Puluhan santri Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor Kampus 5 Darul Qiyam, Dusun Mangunsari, Desa Gadingsari, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, tertimpa longsoran tembok saat sedang antre mandi. Begini kondisi para korban yang dilarikan ke RSUD Merah Putih.
"(Korban) 23, sore ini masuk lagi 2 orang (total 25)," kata Direktur RSUD Merah Putih, dr Leli Puspitowati saat dihubungi wartawan, Jumat (25/4/2025).
Proses evakuasi para korban dilakukan BPBD Kabupaten Magelang, Basarnas, Damkar, PMI, relawan, Polri dan TNI. Leli kemudian menjelaskan kondisi sebagian besar korban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Secara umum, alhamdulillah sudah terkondisikan. 3 sudah pulang dan 16 proses (pulang)," ujarnya.
Selain itu ada tiga yang menjalani rawat inap. Kemudian satu orang dirujuk ke rumah sakit lain.
"3 orang itu rawat inap ada patah tulang. Yang satunya mengalami patah tulang terbuka dan membutuhkan dokter dan sarana yang lebih mau dirujuk ke rumah sakit lain," jelas Leli.
Sementara itu, Bupati Magelang Grengseng Pamuji, Dandim 0705/Magelang Letkol Inf Jarot Susanto, Kapolresta Magelang Kombes Herbin Garbawiyata Jaya Sianipar, dan Ketua DPRD Kabupaten Magelang meninjau di lokasi kejadian. Grengseng juga sempat menengok korban yang sempat dirawat di RSUD Merah Putih.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, tembok kolam penampungan air di Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 5 Darul Qiyam, Dusun Mangunsari, Desa Gadingsari, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, ambrol menimpa puluhan santri.
Guru Senior Pondok Modern Gontor 5, Muhib Huda Muhammadi mengatakan ambrolnya tembok dipicu tanah longsor sekitar pukul 10.30 WIB.
"Sehingga menyebabkan tembok kolam penampungan air runtuh," kata Muhib kepada awak media di lokasi pondok, Jumat (25/4).
Saat kejadian, para santri sedang antre untuk mandi. Posisi kamar mandi tepat berada di depan kolam penampungan air.
"Pada jam itu, 10.30 WIB, kegiatan santri untuk (mandi) persiapan ke masjid. Jadi, mereka mandi semuanya, antre semuanya dan tidak disangka tidak ada yang tahu ada kejadian seperti itu," sambung Muhib.
Tembok ambrol ke arah kamar mandi hingga menimpa para santri yang tengah antre.
"Jadi, posisi kolam itu ada di sebelah kamar mandi. Jadi, ada asrama, belakangnya kamar mandi. Belakangnya kolam penampungan air, lha di situ kejadiannya. Akhirnya mereka tertimpa tembok kolam penampungan air," kata Muhib.
"Ada beberapa siswa (santri) yang menjadi korban tadi sekitar 20," imbuhnya.
(rih/dil)