Tanah Gerak Rusak Puluhan Rumah di Sirampog Brebes, Ratusan Warga Mengungsi

Tanah Gerak Rusak Puluhan Rumah di Sirampog Brebes, Ratusan Warga Mengungsi

Imam Suripto - detikJateng
Jumat, 18 Apr 2025 10:46 WIB
Jalan dan bangunan rumah rusak akibat tanah bergerak di Desa Mendala, Sirampog, Brebes, Jumat (18/4/2025).
Jalan dan bangunan rumah rusak akibat tanah bergerak di Desa Mendala, Sirampog, Brebes, Jumat (18/4/2025). Foto: Imam Suripto/detikJateng
Brebes -

Puluhan rumah warga Desa Mendala, Kecamatan Sirampog, Brebes, rusak akibat tanah bergerak. Ratusan warga diungsikan akibat kejadian ini.

Kepala Pelaksana Harian BPBD Brebes, Supriyadi menyebut, pergerakan tanah terjadi sejak Kamis (17/4) pukul 02.00 WIB. Pergeseran tanah ini akibat curah hujan tinggi di kawasan tersebut dalam beberapa hari terakhir. Dampaknya, tanah di Desa Mendala bergeser ke arah Kali Pedes.

"Tanah di Desa Mendala bergerak dengan mahkota longsor berada di Dukuh Krajan RT 05 RW 03 dengan arah bidang luncur barat laut dengan sudut kemiringan kurang lebih 60 derajat arah aliran Kali Pedes," ungkap Supriyadi dalam keterangannya, Jumat (18/4/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kejadian ini menyebabkan puluhan rumah di empat pedukuhan rusak. Data BPBD Brebes merinci, pedukuhan yang terdampak masing masing :
Dukuh Krajan Rt 05 dan 06 RW 04
- 17 Rumah (rusak berat)
- 3 rumah terancam

Dukuh Karanganyar Rt 04 Rw 04
- 3 rumah (rusak berat )

ADVERTISEMENT

Dukuh Babakan Rt 05 Rw 04
- 9 rumah (rusak berat)
- 53 rumah terancam

Dukuh Cupang Bungur Rt 06 Rw 04
- 11 rumah terancam

Penampakan tenda pengungsian korban tanah bergerak di Sirampog, Brebes, Jumat (17/4/2025).Penampakan tenda pengungsian korban tanah bergerak di Sirampog, Brebes, Jumat (17/4/2025). Foto: Imam Suripto/detikJateng

Ratusan warga juga diungsikan ke lokasi aman. Mereka dipindahkan rumah saudara yang lebih aman dan tenda pengungsian.

"Sebanyak 53 jiwa warga Dukuh Krajan mengungsi di rumah warga yang aman dan 350 jiwa warga Dukuh Babakan dan Dukuh Cupang Bungur mengungsi di tenda pengungsian," terang Supriyadi.

Selain merusak permukiman, fasilitas umum seperti jalan juga ikut terdampak. Fasilitas umum ini mengalami retak sangat parah hingga tidak bisa dilalui.

Ditambahkan Supriyadi, saat ini pergerakan tanah masih terus berlangsung mengingat hujan lebat diprediksi masih terjadi dalam beberapa hari ke depan. Karena itu, warga diminta meningkatkan kewaspadaan dan segera melapor petugas jika terjadi sesuatu.

"Sampai sekarang (tanah) masih terus bergerak. Warga harus tetap waspada," Supriyadi mengimbau.

Terpisah Bupati Brebes, Paramitha Widya Kusuma, mengatakan untuk tindakan darurat dirinya sudah memerintahkan untuk mengirim bantuan ke lokasi. Bantuan dimaksud berupa makanan dan kebutuhan pengungsi seperti tempat tinggal sementara.

Berikutnya, lanjut Paramitha, Pemkab Brebes akan melakukan kajian dengan melibatkan Badan Geologi. Hal ini untuk menentukan langkah apakah perlu relokasi atau tidak.

"Sudah langsung kirim logistik baik makanan, pakaian sampai tenda tempat pengungsian. Jangan sampai ada yang kekurangan baik tempat tidur maupun makanan. Kemudian melakan kajian dengan Badan Geologi, bila memang tidak layak huni akan dicarikan solusi seperti relokasi," beber Bupati Brebes.




(afn/afn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads