Kalender Hijriah Hari Ini 16 April 2025 dan Bacaan Doa Sholat Jenazah Lengkap

Kalender Hijriah Hari Ini 16 April 2025 dan Bacaan Doa Sholat Jenazah Lengkap

Nur Umar Akashi - detikJateng
Rabu, 16 Apr 2025 08:50 WIB
Ilustrasi kalender di atas kain
Kalender. (Foto: Kyrie kim/Unsplash)
Solo -

Umat Islam di seluruh dunia selalu berpatokan dengan tanggalan Hijriah dalam rangka menjalankan ibadah, seperti puasa sunnah. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui tanggalnya dengan tepat. Nah, berikut konversi kalender Hijriah hari ini, 16 April 2025.

Disadur dari NU Online, kalender Hijriah didasarkan atas peredaran Bulan mengelilingi Bumi. Sistem ini mengikuti siklus sinodik Bulan yang berlangsung sekitar 29 hari 12 jam 44 menit atau dibulatkan menjadi 29,5 hari. Dengan demikian, lama 1 tahun Hijriah minimal 354 hari.

Lain halnya dengan kalender Masehi yang mematok hitungannya berdasar peredaran Bumi mengelilingi Matahari. Kalender yang juga dikenal dengan nama Gregorian ini memakai siklus tropis Matahari. Setiap siklusnya berdurasi sekitar 365 hari 5 jam 48 menit.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perbedaan lain dari kalender Hijriah dan Masehi adalah waktu pergantian hari. Disadur dari laman Djuanda University, pergantian hari kalender Hijriah terjadi saat Matahari terbenam/waktu maghrib. Sementara itu, kalender Masehi berganti hari setiap pukul 00.00 malam.

Waktu pergantian hari yang berbeda antara kalender Hijriah dan Masehi kadang kala mengecoh. Alasan inilah yang melatarbelakangi pentingnya pengetahuan seputar kalender Hijriah hari ini. Langsung saja, simak kalender Hijriah 16 April 2025 menurut NU-Muhammadiyah via uraian berikut!

ADVERTISEMENT

Kalender Hijriah Hari Ini 16 April 2025 Tanggal Berapa?

Tanggal Hijriah Hari Ini 16 April 2025 Menurut NU

Dikutip dari situs resmi NU Jawa Barat, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) resmi menetapkan Senin Pahing, 31 Maret 2025, sebagai 1 Syawal 1446 Hijriah. Hal ini didapat setelah hasil pemantauan pada Sabtu, 29 Maret 2025 tidak menunjukkan hilal di berbagai lokasi.

Sesuai petunjuk Rasulullah SAW, bila pada tanggal 29 bulan berjalan hilal tak terlihat, maka bulan tersebut digenapkan harinya menjadi 30. Penggenapan ini disebut dengan metode istikmal atau penyempurnaan.

Akhir kata, dengan digenapkannya Ramadan menjadi 30 hari, maka 1 Syawal 1446 H menurut NU jatuh pada Senin, 31 Maret 2025. Meski begitu, perlu dicatat bahwasanya hari pertama Syawal tersebut sudah dimulai sejak Minggu malam, 30 Maret 2025.

Dengan demikian, maka 16 April 2025 bertepatan dengan 17 Syawal 1446 H.

Tanggal Hijriah Hari Ini 16 April 2025 Menurut Muhammadiyah

Berdasar Maklumat Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Nomor 1/MLM/I.0/E/2025 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1446 Hijriah, Muhammadiyah menetapkan 1 Syawal 1446 H pada 31 Maret 2025.

Hal ini dikarenakan saat Matahari terbenam, Sabtu, 29 Maret 2025, bulan masih berada di bawah ufuk alias hilal belum wujud di seluruh wilayah Indonesia. Alhasil, Ramadan 1446 H digenapkan menjadi 30 hari dan keesokan harinya, 31 Maret 2025, ditetapkan sebagai awal Syawal.

"Di wilayah Indonesia tanggal 1 Syawal 1446 H jatuh pada hari Senin Pahing, 31 Maret 2025 M," bunyi keterangan dalam maklumat tersebut.

Dengan dasar hitungan tersebut, maka, menurut Muhammadiyah, 16 April 2025 bertepatan dengan 17 Syawal 1446 H.

Tanggal Hijriah Hari Ini 16 April 2025 Menurut Pemerintah

Dilansir Kementerian Agama, Pemerintah telah melakukan sidang isbat untuk menetapkan awal Syawal pada Sabtu (29/3/2025) di Kantor Kementerian Agama, Jalan MH Thamrin No 6 Jakarta. Hasil sidang menetapkan 1 Syawal 1446 H jatuh pada Senin, 31 Maret 2025.

"Sidang isbat secara bulat menetapkan 1 Syawal 1446 H jatuh pada hari Senin, 31 Maret 2025," ujar Menteri Agama Nasaruddin Umar dalam konferensi pers hasil sidang isbat.

Keterangan senada juga bisa detikers temukan dalam Kalender Hijriah Tahun 2025 yang dirilis Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama. Dalam kalender tersebut, tertulis bahwasanya 31 Maret 2025 bertepatan dengan 1 Syawal 1446 H. Oleh karena itu, maka 16 April 2025 bertepatan dengan 17 Syawal 1446 H.

Akhir kata, baik NU, Muhammadiyah, maupun pemerintah sama-sama mengonversi Rabu, 16 April 2025 menjadi 17 Syawal 1446 H.

Bacaan Doa Sholat Jenazah

Dirangkum dari buku Fikih Pengurusan Jenazah oleh Yulian Purnama, bacaan doa untuk setiap takbir sholat jenazah adalah:

Doa Setelah Takbir Pertama Sholat Jenazah

Setelah takbir pertama, seorang muslim membaca surat al-Fatihah sebagaimana ajaran Nabi Muhammad SAW.

صليت خلف ابن عباس رضي الله عنهما على جنازة، فقراً بفاتحة الكتاب، قال : ليعلموا أنها سنة

Artinya: "Aku sholat bermakmum kepada Ibnu Abbas RA dalam shalat jenazah. Beliau membaca al-Fatihah. Beliau lalu berkata: 'Agar mereka tahu bahwa ini adalah sunnah (Nabi).'" (HR Bukhari no 1335)

Redaksi lengkap surat al-Fatihah dan artinya adalah:

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ ۝١ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ ۝٢ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِۙ ۝٣ مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِۗ ۝٤ اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ ۝٥ اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَۙ ۝٦ صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَࣖ ۝٧

Artinya: "Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Pemilik hari Pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan. Bimbinglah kami ke jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) orang-orang yang sesat."

Doa Setelah Takbir Kedua Sholat Jenazah

اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، فِي الْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ

Arab Latin: Allahumma shalli 'alaa Muhammad, wa 'alaa aali Muhammad, kamaa shollaita 'alaa Ibrahim, wa 'alaa aali Ibrahim, wa baarik 'alaa Muhammad, wa 'alaa aali Muhammad, kamaa baarakta 'alaa Ibrahim, wa 'alaa aali Ibrahim, fil 'aalamiina innaka hamiidun majiid.

Artinya: "Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad dan kepada keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana telah Engkau limpahkan rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim. Limpahkan pula keberkahan bagi Nabi Muhammad dan bagi keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana telah Engkau limpahkan keberkahan bagi Nabi Ibrahim dan bagi keluarga Nabi Ibrahim. Sesungguhnya di alam semesta Engkau Maha Terpuji dan Maha Agung."

Doa Setelah Takbir Ketiga Sholat Jenazah

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ وَوَسِعَ مُدْخَلَهُ وَاغْسِلْهُ بِالمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ وَنَفْهِ مِنَ الخَطَايَا كَمَا نَفَّيْتَ الثَّوْبَ الْأَبْيَضَ مِنَ الدُّنْسِ وَأَبْدِلَهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ وَأَهْلاً خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ وَزَوْجًا خَيْرًا من زوجه وَأَدْخِلْهُ الجَنَّةَ وَأَعدَهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ عَذَابِ النَّارِ

Artinya: "Ya Allah, berilah ampunan baginya dan rahmatilah dia. Selamatkanlah dan maafkanlah ia. Berilah kehormatan untuknya, luaskanlah tempat masuknya, mandikanlah ia dengan air, es, dan salju. Bersihkanlah dia dari kesalahannya sebagaimana Engkau bersihkan baju yang putih dari kotoran. Gantikanlah baginya rumah yang lebih baik dari rumahnya, keluarga yang lebih baik dari keluarganya semula, istri yang lebih baik dari istrinya semula. Masukkanlah ia ke dalam surga, lindungilah ia dari adzab kubur dan adzab neraka." (HR Muslim no 963)

Jika tidak mampu menghafal lengkap, menurut keterangan dari NU Lampung, cukup dengan mengucap penggalan awalnya, yakni:

اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لَهُ

Arab Latin: Allâhumaghfir lahu.

Artinya: "Ya Allah, ampunilah dia (laki-laki)."

Untuk jenazah perempuan, maka dhamir dalam doa di atas diganti menjadi 'ha' sehingga bacaannya menjadi 'allahummaghfirlaha, warhamha,...' sampai selesai. Wallahu a'lam bish-shawab.

Doa Setelah Takbir Keempat Sholat Jenazah

اَللّٰهُمَّ لاتَحرِمْنا أَجْرَهُ ولاتَفْتِنَّا بَعدَهُ وَاغْفِرْ لَنَا وَلَهُ

Arab Latin: Allâhumma lâ tahrimnâ ajrahu wa la taftinna ba'dahu waghfir lanâ wa lahu.

Artinya: "Ya Allah, jangan haramkan kami dari pahalanya dan jangan beri fitnah (cobaan) bagi kami sepeninggalnya. Ampunilah kami dan ampunilah dia."

Sebagian ulama mengatakan untuk tidak melafalkan doa, melainkan diam sejenak. Hal tersebut didasarkan atas hadits:

"Bahwa sunnah dalam sholat jenazah adalah imam bertakbir kemudian membaca al-Fatihah (setelah takbir pertama) secara sirr (lirih), kemudian bersholawat kepada Nabi SAW, kemudian berdoa untuk mayit setelah beberapa takbir. Kemudian setelah itu tidak membaca apa-apa lagi. Kemudian salam." (HR Asy-Syafi'i nomor 588 dan Al-Baihaqi nomor 7209. Oleh Syaikh al-Albani, hadits ini dishahihkan)

Demikian informasi ringkas mengenai kalender hijriah hari ini 16 April 2025 dan bacaan lengkap doa sholat jenazah. Semoga bermanfaat, ya, detikers!




(sto/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads