Sebagian orang pernah kentut dengan intensitas yang cukup banyak dalam sehari. Ketika sedang melakukan aktivitas, ada rasa ingin mengeluarkan kentut sesering mungkin yang dirasakan sejumlah orang.
Merujuk Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring, kentut merupakan gas berbau busuk (gas busuk) yang keluar dari anus. Gas ini menjadi produk buangan dari hasil metabolisme dalam tubuh.
Lantas, apa penyebab seseorang bisa sering kentut? Lalu, apakah kondisi ini berbahaya bagi tubuh atau tidak? Yuk simak penjelasannya berikut ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penyebab Sering Kentut
Dikutip detikJateng dari laman resmi National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases, penelitian menunjukkan bahwa umumnya orang kentut atau buang angin sekitar 8-13 kali dalam sehari. Akan tetapi, ada beberapa orang yang mungkin lebih sering buang angin dibandingkan orang-orang pada umumnya. Para ahli pun menganggap buang angin hingga 25 kali sehari masih termasuk normal.
Merujuk situs Medical News Today, ada beberapa penyebab seseorang mengalami buang angin dengan intensitas yang lebih sering dari normalnya. Berikut beberapa penyebabnya yang perlu disimak dengan baik.
1. Perubahan Pola Makan
Orang yang mengubah pola makan dapat membuatnya mengalami buang angin dengan intensitas yang lebih banyak. Perubahan pola konsumsi dapat dicontohkan dengan mengonsumsi makanan vegetarian, berhenti memakan makanan tertentu, dan memakan makanan yang baru pertama kali dicoba.
Perubahan ini dapat menyebabkan terjadinya gangguan pencernaan seperti mual, sakit perut, diare, dan beberapa gangguan lainnya. Gangguan-gangguan tersebut dapat membuat seseorang ingin kentut beberapa kali.
2. Mengonsumsi Makanan Tertentu
Ada beberapa makanan yang dapat menyebabkan lebih banyak gas pencernaan menumpuk di saluran pencernaan dibandingkan makanan lainnya. Beberapa makanan yang dapat menyebabkan hal tersebut adalah makanan yang mengandung karbohidrat, pati, serat, rafinosa, tepung, dan sulfur, serta gula alkohol.
- Serat
Serat merupakan karbohidrat yang sulit dipecah oleh tubuh. Serat tidak terurai di usus kecil dan akan mencapai usus besar tanpa tercerna. Karena hal tersebut, bakteri di usus besar bakal memecahnya dan menghasilkan gas dari proses itu. Contoh makanan berserat tinggi adalah kacang-kacangan. - Rafinosa
Rafinosa merupakan gula kompleks yang dapat menghasilkan gas. Beberapa makanan yang mengandung ini adalah kubis, brokoli, dan biji-bijian. - Makanan Bertepung
Makanan bertepung menghasilkan gas ketika tubuh memecahnya di usus besar. Beberapa makanan tersebut seperti gandum, kentang, dan jagung. - Makanan Bersulfur
Sulfur yang tinggi pada makanan yang dikonsumsi dapat menyebabkan gas berlebih. Beberapa makanannya meliputi bawang merah, bawang putih, brokoli, dan kol. - Gula Alkohol
Gula alkohol seperti xylotil dan erythritol memberikan rasa manis gula tanpa kalori. Namun, makanan ini dapat menyebabkan masalah pencernaan seperti perut kembung dan kesulitan tubuh dalam mencerna makanan.
3. Konstipasi/Sembelit
Sembelit dapat menyebabkan perut sering terasa kembung. Hal tersebut disebabkan limbah tubuh yang berada di usus besar menumpuk lebih lama dari biasanya sehingga berfermentasi dan melepaskan gas tambahan.
4. Intoleransi terhadap Laktosa
Seseorang yang tidak toleran dengan laktosa mungkin bakal menghasilkan gas yang lebih banyak ketika mengonsumsi produk susu seperti mentega, keju, atau yogurt. Selain itu, seseorang yang termasuk kategori ini akan mengalami beberapa masalah pencernaan seperti sakit perut dan kentut yang berbau busuk serta asam.
5. Penyakit Celiac
Penyakit ini dapat membuat sistem pencernaan tidak bisa memecah gluten atau protein dalam gandum. Karena hal tersebut, orang yang terkena penyakit ini dapat mengalami berbagai masalah pencernaan seperti kembung atau gas yang berlebihan dalam tubuh.
6. Gangguan Pencernaan
Ada beberapa gangguan dalam sistem pencernaan yang dapat membuat seseorang buang angin lebih sering dari biasanya. Berikut beberapa gangguan penyakitnya, antara lain:
- Sindrom iritasi usus besar
- Penyakit crohn
- GERD atau penyakit asam lambung
- Peptic ulcer atau tukak lambung
- Gastroparesis
- Pancreatic insufficiency
Cara Mencegah Sering Kentut
Merujuk situs Healthline, ada beberapa cara untuk mencegah tubuh sering kentut. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan.
- Hindari Makanan yang Dapat Membuatmu Kentut
Kita dapat membuat daftar makanan yang sebaiknya dihindari demi mengurangi intensitas kentut dalam sehari. - Coba Makan Lebih Sering dengan Porsi Kecil Sepanjang Hari
Cara makan ini bisa menekan masalah pencernaan dan mengurangi jumlah gas yang dihasilkan dalam tubuh. - Makan dan Minum Secara Perlahan
Makan dan minum secara perlahan dapat menghindarkan diri dari gas yang masuk ke tubuh melalui mulut. Hal tersebut dapat menyebabkan mengurangi jumlah gas di dalam tubuh. - Olahraga Rutin
Mulai olahraga fisik rutin setidaknya 30 menit dalam sehari. - Kurangi Makanan Berlemak
Makan makanan jenis ini justru dapat membuat memperlambat pencernaan dan memberi lebih banyak waktu saluran pencernaan untuk berfermentasi sehingga dapat menghasilkan gas yang berlebihan. - Berhenti Merokok dan Mengunyah Permen Karet
Mengurangi merokok dan mengunyah permen karet dapat mengurangi jumlah udara yang masuk ke dalam tubuh melalui mulut. - Hindari Minuman Berkarbonasi
Minuman ini sebenarnya dapat menyebabkan adanya gelembung gas yang menumpuk dalam saluran pencernaan sehingga bisa membuat kita merasakan keinginan kentut beberapa kali.
Demikian penjelasan tentang kenapa seseorang sering kentut beserta penyebab dan cara mencegahnya. Semoga bermanfaat.
Artikel ini ditulis oleh Hanan Jamil, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom
(sto/aku)