Ahmad Khoiri menjadi pemenang sayembara kaus Marimas yang digelar bos perusahaan minuman kemasan Marimas, Harjanto Halim. Pria 36 tahun asal Pekalongan itu pun berhak mendapatkan hadiah sebesar Rp 30 juta. Begini cerita Khoiri saat menemukan kaus langka tersebut.
Bos Marimas Harjanto Halim sebelumnya menggelar sayembara mencari kaus yang dia desain dan sebarkan pada 1995 silam. Mengetahui adanya sayembara itu, Khoiri yang merasa punya kaus itu langsung menghubungi Harjanto.
"Saya DM ke Pak Harjanto saya bilang ada tulisan Parade Becak. Ternyata benar, tapi bajunya belum ketemu karena yang pakai terakhir adik saya," beber Khoiri sebelum acara penyerahan hadiah di kantor Marimas, Industri Candi Semarang, Sabtu (12/4/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kaus itu berkelir putih dengan list di leher dan lengan berwarna hijau. Pada bagian depan ada logo Marimas berupa setengah lingkaran warna oranye, dan tulisan 'Marimas'. Sedangkan di bagian belakangnya ada logo besar dan beberapa tulisan terkait produk Marimas dan juga 'Parade Becak Semarang'.
Khoiri pun lantas berusaha untuk mencarinya. Tetapi, seingatnya kaus itu terakhir kali dipakai oleh adiknya dan saat itu masih berada di Jakarta. Untuk itu Khoiri pun harus menunggu adiknya yang tinggal di Jakarta mudik, dan selanjutnya bersama-sama mencari kaus itu.
"Nunggu adik pulang dulu dari Jakarta. Terus ketemu di bawah lemari. Ketemu dua hari sebelum Lebaran," ungkapnya.
Usai menemukan kaus Marimas, Khoiri tidak langsung menghubungi Harjanto Halim karena masih ragu kausnya bakal dibeli dengan harga tinggi, karena wujudnya sudah lusuh. Dia lantas mencucinya agar terlihat lebih bersih. Hanya saja, meski sudah dicuci kaus tersebut tetap tidak bisa bersih.
"Ya pertama ragu karena harganya benar Rp 30 juta tidak. Terus kan wujudnya seperti itu, kan nggak enak ya, kayak nggak pantas aja," terang pria yang bekerja sebagai karyawan koperasi di Pekalongan itu.
Tepat sehari sebelum Idul Fitri, Harjanto Halim menghubungi Khoiri karena sudah tenggat waktu sayembara. Khoiri kemudian memotret kaos itu dan ternyata disambut baik oleh Harjanto.
"Dikontak Pak Harjanto itu sehari sebelum Lebaran. Ya sudah," ucapnya.
Pertama Kali Dapat Kaus Marimas
Sementara itu, ayah Khoiri, Damiri (70), yang saat itu turut hadir mengaku mendapatkan kaus tersebut pada 1995. Waktu itu Damiri diberi oleh seseorang yang berkeliling menggunakan mobil.
"Waktu itu di Jalan Thamrin, ada orang naik mobil bagi-bagi kaus. Saya bawa pulang ke Pekalongan, enam bulan kemudian saya kasihkan anak saya," kenang Damiri.
Sementara itu, Harjanto Halim mengaku bahagia akhirnya kaus pertama Marimas bisa ditemukan dan menjadi saksi bertahannya Marimas selama 30 tahun. Dia mengadakan sayembara karena tidak punya kaus tersebut.
"Yang menemukan pas, bapaknya tukang becak ya. Semoga hadiahnya bermanfaat," kata Harjanto.
Dia menyebut kaus tersebut akan dipajang di pigura aklirik. Harjanto tak mempermasalahkan dengan wujud kaus yang sudah lusuh.
"Nggak papa kayak gini, autentik. Akan saya pajang pakai pigura aklirik, jadi bisa kelihatan depan belakang. Pertama saya pasang dulu di kantor untuk disawang-sawang (dilihat). Kalau sudah nanti carikan tempat," jelas Harjanto.
Selain sayembara kaos 1995, Harjanto juga mengundang karyawan yang bekerja tahun 1995 ke acara Halal Bihalal di kantor Marimas hari ini. Hal itu sekaligus temu kangen dalam rangka 30 tahun Marimas.
(apl/ams)