Cerita Biksu Asal Jakarta Ikut Thudong ke Borobudur: Melatih Kesabaran

Cerita Biksu Asal Jakarta Ikut Thudong ke Borobudur: Melatih Kesabaran

Arina Zulfa Ul Haq - detikJateng
Rabu, 07 Mei 2025 18:33 WIB
Bhante Jinavaro di Kantor Gubernur Jateng, Kecamatan Semarang Selatan, Rabu (7/5/2025).
Bhante Jinavaro di Kantor Gubernur Jateng, Kecamatan Semarang Selatan, Rabu (7/5/2025). Foto: Arina Zulfa Ul Haq/detikJateng
Semarang -

Salah satu biksu yang mengikuti prosesi Thudong 2025, Bhante Jinavaro, mengungkap kisahnya. Menurutnya, perjalanan spiritual ini bukan sekadar perjalanan fisik, melainkan latihan mental, spiritual, dan disiplin diri.

Hal itu ia sampaikan saat beristirahat di Kantor Gubernur Jateng, Kecamatan Semarang Selatan. Bhante Jinavaro baru mengikuti prosesi thudong di Jakarta dan baru dilanjutkan di Kota Semarang karena sempat ada keperluan.

"Bhante baru tadi pagi tiba dari Jakarta, lalu Bhante ke Vihara Mahabodhi, lalu berjumpa dengan para Bhante Thudong, lalu bergabung, dan sekarang jalan kembali," kata Bhante Jinavaro di Kantor Gubernur Jateng, Rabu (7/5/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Thudong sendiri merupakan tradisi kuno para biksu yang berjalan kaki dari satu tempat ke tempat lain untuk melatih kesederhanaan dan spiritualitas. Perjalanan ini melintasi berbagai negara, dan tahun ini para bhikkhu berjalan kaki dari Thailand hingga Candi Borobudur, Magelang.

"Persiapannya ya fisik, tekad, dan niat. Fisik harus kuat, persiapannya jalan cepat. Ibarat satu langkahnya Bhante Thudong adalah tiga langkahnya orang biasa," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Biksu asal Jakarta itu pun memaknai thudong bukan hanya berjalan kaki jauh, tapi melatih kesabaran, mengurangi emosi, dan menekan ego.

"Tudhong itu bagus, supaya melatih diri sendiri. Tudhong itu sudah tradisi turun menurun waktu zaman Buddha Siddharta Gautama. Dari Buddha-Buddha yang lalu juga masih tetap ada," kata Bhante Jinavaro.

"Makanya sampai sekarang dilestarikan. Memang jalan kaki, tapi intinya itu tradisi dari Buddha terdahulu untuk melatih kesabaran, mengurangi emosi, melatih ego. Jalan kan capek ya, itu melatih kesabaran," imbuh dia.

Rombongan biksu thudong berjalan kaki meninggalkan Kendal menuju Semarang, Selasa (5/5/2025) pagi.Rombongan biksu thudong berjalan kaki meninggalkan Kendal menuju Semarang, Selasa (5/5/2025) pagi. Foto: Saktyo Dimas R/detikJateng

Ia juga menyinggung soal pantangan dan disiplin ketat yang dijalani para biksu selama thudong. Menurut aturan Vinaya, atau peraturan yang mengatur perilaku biksu, terdapat 227 peraturan yang harus dijalankan, termasuk larangan mengonsumsi makanan berat setelah tengah hari.

Oleh karenanya, kata Bhante Jinavaro, para biksu hanya boleh menerima makanan yang tidak terlalu membuat para biksu thudong kekenyangan. Mereka hanya menerima air putih atau minuman lainnya dari masyarakat di tepi jalan yang kerap memberi makan dan minum.

"Setelah pukul 12 siang kami tidak makan lagi. Hanya boleh minum air putih, teh manis, kopi, atau minuman cair lainnya. Kalau sore hari hanya rumput laut atau yang sifatnya melancarkan pencernaan," jelasnya.

"Jadi tidak boleh menerima makanan yang membuat kenyang seperti nasi, roti, kue. Yang boleh air putih, teh manis, kopi, yang berbentuk cairan. Tapi itu jika di tengah hari," imbuhnya.

Meski penuh tantangan, ia menegaskan, para biksu tetap bahagia dan semangat dalam menjalankan prosesi. Ia juga sempat mendengar kabar ada biksu yang mengalami cedera ringan, seperti kuku lepas, tetapi tetap melanjutkan perjalanan dengan semangat.

"Bante dapat info ada yang kukunya terlepas, tetapi sekarang sudah lebih baik dari sebelumnya. Itu waktu perjalanan dari Thailand," ungkapnya.

"Jadi kenapa Bhante Thudong bisa jalan cepat? Karena Bhante Thudong itu sudah terbiasa naik-turun gunung, keluar-masuk hutan. Jadi nggak asing," lanjutnya.

Kepada masyarakat yang memberi sambutan di sepanjang rute, Bhante Jinavaro menyampaikan terima kasih. Ia merasa hangatnya sambutan warga Indonesia memperkuat semangat para biksu untuk menuntaskan perjalanan menuju Candi Borobudur.




(afn/apu)


Hide Ads