Tumplek Blek, Warga Padati Semarang Night Carnival 2025

Tumplek Blek, Warga Padati Semarang Night Carnival 2025

Arina Zulfa Ul Haq - detikJateng
Minggu, 04 Mei 2025 22:01 WIB
Suasana gelaran Semarang Night Carnival di Balai Kota Semarang, Kecamatan Semarang Tengah, Minggu (4/5/2025).
Suasana gelaran Semarang Night Carnival di Balai Kota Semarang, Kecamatan Semarang Tengah, Minggu (4/5/2025). Foto: Arina Zulfa Ul Haq/detikJateng.
Semarang -

Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang menggelar Semarang Night Carnival 2025 di puncak perayaan Hari Jadi Semarang ke-478. Warga pun tumplek-blek menyambut gelaran ini.

Pantauan detikJateng, tampak warga sudah tiba di sekitar Balai Kota Semarang, Jalan Pemuda, Kelurahan Sekayu, Kecamatan Semarang Selatan sebelum pukul 18.00 WIB.

Parade dijadwalkan mulai berangkat dari titik 0 km Semarang pukul 19.00 WIB. Akan tetapi, terjadi keterlambatan sehingga sampai pukul 20.30 WIB pun rombongan Wali Kota belum tiba juga di Balai Kota Semarang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Petugas baru melakukan sterilisasi jalan yang akan dilalui baru disterilkan sekitar pukul 18.15 WIB. Akan tetapi hingga pukul 19.30 WIB masih juga ada kendaraan yang melintas di sekitar Jalan Pemuda, sehingga jalan belum bisa dilewati rombongan kirab.

"Saya ke sini sama teman, dari jam 17.00 WIB langsung ke Jalan Pemuda, pengin lihat karena cuma setahun sekali. Saya tahun kemarin juga lihat, tapi tahun kemarin mulai lebih cepat," kata salah satu penonton asal Kendal, Laili (21) kepada detikJateng di Jalan Pemuda, Minggu (4/5/2025).

ADVERTISEMENT

"Ini parah sih, soalnya nggak segera mulai. Warga juga banyak yang pingsan. Tapi ya sudah, namanya juga pesta rakyat," sambungnya.

Suasana gelaran Semarang Night Carnival di Balai Kota Semarang, Kecamatan Semarang Tengah, Minggu (4/5/2025).Suasana gelaran Semarang Night Carnival di Balai Kota Semarang, Kecamatan Semarang Tengah, Minggu (4/5/2025). Foto: Arina Zulfa Ul Haq/detikJateng

Laili yang kini bekerja di Kota Semarang pun lebih menyarankan agar Semarang Night Carnival bisa digelar di Simpang Lima Kota Semarang seperti tahun lalu.

"Lebih baik di Lapangan Simpang Lima, soalnya kalai ini kan di jalanan umum, jadi kayak lebih sempit, pengap," harapnya.

Kendati demikian, Laili tetap berharap Semarang Night Carnival bisa terus digelar dengan perbaikan-perbaikan agar bisa lebih baik. Ia juga berharap Kota Semarang bisa semakin maju di Hari Jadi yang ke-478.

Hal senada dikatakan warga asal Banyumanik, Ratih (47). Ia bahkan telah tiba di Balai Kota Semarang sejak pukul 16.00 WIB demi bisa mendapat soto gratis.

"Tadi dari jam 16.00 WIB, tapi dapat sotonya, barusan habis maghrib, antrenya panjang banget. Tapi worth it (sepadan), soto bangkongnya enak," jelasnya kepada detikJateng.

"Harapannya tahun depan ada lagi. Karena ini kan juga selain pesta rakyat bisa jadi upaya pelestarian budaya dan tradisi," lanjutnya.

Semarang Night Carnival dimulai sekitar pukul 20.30 WIB, dibuka dengan Tarian Rampak Harmoni Semarang yang memperlihatkan akulturasi budaya, etnis, dan agama di Kota Semarang.

Tampak rombongan Drum Corps cenderawasih Akademi Kepolisian baru tiba sekitar pukul 20.37 WIB. Dilanjutkan dengan penampil dari beberapa daerah lainnya, mulai dari Kabupaten Grobogan hingga Salatiga.

Tampak saat rombongan kirab tiba, barikade dimajukan sehingga membuat ricuh karena ada warga yang terjepit. Masyarakat berdesakan ke barikade untuk memberikan jalan kepada rombongan kirab. Tak sedikit dari mereka yang tidak sadarkan diri.

"Karena masyarakat yang di belakang pada disuruh ke depan, tapi yang di depan kan sudah penuh, jadi yang depan nggak bisa geser," kata salah satu mahasiswa asal Lampung, Indah (23).

Suasana gelaran Semarang Night Carnival di Balai Kota Semarang, Kecamatan Semarang Tengah, Minggu (4/5/2025).Suasana gelaran Semarang Night Carnival di Balai Kota Semarang, Kecamatan Semarang Tengah, Minggu (4/5/2025). Foto: Arina Zulfa Ul Haq/detikJateng

Ia mengatakan, perlu ada evaluasi besar-besaran untuk Semarang Night Carnival tahun ini. Terlebih, karena kirab melewati tengah penonton, hanya penonton di tengah yang bisa menikmati penampilan dari masing-masing defile.

"Kalau emang rutenya kayak gini, mungkin bisa disteril dulu biar rombongan bisa lewat. Kalau kayak gini ricuh, nggak bisa menikmati," tegasnya.

"Aslinya aku mau lihat semuanya, tapi karena tata letaknya kayak gini, aku jadi nggak bisa lihat semuanya. Cuma lihat yang di panggung aja nanti," sambungnya.

Setelah penampilan Drum Corps Akpol, acara kemudian dilanjutkan dengan penampilan kesenian dari Grobogan dan Salatiga, defile penjor, defile merak, defile anggrek, hingga defile cenderawasih.

Saat defile merak baru tampil dan sukses menyedot atensi masyarakat yang mulai kondusif, hujan lebat justru mengguyur Kota Semarang. Para peserta langsung bubar dan menuju Balai Kota Semarang.

"Ini harus jadi catatan untuk ke depannya agar lebih bersiap. Karena waktu hujan juga penontonnya awalnya bingung mau bagaimana," kata salah satu penonton asal Semarang Barat, Tika (26) kepada detikJateng.

Ia berharap, meski begitu, Semarang Night Carnival 2025 bisa digelar dengan konsep yang lebih baik lagi.

"Penampilannya bagus-bagus kok, sayang aja karena hujan jadinya nggak bisa nonton sampai rampung," tuturnya.




(apl/apl)


Hide Ads