, Desa Sendang, Wonogiri, Kamis (8/5/2025). Foto: dok. Humas Polres Wonogiri
Wonogiri -

Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.

Seorang pria jatuh dari atas jembatan Kedungareng jalan Wonogiri-Wuryantoro, Desa Sendang, Wonogiri. Jembatan itu berada di atas Waduk Gajahmungkur.

Kasi Humas Polres Wonogiri AKP Anom Prabowo mengatakan, korban diketahui berinisial RB (31) warga Kecamatan Wonogiri Kota. Peristiwa terjadi sekitar pukul 04.00 WIB.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Awalnya, korban melintasi jembatan tersebut dengan menggunakan mobil bersama dua rekannya berinisial NS dan TSA.

"Dalam perjalanan, korban sempat cekcok dengan NS (pacar korban) di dalam mobil. Tak lama kemudian, korban tiba-tiba menghentikan mobilnya dan mengancam akan melompat. Meskipun kedua saksi telah mencoba mencegah, korban akhirnya terjatuh dari jembatan setinggi sekitar 14 meter dan meninggal dunia di tempat kejadian," kata Anom saat dihubungi detikJateng, Kamis (8/5/2025).

ADVERTISEMENT

Kejadian itu kemudian dilaporkan ke pihak berwajib. Jasad korban jatuh di atas tanah, yang membuat korban meninggal dunia di lokasi kejadian.

Tim medis dari Puskesmas 2 Wonogiri sempat melakukan visum luar, sebelum jenazah dievakuasi oleh tim SAR gabungan.

"Dari hasil pemeriksaan dari tim medis Puskesmas Wonogiri 2 menunjukkan tidak ada tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan di tubuh korban. Luka yang ditemukan mengindikasikan korban mengalami benturan keras akibat jatuh," ucapnya.

Anom mengatakan, pihak keluarga korban telah menyatakan menerima musibah ini sebagai kecelakaan murni dan tidak menghendaki dilakukan autopsi. Selanjutnya, jenazah dikembalikan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.

"Hingga saat ini, polisi masih mendalami motif pasti di balik aksi nekat korban serta meminta keterangan dari keluarga dan saksi-saksi di sekitar lokasi kejadian," pungkasnya.




(rih/dil)


Hide Ads