Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul meninjau lokasi Sekolah Rakyat di Sentra Satria milik Kementerian Sosial yang berada di Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas. Dia bilang Sekolah Rakyat di Banyumas start mulai Juli mendatang.
Lokasi yang ditinjau Gus Ipul ini rencananya akan digunakan sementara sebelum bangunan Sekolah Rakyat di Desa Karangcegak, Kecamatan Sumbang, berdiri.
Menurut Gus Ipul, pelaksanaan Sekolah Rakyat akan mulai bergulir pada Juli mendatang. Dia bilang, untuk tahap awal, pada tahun ini akan ada 53 Sekolah Rakyat yang mulai beroperasi termasuk di Kabupaten Banyumas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dibuat untuk penyelenggaraan sekolah rakyat, di mana khusus di Banyumas, insyaallah kita mulai tahun ini. Nah hari ini saya dengan bupati bertemu dengan para orang tua calon siswa. Bulan Juli diawali nanti sambil dievaluasi," kata Gus Ipul kepada wartawan di lokasi, Kamis (24/4/2025).
Gus Ipul menjelaskan, identifikasi calon siswa Sekolah Rakyat menggunakan Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSE) Desil 1. Beberapa orang tua calon siswa juga sudah diwawancarai oleh tim dari Dinas Sosial setempat.
"Selama ini telah coba diidentifikasi melalui DTSen desil 1, antara kami dengan Dinas Sosial Kabupaten Banyumas dan dengan para pendamping. Kemudian coba wawancara dengan orang tuanya, didatangi ke rumah masing-masing, diukur, dilihat apakah sesuai data yang kita miliki dengan kenyataan di lapangan," terangnya.
"Untuk titik pembelajaran yang tahun ini dimulai sudah ada 53 tempat. Salah satunya di Kabupaten Banyumas. Sementara ada 80 lebih titik yang sedang disurvei oleh PU tentang kelayakannya," lanjut dia.
Gus Ipul menjelaskan, Sekolah Rakyat di Banyumas akan dibuka untuk tahap Sekolah Menengah Pertama (SMP). Ada 50 calon siswa yang akan diterima dalam Sekolah Rakyat tahun ini.
"Ada yang dimulai dari SD, ada yang dimulai dari SMP, ada yang dimulai dari SMA. Khusus Banyumas dimulai dari SMP. Di Bekasi mulai dari SMA. Tapi tahun depan sudah bisa menerima dari semua jenjang tergantung fasilitas gedungnya. Ini karena fasilitas terbatas baru 2 rombel (rombongan belajar) tahun ini, 1 rombel 25 siswa," jelasnya.
Gus Ipul menambahkan, kurikulum yang digunakan akan menyesuaikan oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah. Para siswa juga akan dibekali materi pendidikan karakter.
"Kurikulumnya digodok oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, dibantu oleh kementerian yang lain juga. Untuk kurikulumnya seperti kurikulum sekolah formal plus plus. Kedua, juga ada pendidikan karakter karena pendidikannya 24 jam," pungkasnya.
(dil/apl)