Penampakan Patung Biawak di Wonosobo yang Viral gegara Mirip Asli

Penampakan Patung Biawak di Wonosobo yang Viral gegara Mirip Asli

Tim detikJateng - detikJateng
Selasa, 22 Apr 2025 10:00 WIB
Patung biawak di jalan nasional Wonosobo-BanjarnegaraΒ di Desa Krasak, Kecamatan Selomerto, Wonosobo,Β Senin (21/4/2025).
Patung biawak di jalan nasional Banjarnegara-Wonosobo, Desa Krasak. Foto: Uje Hartono/detikJateng
Solo -

Patung biawak yang menjadi ikon Desa Krasak, Kecamatan Selomerto, Kabupaten Wonosobo viral di media sosial karena mirip asli. Patung tersebut merupakan karya seniman Rejo Arianto. Begini penampakan patung tersebut.

Patung berukuran 7 meter tersebut berada di jalan nasional penghubung Wonosobo-Banjarnegara wilayah Desa Krasak. Biawak patung itu nampak berdiri menaiki batu dan melihat ke arah jalan. Dari kejauhan, memang patung biawak itu terlihat seperti asli.

Ketua Karang Taruna Kecamatan Selomerto Ahmad Gunawan Wibisono menyebut patung itu dibuat selama 1,5 bulan. Pembuatan patung ni merupakan gagasan dari Karang Taruna usai membuat kegiatan berkaitan lingkungan hidup di mana biawak banyak dijumpai di Desa Krasak sejak dulu hingga saat ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Patung biawak di jalan nasional Wonosobo-Banjarnegara di Desa Krasak, Kecamatan Selomerto, Wonosobo, Senin (21/4/2025).Patung biawak di jalan nasional Wonosobo-Banjarnegara di Desa Krasak, Kecamatan Selomerto, Wonosobo, Senin (21/4/2025). Foto: Uje Hartono/detikJateng

ADVERTISEMENT

Dia menyebut anggaran pembuatan patung ini didapat dari CSR. Ahmad juga mengatakan bahwa ada rencana area sekitar patung akan dibuat taman.

"Untuk proses pembuatannya sekitar 1,5 bulan tapi ini sebenarnya belum selesai nanti mau dibuatkan taman. Kalau yang membuat itu orang Wonosobo, seniman," terangnya.

Sementara itu, pembuat patung biawak, Rejo Arianto mengatakan perihal nominal pembuatan kurang etis. Namun, ia mengaku kerap berutang terlebih dahulu saat belum ada anggaran untuk membuat patung biawak tersebut.

Patung biawak di jalan nasional Wonosobo-Banjarnegara di Desa Krasak, Kecamatan Selomerto, Wonosobo, Senin (21/4/2025).Patung biawak di jalan nasional Wonosobo-Banjarnegara di Desa Krasak, Kecamatan Selomerto, Wonosobo, Senin (21/4/2025). Foto: Uje Hartono/detikJateng

"Sebagai seniman itu (nominal anggaran) sebetulnya kurang etis. Kalau tahu prosesnya, saya mengawali saja sampai ibaratnya berutang dulu sampai nanti ada anggaran lagi," kata dia.

Ari, begitu ia akrab disapa, memastikan jika anggaran pembuatan patung jauh di bawah Rp 1 miliar. Menurutnya, dengan nilai Rp 1 miliar ia bisa membuat patung di empat penjuru mata angin.

"Wah kalau Rp 1 miliar itu banyak, kalau memang anggarannya segitu saya siap bangun di empat penjuru mata angin," ujarnya.

Patung biawak di jalan nasional Wonosobo-Banjarnegara di Desa Krasak, Kecamatan Selomerto, Wonosobo, Senin (21/4/2025).Patung biawak di jalan nasional Wonosobo-Banjarnegara di Desa Krasak, Kecamatan Selomerto, Wonosobo, Senin (21/4/2025). Foto: Uje Hartono/detikJateng



(afn/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads