Singgah di Masjid Kauman, Rombongan Biksu Thudong Ikut Wudu Sebelum Masuk

Singgah di Masjid Kauman, Rombongan Biksu Thudong Ikut Wudu Sebelum Masuk

Arina Zulfa Ul Haq - detikJateng
Selasa, 06 Mei 2025 18:29 WIB
Jemaah Masjid Kauman Semarang berfoto bersama salah satu biksu, Selasa (6/5/2025).
Jemaah Masjid Kauman Semarang berfoto bersama salah satu biksu, Selasa (6/5/2025). Foto: Arina Zulfa Ul Haq/detikJateng
Semarang -

Rombongan biksu thudong dari berbagai negara sempat mengunjungi Masjid Kauman Semarang, Kecamatan Semarang Tengah. Mereka disambut para ulama hingga jemaah masjid.

Pantauan detikJateng, rombongan biksu tiba di Masjid Kauman Semarang sekitar pukul 15.20 WIB. Sebanyak 36 biksu yang melakukan ritual jalan kaki dari Thailand menuju Borobudur itu langsung disambut pihak Masjid Kauman Semarang.

Saat itu, para jemaah Masjid Kauman Semarang tengah melaksanakan ibadah salat Asar. Beberapa orang yang tak menjalankan salat langsung menyambut kedatangan biksu thudong.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lalu, rombongan langsung disambut takmir Masjid Kauman Semarang. Takmir masjid juga sempat mengenalkan soal sejarah Masjid Agung Semarang hingga toleransi beragama.

Setelahnya, para biksu mendatangi gedung Masjid Kauman Semarang. Mereka diperlihatkan bangunan gedung yang bersejarah serta melihat prasasti yang ada di Masjid Kauman Semarang.

ADVERTISEMENT

"Kaget banget tadi saya lagi baca Al-Qur'an tiba-tiba ada banyak biksu. Tadi saya juga sempat foto, diajak bersalaman, sekaligus mengenal agama lain," kata salah satu jemaah masjid, Zidnal Muhammad (19) kepada detikJateng, Selasa (6/5/2025).

Zidnal yang baru pertama kali melihat rombongan biksu thudong itu mengaku sangat mengagumi kegigihan para biksu yang rela jalan kaki dari Thailand hingga Borobudur. Ia sangat mengapresiasi kedatangan mereka ke Masjid Kauman Semarang.

"Kunjungan ke sini sangat mengesankan buat toleransi sesama agama, utamanya di Masjid Agung Semarang. Soalnya masjid ini bersejarah banget," jelasnya.

Jemaah Masjid Kauman Semarang berfoto bersama salah satu biksu, Selasa (6/5/2025).Jemaah Masjid Kauman Semarang berfoto bersama salah satu biksu, Selasa (6/5/2025). Foto: Arina Zulfa Ul Haq/detikJateng

Sementara itu, Penasihat Yayasan Thudong, Suhu Shao Zheng menyampaikan apresiasinya kepada masyarakat Indonesia yang memberikan sambutan hangat. Hari ini menjadi pertama kalinya dia pernah mendatangi Masjid Agung Semarang.

"Saya baru pertama kali masuk ke Masjid Agung Semarang. Ternyata bagus juga ya. Jadi mereka ada spesialnya, sebelum masuk harus bersihin dulu di air, terus baru cuci, wudu, terus baru masuk," kata Suhu Shao Zheng.

Dari kunjungannya ke Masjid Agung Semarang, ia mengaku bisa belajar agama Islam. Nantinya, ia juga akan berkunjung ke Kelenteng Tay Kak Sie Semarang.

"Makanya di Indonesia banyak agama, ada enam agama. Inilah indahnya perbedaan. Dialog dengan masjid tadi bicara tentang toleransi agama," jelasnya.

"Dari banyak gereja, masjid, kelenteng, welcome kita semua. Di sinilah yang suka sekali. Mereka benar-benar welcome dengan thudong ini," lanjutnya.

Ia menjelaskan, para biksu berjalan berjalan bersama untuk persatuan agama dan kebahagiaan seluruh umat. Thudong, kata Suhu Shao Zheng, yaitu berjalan kaki.

"Napak tilasnya Sang Buddha. Jadi kita meninggalkan semua kemewahan, kan capek, panas kepanasan, hujan juga tetap jalan kaki, sampai kalau kita lihat kakinya itu kuku jarinya lepas," jelasnya.

"Mereka pernah Suhu bilang, 'Sudah berhenti dulu', katanya 'nggak bisa'. Nah, inilah thudong, kebersamaan, melepas semua kemewahan," lanjutnya.

Ketua Takmir Masjid Kauman Semarang, Hanif Ismail mengatakan, pihak masjid tak pernah menduga akan kedatangan rombongan biksu thudong. Awalnya, mereka menduga rombongan biksu akan mengunjungi Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT).

"Ternyata memang mereka menghendaki ke Masjid kita Kauman marena sudah membaca bahwa masjid kita ini masjid yang tertua di Semarang. Dan kita menyambut dengan baik," kata Hanif.

"Kami tadi menyampaikan sekadarnya, bahwa ini adalah tempat salat, tempat bersembahyang kalau bahasa mereka," lanjutnya.




(afn/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads